Quantcast
Channel: Laksanaberita.com
Viewing all 183 articles
Browse latest View live

Ratu99.com- Judi Domino Online Uang Asli Indonesia Terpercaya

$
0
0

Agen Judi Domino, Poker Online Indonesia Terpercaya Silahkan Bergabung dengan ratu99.com

Agen Domino, Poker Indonesia ,Poker Online Indonesia ,Judi Domino, poker domino qq online, domino QQ online terpercaya
Ratu99.com- Judi Domino Online Uang Asli Indonesia Terpercaya

Ratu99.com- Judi Domino Online Uang Asli Indonesia Terpercaya- Merupakan Agen Domino QQ Online Uang Asli Indonesia dan merupakan Judi Domino Online Terpercaya di Jagat Nusantara bahkan Dunia. Sebelum membahas Domino semakin jauh perlu anda ketahui Ratu99.com merupakan argency perusahan Domino Online terpercaya yang bekerjasama sama dengan situs Domino terbesar dan mempunyai branding di dunia Bettor yang sudah dikenal oleh para pecinta kartu di kalangan benua Asia, demikianlah sedikit pemaparan kerjasama Ratu99.com dengan Ratudomino88.com yang sudah dikenal sebagai Agen Domino QQ Online
Belakangan ini Domino semakin digemari dikalangan masyarakat seiring bertumbuhnya permainan Poker yang terkadang harus mencari variasi permainan. Permainan Domino tidak jauh halnya dengan Poker Online yang menggunakan Kartu Joker, karena sejatinya Domino adalah salah satu jenis permainan Poker.
Poker Indonesia Bandar Ceme merupakan permainan yang sedang mem-booming di kalangan para pencinta permainan judi lewat internet ini. Sekilas permainan bandar ceme online ini mirip dengan permainan kartu QQ tapi ada beberapa perbedaan antara kedua permainan kartu ini dan perbedaan utamanya adalah anda dapat menjadi seorang bandar di dalam permainan ceme. Di artikel ini saya akan memberikan beberapa tips dalam bermain permainan kartu Bandar Ceme Online ini.
Permainan Domino walau cenderung dikatagorikan sebagai permainan yang mengandalkan Hoki atau keberuntungan kita semata, Namun sejatinya permainan ini menyimpan berbagai taktik dan Strategi utnuk bisa memenangkan permainan Domino.
Poker Online Indonesia Kali ini untuk menjawab rasa penasaran pembaca kami dari ratu99.com akan membagikan beberapatips Permainan Poker Secara Umum?Domino Qiu-Kick Dan Poker Domino QQ Online juga menggunakan Kartu Domino, sekarang perbedaan yang anda dapat ketahui adalah Domino QQ Online Indonesia menggunakan 4 Kartu dan permainan Domino Came menggunakan 2 Buah Kartu Domini, Dna total kartu dalam permainan Domino adalah 28 Buah Kartu, dalam 1 meja terdiri dari 7 Player dan seorang Bandar, setiap pemain akan dibagikan 2 buah kartu Domino yang mempunyai 2 sisi.
Kenali Kartu Domino, Kartu Enam Dewa: kartu ini merupakan kartu tertinggi dalam permainan kartu QQ, dimana kartu Enam dewa adalah kombinasi 4 buah kartu yang masing-masing mempunyai 6 bulatan. Judi Domino
Kartu 4 Balak : Kartu yang mempunyai bulatan atas dan bawah jumlahnya sama/ Kembar.
Kartu Murni Besar : jumlah Bulatan dari 4 kartu minimal adalah 40 bulatan.
Kartu Murni Kecil : jumlah Bulatan dari 4 kartu maksimal adalah 10 bulatan.
Permianan Domino memang merupakan permainan yang menggunakan Keberuntungan namun dengan Tips dan Trik anda akan lebih mudah memenangkan Permainan.
Domino QQ online merupakan permainan yang tengan mem-booming dikalangan pecinta permainan Judi Online atau lewat Internet. Sekilas permainan Domino came memang mirip dengan permainan Kartu QQ tetapi ada beberapa yang membedakan antara keduanya, perbedaan kartu ini adalah anda dapat menjadi seorang Bandar di permainan Came.
Ratu99.com Judi Domino Online uang Asli dan Resmi terpercaya di Indonesia situs Judi Domino dan Poker Online terpercaya menjadi rekomendasi bagi anda yang ingin bermain Domino Online. Ratu99.com merupakan website penyedia games Domino Online secara lengkap aman dan nyaman, seperti banyak yang beredar banyak website yang menjanjikan kenyamanan namun yang di dapat oleh pemain adalah penyesalan dan rasa tidakpuas dalam permainan Domino Online, Namun Seakan Ratu99.com Domino Uang Asli menjawab semua keraguan para pemain dari sector pelayanan terpukti sepanjang pengalaman kami bermain di Ratu99.com tidak pernah menjumpai namanya Robot, Server Down, keterlambatan Proses Withdraw dan masalah kesigapan Para CS melayani anda 24/7 online.
Judi Domino Online di ratu99.com mempunyai agreditasi baik yang dibantu oleh Tim IT yang professional dan dibantu oleh tim CS yang sigap untuk memberikan pelayanan Optimal Bagi para pemain. Tanpa rasa keraguan anda dapat menikmati kedahsyatan bermain domino online di Ratu99.com.
Ratu99.com merupakan situs Domino online yang berdiri di Asia dengan banyaknya player yang sudah bergabung anda juga mampu melakukan Intraksi dalam komonitas yang sangat besar, mungkin banyak situs Domino Online yang beredar dengan pelayanan yang abal-abal namun berbeda dengan Ratu99 pelayanan Suporrt Cs selama 24/7 non Stop, selain itu bagi yang masih awam atau pemula dapat memecahkan bantuan jika mengalami kendala teknis seperti anda yang baru memulai bermain, mendaftar, cara Deposit, dan mungkin sampai cara registrasinya, di Ratu99 siap memberikan pelayanan kepada anda hingga mahir bermain Domino Online.
Bagaimana dengan Keamanan Dan Kerahasian Akun? Bagi anda yang sudah tidak sabar untuk mendaftar perlu diketahui keamanan akun dan kerahasian identitas bersifat Private Protect Akun. Dalam artian akun anda bersifat rahasia.
Suport Bank Mandiri BRI dan BCA untuk memudahkan anda untuk bertransaksi.
Yang paling banyak dicari adalah bagaimana Penawaran Bonus- bonus yang tersedia di ratu99 apa saja bonus yang tersedia disana?
Bonus Cashback yang ditawarkan sebanyak : 0,5 % setiap Bulannya, selain itu tersedia permainan poker untuk program Refferal, dari Reffreal yang anda daftarkan akan menghasilkan Bonus yang melimpah di ID anda, caranya cukup mudah anda cukup promosikan dan mengajak orang untuk bergabung, semakin banyak calon pemain yang anda ajak untuk bermain semakin banyak kesempatan anda memenangkan pundi-pundi rupiah yang nominlanya bahkan mencapai puluhan juta rupiah.
Anda Sudah Tidak Sabar Untuk bergabung bersama Kami ? Domino QQ online | Judi Domino Online| Domino Uang Asli| Domino Online Terpercaya.
Buruan Bergabung sekarang Juga Gan……..
Caranya Cukup Mudah berikut adalah cara daftarnya:
1. Masuk ke Website ratu99.com
2. Pilih menu Registrasi
3. Isi Form Dengan Identitas Yang Benar// Kosongkan Kode Reffreal jika tidak ada
4. Konfirmasi Email dan Login
Selain Itu Bagi Anda yang menggunakan Smartphone Android anda bisa bermain secara mudah di gatget dan smartphone anda caranya cukup mudah:
cara download aplikasi RatuDomino88 /Ratu99 di android :
1. settings > security > unknown sources dicentang
2. download adobe air utk mendukung app pokerV
3. buka dr browser www.ratudomino88.com dan login dengan id anda
4. klik play domino/capsa susun via android/iphone (dibawah play domino)
5. setelah itu akan terbuka tab baru muncul Download Domino Android App
6. tekan yang lama dibagian kolom Download Domino tersebut, akan keluar option Open, Open in new window, bos klik bagian OPEN
7. otomatis terdownload aplikasi poker V nya, lalu bos masukan url www.ratudomino88.com

Jika anda memang merasa sangat pandai dalam bermain domino QQ, tidak ada salahnya anda mencoba permaian poker domino qq online disitus ratu99.com, dengan bergabung bersama ratu99 maka anda bisa merasakan permainan domino qq seperti yang biasa anda lakukan di dunia nyata. Sedikit lagi akan saya berikan informasi tentang ratu99 yang merupakan agen domino QQ online terpercaya di indonesia, karena situs tersebut juga menerima minimal deposit Rp 25 rb dan anda memiliki kesempatan mendapatkan jutaan rupiah.
Proses register yang sangat mudah tanpa ribet, anda bisa melakukan percakapan langsung dengan customer service yang selalu bekerja dengan profesional nonstop selama 24 jam. Permainan yang sangat fair tanpa menggunakan robot (user vs user), semakin menambah kebetahan para pejudi domino didalam nya.
Satu lagi yang ketinggalan yaitu bonus referral sebesar 10% bagi anda yang mendaftarkan teman anda untuk bermain di ratupoker99.com. Caranya anda bisa perhatikan langkah berikut ini:

Bagaimana cara mengikuti atau mendapatkan link referral dari Ratu99

  1. Silahkan lakukan registrasi terlebih dahulu di www.ratu99.com
  2. Catat dan simpan link referal anda kemudian sebarkan link tersebut melalui sosial media,forum,blog yang anda ketahui.Ceritakan sedikit mengenai permainan poker dan mengapa harus memilih Ratu99.
  3. Anda juga bisa bantu mendaftarkan teman anda sebanyak mungkin dan jangan lupa memasukan kode referal anda di kolom referal.
  4. Kode referral anda dapat dilihat setelah anda melakukan login dan klik di kolom referensi,akan muncul sebuah kotak yang menampilkan kode referral anda.
  5. Semakin giat dan rajin anda menyebarkan link referal maka semakin besar pendapatan yang bisa anda dapatkan setiap minggunya.

Cara Perhitungan Bonus Referral 10% di Setiap Situs Permainan Poker Online Indonesia

  1. Potongan meja yang sudah ditentukan adalah sebesar 3% dari nilai jumlah kemenangan anda.
    Contoh:
    anda berhasil menang sebesar Rp 1.000.000 maka nilai jumlah kemenangan anda setelah di potong 3% adalah sebesar Rp 970.000
  2. Bonus 10% tersebut diambil dari potongan meja 3%
    contoh:
    teman anda menang sebesar Rp 1.000.000 dikurangi potongan meja 3% (Rp 30.000).Maka Rp 30.000 x 10% = Rp 3.000 (nilai referansi yang anda dapatkan dari teman anda)

Cerita Seks Dewasa Hot Kembang Desaku Jadi Model Hot

$
0
0

Cerita Seks Dewasa Hot Kembang Desaku Jadi Model Hot

Cerita Seks Dewasa Hot Kembang Desaku Jadi Model Hot – Kisah ini benar adanya, hanya saja untuk menjaga privacy dengan model-model yang pernah menjadi ‘korban’ petualanganku, maka dengan menyesal namanya aku samarkan, kali ini aku akan mengisahkan petualanganku dengan model yang wajahnya mirip Yessy Gusman.Kisah ini benar adanya, hanya saja untuk menjaga privacy dengan model-model yang pernah menjadi ‘korban’ petualanganku, maka dengan menyesal namanya aku samarkan, kali ini aku akan mengisahkan petualanganku dengan model yang wajahnya mirip Yessy Gusman.

Aku bertemu dengan model cantik yang memiliki nama Indah ini ketika aku meliput pemilihan model di salah satu hotel bintang 5. Sebagai fotografer yang sudah dikenal di kalangan artis papan atas, membuatku selalu mendapat sambutan setiap aku muncul di berbagai event. Ini mungkin yang membuat model baru seperti Indah, ikut ‘hanyut’ akan kehadiranku.

“Hai, namaku Indah. Kenalan dong dengan Mas!”, sapanya dengan senyum manisnya yang menggemaskan.
“Oh., Boleh!”, jawabku kaget.
“Mas, mau dong di foto untuk media Mas!”, serang Indah.
“Lho, kok tahu kalau aku fotografer?”, kataku memancing.
“Lho siapa yang nggak kenal fotografer sekaliber Mas Boy! Di kalangan model sensual, nama Mas Boy kan sangat terkenal”, kata Indah merayu.
“OK! Aku jadi nggak enak hati nich, dipuji cewek secantik kamu. Kalau memang kamu kepingin tampil di mediaku, tahu dong syarat utamanya. Harus tampil sensual, kalau perlu tanpa busana he.. he.. he..”, kataku dengan nada memancing.
“Tapi dijamin jadi gadis sampul kan? Kalau dijamin aku mau, yang penting yang miskin (maksudnya tanpa busana) tolong untuk Mas saja, jangan dimuat di media massa dan internet”, jawab Indah.

Setelah sepakat, akhirnya aku janjian pemotretan dengan Indah di salah satu hotel di bilangan jalan Pramuka, Jakarta Timur. Pada hari Rabu yang telah disepakati, Indah datang bersama 3 rekannya yang tidak kalah cantik. Namanya Maya dan Ayu (bukan nama sebenarnya). Pemotretan dimulai di kolam renang tentunya, sambil ngetes kebenaran omongan Indah. Benar saja, Indah langsung mengenakan busana renang yang indah dengan warna cerah. Membuat Indah kelihatan semakin cantik saja.

“Gimana Mas, okey nggak?”, tanya Indah sekeluar dari kamar ganti.
“Badanmu benar-benar oke. Aku nggak sangka, cewek secantik kamu punya nyali sebesar kamu!”, pujiku.
“Demi karier dan masa depanku, resiko apapun aku hadapi Mas!”, tantang model yang memiliki ukuran bra 36B ini.
“Loh, kok nekad amat. Emang keluarga dan pacarmu mendukung?”, aku mencoba mengorek lebih dalam.
“Apapun yang aku tempuh, mereka mendukung. Karena mereka memang membutuhkan uluran tanganku. Sehingga mereka tidak bisa protes atas perbuatanku”, jawabnya dengan wajah menunduk.
“Indah, aku bisa bantu kamu. Tapi resikonya sangat berat, karena kamu mesti korban harga diri dan perasaan”, kataku.
“Nggak apa-apa Mas, yang penting Mas bisa mengorbitkanku menjadi model dan pemain sinetron terkenal”, jawab Indah sungguh-sungguh.
“Oke, sekarang kita mulai sesi pemotretan untuk sampul mediaku dulu di kolam renang ini. Setelah itu, kita sesi pemotretan di room, gimana?”, kataku.
“Oke!”

Lalu pemotretan berlangsung sampai pukul 05.30 dan menghabiskan 5 rol film isi 36, dengan berbagai gaya yang sangat menantang. Matahari mulai menghilang dari peredarannya, pemotretan di kolam renang aku akhiri dan dilanjutkan di kamar. Setelah beristirahat dan makan malam, Indah menawariku untuk sesi pemotretan lagi.

“Mas, foto lagi yuk!”
“Sip!”
“Pakai baju apa nich?”, tanya Indah.
“Ngapain pakai baju, tadi kan udah lima kostum. Bosan ah..”, ujarku menggoda.

Godaanku disambut serius oleh Indah. Indah dengan secepat kilat melucuti busana G string yang dari tadi menempel.  Aku terperangah melihat kemolekan tubuh Indah yang memang indah, hampir saja kameraku terjatuh hanya karena memelototi tubuh putih mulus di hadapanku.

“Loh, kok bengong, ayo foto lagi apa nggak!”, ujar Indah membuyarkan imajinasiku.
“Oo, ya.. ya!”, jawabku tergagap.

Pemotretan di room makin seru saja, karena Indah adalah tipe model yang menuruti semua perintahku. Sehingga tanpa terasa 3 rol telah berlalu. Di saat aku mengarahkan gaya tidur Indah, secara tidak sengaja tangan Indah menyentuh ‘senjata pamungkas’ku yang dari tadi telah mengacung seperti anggota DPR yang melakukan interupsi.

“Loh, apaan nih Mas! Kok keras amat?”,http://www.arenapost.com/ tanya Indah sambil memegang rudalku yang kencang sekali. Akupun blingsatan mendapat reaksi sensitif dari Indah.
“Iya nich. Aku juga nggak konsen motretnya, habisnya tubuh kamu indah banget. Baru kali ini aku melihat tubuh bagus seperti ini”, rayuku.
“Ah, yang bener! Aku yakin Mas sering melihat tubuh lebih indah daripada tubuhku, kalau Mas Bilang tubuhku Indah, aku yakin Mas menghinaku”, katanya merajuk.
“Aku ‘kan mesti motret dulu”, kataku sambil menelan ludah.
“Buktinya Mas dari tadi, diem aja. Nyentuh tubuhku aja nggak, kalau memang tubuhku Indah, dari tadi Mas kan udah menyerangku”, kata Indah nakal.

Tanpa dikomando lagi, aku menyerang Indah dengan ganas. Indah pun memberikan perlawanan lebih ganas. Indah langsung menncopoti celana dan bajuku.

“Mas, kalau memang kepingin ngomong aja. Jangan ditahan, jadinya nggak baik Mas. Kayak gini, laharnya meleleh di celana, ‘kan cayang”, kata Indah sambil melahap senjataku dengan lahapnya.

Karena aku sudah horny dari siang, maka lahar panasku dengan cepat muncrat dengan kencangnya. Tanpa bisa menghindar, laharku pun ditelan Indah.

“Aduuh, Mas! Kok aku nelan lahar Mas sih, tapi asin-asin enak gitu”, katanya manja.

Kemudian aku lunglai tak berdaya. Dengan sabar Indah menyeka seluruh daerah ‘senjata pamungkas’ku. Seusai menyeka, Indah mengocok-ngocok senjataku dengan nafsunya.

“Horee.. ‘Mas Boy kecil’ bangun..”, sambut Indah sambil menjilati ujung senjataku.
“Ohh.. Kamu kok pinter say..”, ujarku dengan suara parau karena gairah seksku membara lagi.

Sedotan Indah semakin mantap dan lahap, imajinasiku kian melayang. Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yang dari tadi belum sempat kuremas-remas. Begitu gunung kembarnya kuremas, Indah langsung terpancing.

“Mas, ciumi gunungku dong”, pinta Indah manja.

Kemudian aku melahap dua gunung yang sangat ranum dan menantangku untuk meremas-remasnya.

“Aakk, Mas! Aku nggak tahan nich”
“Say, posisi 69 ya!”, pintaku.

Aku langsung menindih tubuh Indah sehingga membentuk 69,http://www.laksanaberita.com/ aku tanpa diminta langsung menciumi gua nikmat yang akan membawaku ke sorga itu.

“Mas, kok uennak gini sich. Aku nggak tahan nich, mau.. kel.. aahh.. nah.. kan keluar”, ujar Indah.

Kemudian aku membalik badan, sehingga kami saling berhadapan. Indah langsung tersenyum dan langsung menyambar bibirku, kami pun kemudian berciuman dengan hangat.

“Mas, aku kepengin ‘disuntik’ sama senjata Mas, kayak apa sih rasanya”, kata Indah menggodaku.

Senjataku, kuarahkan ke gua yang dari tadi menunggu disodok, biar laharku keluar kian deras.

“Akk..!!” teriak Indah sambil mengigigit bibirnya.

Sodokanku pelan-pelan kutekan semakin dalam hingga membuat mulutnya menganga dan memainkan lidahnya. Kemudian aku menyambar lidah Indah, dan goyangan demi goyangan terus kutingkatkan.

“Mas, genjot yang keras lagi dong, ak.. ku mau kel.. uar lagi”.

Genjotan aku tingkatkan hingga membuat Indah sampai ke puncak kenikmatan.

“Aduuh.. Akk, Mas! Aku keluar lagi..”, Indah memang orgasme untuk kedua kalinya, sementara senjataku masing mengacung.
“Lho, Mas belum keluar ya?”
“Emang kamu nggak merasakannya Say?”
“Habisnya, aku enak banget. Jadi nggak mikirin Mas Boy”

Tanpa diminta, Indah langsung naik dengan posisi duduk dan mengarahkan lubang ‘gua’nya ke ‘senjata pamungkas’ku. Goyangan Indah kian liar, ketika ia berada di atas perutku. Ini membuat rasa nikmatku kian memuncak dan..http://www.arenapost.com/

“Ya.. Yaa.. Keluar lagi deh” kata Indah.

Mendapat reaksi orgasme Indah, membuatku terpancing dan membalikan tubuh Indah sehingga posisinya di bawah. Dengan cepat aku memasukkan senjataku yang sudah memuntahkan lahar.

“Mas terus, terus.. Terus Mas.. Yang keras..”

Mendapat support dari Indah membuat sodokan kian kutingkatkan.

“Say, ak.. ku keluar”, kataku dengan nada tidak karuan.
“Aku juga Mas.. Bareng ya..”

Selesai genjot-genjotan, aku dan Indah tidur terlelap hingga jam 6 pagi. Indah tersenyum melihatku bangun.

“Pagi Mas..”
“Pagi, kok kamu bangun pagi amat?”
“Iya, kebiasaanku bangun subuh”, jawab Indah sambil menyedot rokok putih dalam-dalam.
“Mas, boleh nggak aku mohon satu permintaan, sebelum kita pisah hari ini?”, kata Indah sambil tersenyum nakal.
“Boleh! Paling kamu minta ongkos pulang ‘kan?”, Kataku enteng.
“Buk.. Bukan itu!”
“Lalu minta apa, kalau bukan minta uang?”
“Minta ‘rudal’mu lagi, puasin aku lagi donk..”
“Gimana yach..”, godaku.
“Gimana apanya?” kata Indah lagi-lagi dengan nada manja.
“Maksudku, gimana memulainya ha.. ha.. ha..”, kataku sambil melirik.

Indah langsung mengejarku dan kami pun kejar-kejaran seperti anak kecil rebutan mainan. Aku melompat ke tempat tidur dan Indah terus mengejarku.

“Mas nakal deh”

Kamipun kemudian berpagutan dan berciuman dengan saling serang. Tanganku langsung meremas-remas gunung kembarnya. Hal itu membuat Indah semakin ketagihan dan tangan Indah memegang tangan kananku dan menuntunnya untuk mengorek ‘gua selarong’nya yang sudah kebanjiran lahar. Jari tanganku langsung kuarahkan ke gua tersebut hingga..

“Akk, nikmat Mas. Teruskan Mas, terus ach.. ach aku keluar.. Mas!”, ‘kicau’ Indah.
“Mas, tuntaskan yuk”
“Okelah”, kataku.

Senjataku sebenarnya belum keras betul, sehingga aku malas-malasan untuk memasukannya ke ‘gua’ Indah. Bleezz..

“Mas, aku kepingin kenikmatan ini dari Mas Boy terus. Mau nggak?”
“Siapa nolak” jawabku sambil terus memompa Indah.

Indah menggoyangkan pantatnya dengan lincahnya hingga membuatku tidak tahan..

“Say.. aahh.. aku mau.. keluar.. nich..”
“Aku juga Mas.., aahh..”

Akhirnya kami berdua sampai ke puncak kenikmatan ‘pamungkas’. Jam telah menujukan jam 12.00, artinya kami harus check out.

“Mas, kalau tabloid yang memuat fotoku sudah keluar tolong kabarin ya, entar aku kasih hadiah deh”, pintanya dengan senyum menawan.

Dan seminggu kemudian foto Indah muncul di tabloidku. Baca juga Cerita Dewasa Panas Klitorisku di Jilat Membuahkan Nikmat    &    Foto Bugil Cewek Tubuh Bohay Payudara Montok

Tamat

Cerita Seks Panas Dewasa ABG Cantik Imut Belajar Menghisap

$
0
0

Cerita Seks Panas Dewasa ABG Cantik Imut Belajar Menghisap

Cerita Seks Panas Dewasa ABG Cantik Imut Belajar Menghisap – Sudah menjadi rutinitas jika dalam liburan panjang Aku menginap dirumah Om Bagas dan Tante Rita di Jakarta. Karena kebetulan juga, tempat kerjaku adalah di sebuah sekolah terkenal di Manado. Jadi, kalau pas liburan panjang, otomatis aku juga libur kerja.

Aku tiba di rumah Om Bagas sekitar pukul 22.00. karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Paginya, aku langsung disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih, matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang nakal.
Hallo Kak..! Sorry, tadi malam Nina kecapean jadi tidak menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini Nina buat khusus dan spesial buat Kakak.” Katanya sembari menebarkan senyumnya yang indah. Aku langsung terpana.

“Ini benar Nina yang dulu, yang masih ingusan?” Kataku sambil ngeledek.
“Ia, Nina siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan?” katanya sambil mencibir.
“Wah..! Udah lama nggak ketemu, nggak taunya udah gede. Tentu udah punya pacar, ya? sekarang kelas berapa?” tanyaku.
“Pacar? Masih belum dikasih pacaran sama Papa. Katanya masih kecil. Tapi sekarang Nina udah naik kelas 2 SMA, lho! Khan udah gede?” jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.
“Emang Nina udah siap pacaran?” tanyaku.

Nina menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.

“Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya dimakan, dong. Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin.”

Aku langsung mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan gadis cantik itu. Selama sarapan, mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.

“Mama dan Papa kemana? koq enggak sarapan bareng?” tanyaku sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan.

Nina langsung menjawab, “Oh iya, hampir lupa. Tadi Mama nitip surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak”.

Nina langsung menyerahkan selembar kertas yang ditulis dengan tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu mengatakan bahwa Om Bagas dan Tante Rita ada urusan Kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Nina kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian jaga rumah dan menjaga Nina selama seminggu.

“Emangnya kamu udah biasa ditinggal kayak gini, Nin?” tanyaku setelah membaca surat itu.
“Wah, Kak! seminggu itu cepat. Pernah Nina ditinggal sebulan” jawabnya.
“Oke deh! sekarang kakak yang jaga Nina selama seminggu. Apapun yang Nina Mau bilang saja sama kakak. Oke?” kataku.
“Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama, antarkan Nina jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak?” Nina memohon kepadaku.
“Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat!” setelah itu kami beres-beres dan langsung menuju Mall.

Siang itu Nina kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi.

Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Nina kecapean. Dia langsung pergi mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku yang biasa tidur larut pergi ke ruang TV dan menonton acara TV. Bosan menonton acara TV yang kurang menyenangkan, Aku teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado. Sambil memastikan Nina kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang Aku bawa itu. Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat melihat bodinya Nina tadi siang.

Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Nina udah sekitar 20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu.
Tiba-tiba,

“Akh..! Nina memekik ketika di layar TV terlihat adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke vagina seorang perempuan.

Tentu saja Aku pucat mendengar suara Nina dari arah belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu.

“Nin, kamu udah lama disitu?” tanyaku gugup.
“Kak, tadi Nina mau pipis tapi Nina dengar ada suara desahan jadi Nina kemari” jawabnya polos.
“Kakak ndak usah takut, Nina enggak apa-apa koq. Kebetulan Nina pernah dengar cerita dari teman kalo Film Porno itu asyik. Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Nina kaget ada tikus lewat”. Jawab Nina. Aku langsung lega.
“Jadi Nina mau nonton juga?” pelan-pelan muncul juga otak terorisku.
“Wah, mau sekali Kak!” Langsung aja ku ajak Nina menonton film itu dari awal.

Selama menonton Nina terlihat meresapi setiap adegan itu. Perlahan namun pasti Aku dekati Nina dan duduk tepat disampingnya.

“Iseng-iseng kutanya padanya “Nina pernah melakukan adegan begituan?” Nina langsung menjawab tapi tetap matanya tertuju pada TV.
“Pacaran aja belum apalagi adegan begini.”
“Mau ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Nina akan rasakan kenikmatan surga. Lihat aja cewek yang di TV itu. Dia kelihatannya sangat menikmati adegan itu. Mau ndak?” Tanyaku spontan.
“Emang kakak pandai dalam hal begituan?” tanya Nina menantang.
“Ee..! nantang, nih?” Aku langsung memeluk Nina dari samping. Eh, Nina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda Dia mulai terangsang dengan Film itu.

Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Nina mendesah sambil membisikkan, “Kak, ajari Nina dong!”. Aku seperti disambar petir.

“Yang benar, nih?” tanyaku memastikan. Mendengar itu Nina langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia memainkan bibirku. Kemudian Nina melepas lumatannya.

“Nina serius Kak. Nina udah terangsang banget, nih!” Mendengar itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung melumat bibir indah milik Nina. Nina menyambut dengan lumatan yang lembut.

Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai benangpun melilit tubuh kami.  Ternyata Nina lebih cantik jika dilihat dalam kondisi telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Nina dengan mataku yang jelalatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Nina memiliki tubuh yang sempurna untuk gadis seumur dia. Susunya yang montok dan padat berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun.

“Koq Cuma dilihat?” Lamunanku buyar oleh kata-kata Nina itu. Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan Nina di Sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku dengan lembutnya meremas-remas susunya Nina yang montok itu. Nina mulai mendesah-desah tak karuan.

Tak puas hanya meremas, semenit kemudian sambil tetap meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan.

“Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..!” desah Nina yang membakar gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu turun terus sampai ke gundukan kecil milik Nina yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih sedikit.
“Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..!” desah Nina waktu Aku jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan hebat yang aku ciptakan.

Tanganku tak pernah lepas dari Susu Nina yang montok itu. Tiba-tiba, Nina memekik dan melenguh tertahan sambil mengeluarkan cairan vagina yang banyak sekali.

“Akh.. ah.. oh.. e.. nak.. Kak.. oh..!” Itulah orgasme pertamanya. Aku langsung menelan seluruh cairan itu. Rasanya gurih dan nikmat.
“Gimana Enak, Nin?” tanyaku sambil mencubit puting susunya.
“Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Nina terbang ke surga.” Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku langsung mencegahnya.
“Tunggu, Masih ada yang lebih nikmat lagi.” Kataku.
“Sekarang kakak mau ajarin Nina yang kayak begitu” sambil menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang menghisap penis laki-laki.
“Gimana, mau?” Tanyaku menantang.
“Oke deh!” Nina menjawab dan langsung meraih penisku yang masih tertidur.

Nina mengocok perlahan penisku itu seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke mulutnya yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut. Mendapat perlakuan demikian langsung aja penis ku bangun. Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku menahan Air maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang lebih 15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Nina, penisku udah siap tempur.

“Nah sekarang pelajaran yang terakhir” Kataku.

Nina menurut aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet. Nina juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya yang masih perawan itu. Karena udah kering lagi, Aku kembali menjilat kelentit Nina sampai Vaginanya banjir lagi dengan cairan surga. Nina hanya pasrah saja ketika Aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

“Ah.. Sakit, Kak.. oh.. Kak..!” jerit Nina ketika kepala penisku menerobos masuk. Dengan lembut Aku melumat bibirnya supaya Nina tenang. Setelah itu kembali Aku menekan pinggulku.
“Oh.. Nina.. sempit sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..!” Nina hanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit di vaginanya.

Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..!

“Akh.. Kak.. sakit..!” Nina memekik tertahan ketika Aku berhasil mencoblos keperawanannya dengan penisku.

Terus saja Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Nina dan berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta remasan-remasan yang lembut di payudaranya. Setelah tenang, Aku langsung menggenjot Nina dengan seluruh kemampuanku.

“Oh.. e.. oo.. hh.., ss.. ah..!” Nina mendesah tanpa arti.

Kepalanya kekanan-kekiri menahan nikmat. Nafasnya mulai memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang sejak tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku terasa seperti di remas-remas oleh vaginanya Nina,

“Oh.. Nin, enak sekali vaginamu ini, oh..!” Aku mendesah nikmat.
“Gimana, enak? nikmat?” tanyaku sambil terus menggenjot Nina.
“enak.. sekali, Kak.. oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak.. oh..!” Desah Nina.

Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot Nina, tiba-tiba Nina mengejang.

“K.. Kak..! Nina udah enggak tahan. Nina mau pi.. piss.. oh..!” Kata Nina sambil tersengal-sengal.
“Sabar, Nin! Kita keluarkan Bersama-sama, yah! Satu..” Aku semakin mempercepat gerakan pinggulku.
“Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..!” Aku Menyemburkan Spermaku, croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Nina juga mengalami orgasme.

“Akh.. oh.. yess..!” Nina menyiram kepala penisku dengan cairan orgasmenya.

Terasa hangat sekali dan nikmat. Kami saling berpelukan menikmati indahnya orgasme. Setelah penisku menciut di dalam vagina Nina, aku mencabutya. Dan langsung terbaring di samping Nina. Kulihat Nina masih tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup dahi Nina dan berkata

“Thank’s Nina! Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada kakak. Kamu menyesal?” Sambil tersenyum Nina menggelengkan kepalanya dan berkata,
“Kakak hebat. Nina bisa belajar banyak tentang Sex malam ini.

Dan Nina Serahkan mahkota Nina karena Nina percaya kakak menyayangi Nina. Kakak tak akan ninggalin Nina. Thank’s ya Kak! Yang tadi itu nikmat sekali. Rasanya seperti di surga.”

Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan Nina yang berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana dalam, Nina minta Aku memandikan Dia seperti yang Aku lakukan sekitar enam tahun yang lalu. Aku menuruti kemauannya.  Dan kamipun madi bareng malam itu. Sementara mandi, pikiran ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Nina yang mengkilat kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Nina dari belakang sambil kuremas payudaranya.

“Mau lagi nih..!” Kata Nina menggoda. Birahiku langsung naik digoda begitu.
“Tapi di tempat tidur aja, Kak. Nina capek berdiri” kata Nina berbisik.

Aku langsung menggendong Nina ke tempat tidurnya dan menggenjot Nina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya surga dunia malam itu. Setelah itu kami kelelahan dan langsung tertidur pulas.

Pagi harinya, aku bangun dan Nina tak ada disampingku. Aku mencari-cari tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Maklum tak ada pembantu. Kulihat Nina hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja. Pantatnya yang aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung menerjang Nina dari belakang sambil mengecup leher putihnya yang indah. Nina kaget dan langsung memutar badannya. Aku langsung mengecup bibir sensualnya.

“Wah.. orang ini enggak ada puasnya..!” kata Nina Menggoda.

Langsung saja kucumbu Nina di dapur. Kemudian Dia melorotkan celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan. Hisapannya semakin sempurna dan hebat. Aku pun tak mau kalah. Kuangkat Dia keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam kaos oblongnya. Dan ternyata Nina tak memakai BH. Langsung aja kuremas-remas susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Nina minta-minta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon supaya Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat.

“Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Nina udah enggak tahan, nih!” Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan pelumas.

Penisku masuk dengan mulus karena Nina sudah tidak perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot Nina di atas meja makan.

Setelah sekitar 15 menit, Nina mengalami orgasme dan disusul dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Nina.

“Oh.. enak.. Kak.. akh..!” desah Nina. Aku melenguh dengan keras
“Ah.. yes..! Nina, kamu memang hebat..”

Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi ke Mall. Jalan-jalan.

Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah itu Om Bagas dan Tante Rita pulang tanpa curiga sedikitpun kamipun merahasiakan semuanya itu. Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke Manado. Nina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji akan kembali lagi dan memberikan Nina Kenikmatan yang tiada taranya. Baca juga   Cerita Dewasa Ngentot Sewaktu Seleksi Asisten Baru      &     Foto Bugil Toge Gede Indah Cewek Seksi Terbaru

Tamat

Certa Seks Bokep Dewasa Cumbuan Arya Yang Menggairahkan

$
0
0

Certa Seks Bokep Dewasa Cumbuan Arya Yang Menggairahkan

Certa Seks Bokep Dewasa Cumbuan Arya Yang Menggairahkan – Dalam kehidupan Val ada beberapa pria, tetapi hanya tiga yang membuatnya berkesan. Di antara yang tiga ini, adalah Arya, seorang pria Indonesia dengan sedikit darah Belanda di tubuhnya (ayahnya Ambon-Belanda, dan ibunya seorang Jawa). Mereka bertemu ketika masih sama-sama kuliah di Bedford, Inggris. Pada awalnya mereka cuma berteman, dan Val menyukai Arya yang jauh lebih easy going dibanding teman-teman Asia lainnya. Selain itu, Arya bisa bermain piano, sesuatu yang selalu menjadi kekaguman Val.

Selama kuliah, hubungan mereka tidak pernah lebih dari teman. Baru setelah keduanya lulus kuliah, hubungan itu agak berubah. Kebetulan Val mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan Inggris yang memiliki kantor cabang di Indonesia, dan Arya pernah pula bekerja paruh waktu di kantor yang sama. Mereka sering bepergian berdua, dan akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu apartemen. Sejak itulah, hubungan seksual menjadi bagian dari persahabatan mereka. Hanya saja, persahabatan itu tak pernah berkembang lebih jauh. Keduanya tidak pernah saling mengucap cinta, dan keduanya tahu bahwa masing-masing punya orang-orang lain yang dicintai.

Arya adalah pria Asia satu-satunya yang bercinta dengan Val, dan bagi Val ia adalah sesuatu yang istimewa. Tetapi Val juga tau, perbedaan budaya keluarga mereka berdua sangatlah besar untuk dijembatani dengan sesuatu yang lebih jauh dari persahabatan. Maka jadilah hubungan keduanya sebagai hubungan persahabatan dan seksual belaka. Beberapa kali mereka pernah mencoba melihat peluang untuk meningkatkan hubungan, tetapi sekian kali pula mereka merasa tidak menemukan persamaan.

Tidak berapa lama setelah Val mendapat kedudukan manajer dan dikirim ke Indonesia untuk mewakili perusahaannya, Arya mendapat pekerjaan di Amerika Serikat. Perasaan duka menyelimuti keduanya ketika kenyataan itu tiba. Setelah hampir dua tahun hidup bersama, sulit juga rasanya berpisah. Walaupun tidak menangis, Val merasa sebuah kekosongan terjadi dalam hidupnya ketika mereka berpisah di Heathrow Airport di London. Mereka berjanji akan terus berhubungan, karena toh Arya masih memiliki orang tua di Jakarta dan sesekali akan datang menjenguk Val.

Ketika pesawat British Airways yang membawanya ke Indonesia sudah berada 10.000 kaki di atas permukaan bumi, Val menghela nafas panjang, dan tiba-tiba menyadari bahwa kedua matanya ternyata agak basah oleh air mata.

Begitulah akhirnya Val dan Arya dipisahkan oleh Lautan Pasifik. Kantor Arya ada di Boston, dan Val di Jakarta. Tetapi untunglah ada e-mail yang bisa menjadi media bertukar berita di antara mereka.  Dan setelah dua bulan, keduanya menjadi sama-sama sibuk dan perlahan-lahan semakin jarang bertukar berita.http://www.arenapost.com/ Pada bulan keenam di Indonesia, Val sudah hampir tak pernah mengirim dan menerima e-mail dari Arya, dan kesibukan membuatnya tidak terlalu merasa kehilangan.

Sampai suatu hari, di bulan September, sembilan bulan setelah mereka berpisah, Val mendapat sepotong berita pendek dari Arya …will visit my old folks in this Thursday, see you there… Val terpana memandang layar PC-nya, seperti tak percaya bahwa ternyata ia akan segera bertemu Arya lagi. Dari tak percaya, perasaannya segera berubah gembira, dan ia mengangkat kedua tangan sambil berteriak, “Yess!”, membuat sekretarisnya terkejut.

“I’m okay, Evi…” ucap Val sambil tertawa kecil melihat sekretarisnya melongo,
“I’m more than okay, actually…”
“Shall I write it down?” jawab Evi menggoda, karena ia memang sedang bersiap menerima dikte dari boss wanitanya ini. Val pun tambah keras terbahak.

Arya tiba malam hari dan langsung menuju rumah orang tuanya. Dari sana ia menelpon Val, dan membuat janji untuk bertemu Sabtu siang ini. Dengan kaos t-shirt merah tua yang ketat dan rok jean Levi’s, Val datang ke rumah orang tua Arya untuk menjemputnya. Kedua orang tua Arya telah mengenal Val dengan baik, dan keduanya memaksa Val untuk makan siang, yang tentunya tak bisa ditolak.

Sebetulnya, makan siang itu enak sekali: ayam panggang bumbu rujak, gado-gado dan udang goreng kering. Tetapi Val dan Arya merasa tidak lapar. Sejak bertemu, yang ada di dalam diri mereka cuma gejolak rindu bercampur birahi. Bagi Val, inilah pertama kali di Indonesia ia merasakan gejolak seperti itu. Ia begitu ingin segera memeluk Arya yang kini tampak lebih putih dengan rambut dicukur rapi. Ia ingin segera bercumbu dengan pria yang ia tahu sangat hangat di ranjang ini. Tetapi, di depan kedua orang tuanya dan dua adik perempuannya, Val menjaga diri sekuat hati. Untunglah Arya membantunya dengan juga bersikap menahan diri. Kalau tidak ada keluarga Arya, mereka pasti sudah bergumul dan bercumbu saat itu juga.http://www.laksanaberita.com/

Setelah tiga jam yang sangat menyiksa Val dan Arya, setelah minum kopi yang disediakan ibu, barulah mereka berdua bisa keluar rumah. Mereka bilang ingin jalan-jalan berdua, dan kedua orang tua Arya mengangguk mahfum, tanpa banyak tanya lagi. Maka setelah berbasa-basi mengucapkan permisi, keduanya pun melesat menuju apartemen Val di bilangan Kebayoran Baru. Arya yang memegang setir, dan Val duduk rapat-rapat.

Sepanjang jalan, Val meremas-remas paha Arya, menggeser-geserkan payudaranya yang sintal ke lengan Arya, membuat Arya was-was takut menabrak mobil di depannya. Val sudah sangat bergairah ingin bercumbu, dan badannya terasa hangat seperti bara yang siap berkobar menjadi api. Untunglah jalan-jalan tidak terlalu ramai di Sabtu sore ini, sehingga akhirnya mereka tiba di apartemen Val sebelum matahari terbuka. Cepat-cepat mereka keluar dari mobil dan bagai dua remaja berlarian menuju lobby.

Sesampai di kamar apartemennya, Val terburu-buru ke kamar mandi. Cepat-cepat diloloskannya celana dalam yang sudah agak basah di bagian bawahnya. Lalu ia masuk ke bath-tub dan mengambil sabun wangi. Diusapnya seluruh kewanitaanya dengan busa-busa sabun, lalu dibasuhnya dengan air hangat. Ia ingin agar kewanitaannya harum menggairahkan malam ini, karena ia tahu Arya akan memberikan sesuatu yang selama ini menjadi favorit Val: lidahnya yang panas dan cekatan!

Keluar dari kamar mandi, Val melihat Arya sudah ada di kamar tidur, membuka kaos dan jeans-nya, sehingga hanya bercelana dalam. Dengan mata bergairah, dipandangnya tubuh yang kokoh dan atletis itu. Val sangat mengagumi tubuh Arya yang coklat kehitaman, tidak seperti tubuhnya yang baginya terlalu putih. Sebuah denyut birahi terasa di kewanitaannya setiap kali Val memandang tubuh lelaki itu. Cepat-cepat dibukanya t-shirt, beha dan roknya, lalu ia segera menyusul Arya ke kamar tidur.

Sejak dari rumah Arya tadi, Val sudah dilanda birahi. Ia ingin segera bermain cinta dengan lelaki menggairahkan ini. Terakhir kalinya ia bertemu Arya hampir setahun lalu, itu pun dalam sebuah permainan cinta yang terburu-buru, karena mereka sedang sama-sama sibuk.  Kejadiannya juga di sebuah motel kecil di Bedford, sesaat sebelum Val berangkat ke Indonesia dan Arya bertugas ke Amerika Serikat.

Tanpa basa-basi, Arya mendorong tubuh Val ke kasur, menyebabkan gadis pirang yang seksi ini terjerembab di kasur empuk. Keduanya sudah seperti diburu-buru oleh nafsu yang bergejolak tak tertahankan. Arya menerkam tubuh putih mulus yang sintal dan padat itu dengan penuh gairah. Val menjerit manja menyambutnya. Mereka berguling-gulingan saling berciuman, saling meremas, saling menindih. Sprei dan bantal segera berantakan dibuatnnya.

Arya segera mengambil inisiatif kala tubuh mereka sudah terasa panas bergejolak. Didorongnya Val dengan lembut agar tidur menelentang. Setengah dari badannya terletak di luar ranjang, sehingga kedua kakinya yang indah menggantung di pinggir ranjang. Lalu Arya berjongkok di antara kedua kaki Val, dan Val dengan tegang menunggu layanan istimewa kekasihnya. Inilah permainan pembukaan yang selalu dinantinya dengan penuh antisipasi. Belum apa-apa, Val sudah bergidik menahan geli yang akan segera datang. Arya pun menciumi paha yang mulus ditumbuhi bulu-bulu halus itu, membuat Val mengerang pelan. Apalagi kemudian Arya mulai menjilati pahanya, menelusuri bagian bawah lututnya. Val menggelinjang kegelian.

Val merasa pahanya bergetar lembut ketika lidah Arya mulai menjalar mendekati selangkangnya. Panas dan basah rasanya lidah itu, meninggalkan jejak sensasi sepanjang perjalanannya. Val menggeliat kegelian ketika akhirnya lidah itu sampai di pinggir bibir kewanitaannya yang telah terasa menebal. Ujung lidah Arya menelusuri lepitan-lepitan di situ, menambah basah segalanya yang memang telah basah itu. Terengah-engah, Val mencengkeram rambut Arya dengan satu tangan, perlahan menekan, memaksa pria itu segera menjilatnya di daerah yang paling sensitif.

Dengan satu tangan lainnya, Val menguak lebar bibir-bibir basah di bawah itu, memperlihatkan liang kemerahan yang berdenyut-denyut, dan sebuah tonjolan kecil di bagian atas yang telah mengeras. Lidah Arya menuju ke sana, perlahan sekali. Val mengerang,

“Come on…. come on..”, bisiknya gelisah. Rasanya lama sekali, membuat Val bagai layang-layang yang sedang diulur pada saat seharusnya ditarik. Val mati angin. Tak berdaya, tetapi sekaligus menikmati ketidakberdayaan itu.

Arya akhirnya menjilat bagian kecil yang menonjol itu, menekan-nekan dengan ujung lidahnya, memutar-mutar sambil menggelincirkannya. Val menjerit tertahan, kedua tangannya melayang lalu jatuh mencengkram sprei. Geli sekali rasanya, ia sampai menggeliat mengangkat pantatnya, menyorongkan lebih banyak lagi kewanitaannya ke mulut Arya. Serasa seluruh tubuhnya berubah menjadi cair, menggelegak bagai lahar panas.

Arya kini menghisap-hisap tonjolan yang seperti sedang lari bersembunyi di balik bungkus kulit kenyal yang membasah itu. Tubuh Val berguncang di setiap hisapan, sementara mulutnya tak berhenti mengerang. Terlebih-lebih ketika satu jari Arya menerobos liang kewanitaannya, lalu mengurut-urut dinding atasnya, mengirimkan jutaan rasa geli bercampur nikmat ke seluruh tubuh Val. Kedua kakinya yang indah terbuka lebar, terkuak sejauh-jauh mungkin, karena Val ingin Arya menjelajahi semua bagian kewanitaannya. Semuanya!

Maka Arya pun melakukannya. Ia tidak hanya menjilat dan menghisap, tapi juga menggigit pelan, memutar-mutarkan lidahnya di dalam liang yang panas membara itu, mendenguskan nafas hangat ke dalamnya, membuat Val berguncang-guncang merasakan nikmat yang sangat.  Dua jari Arya kini bermain-main di sana, keluar-masuk dengan bergairah, menggelitik dan menggosok-gosok, menekan-nekan dan mengurut.

Cairan-cairan hangat memenuhi seluruh kewanitaan Val, mulai membasahi bibir dan dagu Arya. Jari-jari yang keluar-masuk itu pun telah basah, menimbulkan suara berkecipak yang seksi. Val menggelinjang tak tahan lagi, merasakan puncak birahi melanda dirinya. Matanya terpejam menikmati sensasi yang meletup-letup di sela-sela pahanya, di pinggulnya, di perutnya, di dadanya, di kepalanya, di mana-mana!

Arya merasakan kewanitaan Val berdenyut liar, bagai memiliki kehidupan tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan rambut-rambut pirang di sekitarnya, dan dengan tubuhnya yang putih seperti pualam. Dari jarak yang sangat dekat, Arya dapat melihat betapa liang kewanitaan Val membuka-menutup dan dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Val telah pindah ke bawah.

Arya juga bisa melihat betapa otot-otot di pangkal paha Val menegang seperti sedang menahan sakit. Kedua kakinya terentang dan sejenak kaku sebelum akhirnya melonjak-lonjak tak terkendali. Arya terpaksa harus memakai seluruh bahu bagian atasnya untuk menekan tubuh Val agar tak tergelincir jatuh. Begitu hebat puncak birahi melanda Val, sampai dua menit lamanya perempuan yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit, lalu mengerang, lalu menggumam, lalu hanya terengah-engah.

Arya bangkit setelah Val terlihat agak tenang. Berdiri, ia melepas celana dalamnya. Kelaki-lakiannya segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama jantungnya yang berdegup keras. Val masih menggeliat-geliat dengan mata terpejam, menampakkan pemandangan sangat seksi di atas hamparan sprei satin mewah berwarna biru muda. Tangan Val mencengkram sprei bagai menahan sakit, kedua pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya mendongak menampakkan leher yang mulus menggairahkan, rambut pirangnya terurai bagai membingkai wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi. Arya menempatkan dirinya di antara kaki Val, lalu mengangkat kedua paha Val, membuat kewanitaannya semakin terbuka.

Val tersadar dari buaian orgasmenya, dengan segera menuntun kejantanan Arya memasuki gerbang kewanitaannya. Tak sabar, ia menjepit pinggang Arya dengan kedua kakinya, membuat pria itu terhuyung ke depan, dan dengan cepat kelaki-lakiannya yang tegang segera melesak ke dalam tubuh Val. Bagi Arya, rasanya seperti memasuki cengkraman licin yang panas berdenyut. Bagi Val, rasanya seperti diterjang batang membara yang membawa geli-gatal ke seluruh dinding kewanitaannya. Belum apa-apa, Val sudah terlanda gelombang puncak birahinya yang kedua. Begitu cepat!

Arya pun segera melakukan tugasnya dengan baik, mendorong, menarik kejantanannya dengan cepat. Gerakannya ganas, seperti hendak meluluh-lantakkan tubuh putih Val yang sedang menggeliat-geliat kegelian itu. Tak kenal ampun, kejantanan Arya menerjang-nerjang, menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang berkontraksi menyambut orgasme. Val menjerit-jerit nikmat, menyuruh Arya lebih keras lagi bergerak, mengangkat seluruh tubuh bagian bawahnya, sehingga hanya bahu dan kepalanya yang ada di atas kasur.

Arya mengerahkan seluruh tenaganya untuk memenuhi permintaan Val. Otot-otot bahu dan lengannya kelihatan menegang dan berkilat-kilat karena keringat. Pinggangnya bergerak cepat dan kuat bagai piston mesin-mesin di pabrik. Suara berkecipak terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Val, ramai sekali di sela-sela derit ranjang yang bergoyang sangat keras.

Val tak lagi sadar sedang berada di mana. Ia berteriak bagai kesetanan merasakan kenikmatan yang ganas dan liar. Seluruh tubuhnya terasa dilanda kegelian, kegatalan yang membuat otot-otot menegang. Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan kenikmatan yang tak terlukiskan. http://www.arenapost.com/ Setiap kali kejantangan Arya menerobos masuk, ia merasa bagai tersiram berliter-liter air hangat yang memijati seluruh tubuhnya.

Setiap kali Arya menariknya keluar, Val merasa bagai terhisap pusaran air yang membawanya ke sebuah alam penuh kenikmatan belaka. Dengan mata terus terpejam, Val menjeritkan penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak terperi. Arya merasakan kejantanannya bagai sedang dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya.

Ia pun tak tertahankan lagi, memuncratkan seluruh penantian panjangnya, memuntahkan seluruh rasa terpendamnya, bercipratan membanjiri seluruh rongga kewanitaan Val yang sedang megap-megap dilanda orgasme. Val mengerang merasakan siraman birahi panas yang seperti hendak menerobos setiap pori-pori di tubuhnya. Val mengerang dan mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan tubuh bagai lumat di atas kasur. Arya menyusul roboh menimpa tubuh putih yang licin oleh keringat itu. Nafas mereka berdua tersengal-sengal bagai perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan di kolam renang.

“Oh, kamu ganas sekali, Arya. Betul-betul ganas…” kata Val akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu.

Arya cuma menggumam, menenggelamkan kepalanya di antara dua payudara Val yang besar dan lembut itu.
Setelah beberapa saat, Val bertanya, “Berapa lama kamu di sini, Arya?”

“Aku harus berangkat kembali Senin pagi”, jawab Arya diwarnai keengganan. Val terdiam.

Singkat sekali pertemuan ini, pikirnya. Sambil memeluk Arya, ia menggumam, “Kalau begitu kamu harus menginap di sini.”

“Bagaimana kalau aku tidak mau…” jawab Arya menggoda.
“Kalau begitu, aku yang menginap di rumah orang tuamu..” sahut Val cepat-cepat.

Arya tertawa, “Kalau begitu, sebaiknya aku menginap di sini!”

Dengan gemas Val berguling menindih tubuh Arya, menggigit bahunya cukup keras sehingga Arya tersentak dan membalasnya dengan menggulingkan kembali tubuh Val. Mereka berdua tertawa-tawa seperti anak-anak bermain gulat. Cairan-cairan cinta mereka berjatuhan menimpa sprei, melekat di tubuh mereka berdua, sebuah perpaduan tubuh putih mulus dan tubuh coklat.

Malam itu mereka bercumbu tak henti-hentinya sampai pagi. Bagi Val, inilah percumbuan terpanjangnya dengan Arya, dan justru terjadi saat mereka tak lagi tinggal bersama! Baca juga  Cerita Dewasa Jablay Tante Girang Terbaru 2016     &     Foto Memek Legit Gadis Cantik Dari China

TAMAT

Cerita Seks Panas Terpesona Akan Kulit Putih Pacar Kakaku

$
0
0

Cerita Seks Panas Terpesona Akan Kulit Putih Pacar Kakaku

Cerita Seks Panas Terpesona Akan Kulit Putih Pacar Kakaku – Siang itu, ponselku berbunyi, dan suara merdu dari seberang sana memanggil. “Di, kamu ke rumahku duluan deh sana, saya masih meeting. Dari pada kamu kena macet di jalan, mendingan jalan sekarang gih sana.” “Oke deh, saya menuju rumah kamu sekarang. Kamu meeting sampai jam berapa?” “Yah, sore sudah pulang deh, tunggu aja di rumah.”

Meluncurlah aku dengan motor Honda ke sebuah rumah di salah satu kompleks di Jakarta. Vina memang kariernya sedang naik daun, dan dia banyak melakukan meeting akhir-akhir ini. Aku sih sudah punya posisi lumayan di kantor. Hanya saja, kemacetan di kota ini begitu parah, jadi lebih baik beli motor saja dari pada beli mobil. Vina pun tak keberatan mengarungi pelosok-pelosok kota dengan motor bersamaku.

Kebetulan, pekerjaanku di sebuah biro iklan membuat aku bisa pulang di tengah hari, tapi bisa juga sampai menginap di kantor jika ada proyek yang harus digarap habis-habisan. Vina, pacarku, mendapat fasilitas antar jemput dari kantornya. Jadi, aku bisa tenang saja pergi ke rumahnya tanpa perlu menjemputnya terlebih dulu.

Sesampai di rumahnya, pagar rumah masih tertutup walau tidak terkunci. Aku mengetok pagar, dan keluarlah Marta, kakak Vina, untuk membuka pintu.

“Loh, enggak kerja?” tanyaku.
“Nggak, aku izin dari kantor mau ngurus paspor,” jawabnya sambil membuka pintu pagarnya yang berbentuk rolling door lebar-lebar agar motorku masuk ke dalam.
“Nyokap ke mana?” tanyaku lagi.
“Oh, dia lagi ke rumah temannya tuh, ngurusin arisan,” kata Marta, “Kamu mau duduk di mana Dodi? Di dalam nonton TV juga boleh, atau kalau mau di teras ya enggak apa juga. Bentar yah, saya ambilin minum.”

Setelah motor parkir di dalam pekarangan rumah, kututup pagar rumahnya. Aku memang akrab dengan kakak Vina ini, umurnya hanya sekitar dua tahun dari umurku. Yah, aku menunggu di teras sajalah, canggung juga rasanya duduk nonton TV bersama Marta, apalagi dia sedang pakai celana pendek dan kaos oblong.

Setelah beberapa lama menunggu Vina di teras rumah, aku celingukan juga tak tahu mau bikin apa. Iseng, aku melongok ke ruang tamu, hendak melihat acara televisi. Wah, ternyata mataku malah terpana pada paha yang putih mulus dengan kaki menjulur ke depan. Kaki Marta ternyata sangat mulus, kulitnya putih menguning.

Marta memang sedang menonton TV di lantai dengan kaki berjelonjor ke depan. Kadang dia duduk bersila. Baju kaosnya yang tipis khas kaos rumah menampakkan tali-tali BH yang bisa kutebak berwarna putih. Aku hanya berani sekali-kali mengintip dari pintu yang membatasi teras depan dengan ruang tamu, setelah itu barulah ruang nonton TV. Kalau aku melongokkan kepalaku semua, yah langsung terlihatlah wajahku.

Tapi rasanya ada keinginan untuk melihat dari dekat paha itu, biar hanya sepintas. Aku berdiri.

“Ta, ada koran enggak yah,” kataku sambil berdiri memasuki ruang tamu.
“Lihat aja di bawah meja,” katanya sambil lalu.

Saat mencari-cari koran itulah kugunakan waktu untuk melihat paha dan postur tubuhnya dari dekat. Ah, putih mulus semua. Buah dada yang pas dengan tubuhnya. Tingginya sekitar 160 cm dengan tubuh langsing terawat, dan buah dadanya kukuh melekat di tubuh dengan pasnya.

“Aku ingin dada itu,” kataku membatin. Aku membayangkan Marta dalam keadaan telanjang. Ah, ‘adikku’ bergerak melawan arah gravitasi.
“Heh! Kok kamu ngeliatin saya kayak gitu?! Saya bilangin Vina lho!,” Marta menghardik.

Dan aku hanya terbengong-bengong mendengar hardikannya. Aku tak sanggup berucap walau hanya untuk membantah. Bibirku membeku, malu, takut Marta akan mengatakan ini semua ke Vina.

“Apa kamu melotot begitu, mau ngancem?! Hah!”
“Astaga, Marta, kamu.. kamu salah sangka,” kataku tergagap. Jawabanku yang penuh kegamangan itu malah membuat Marta makin naik pitam.
“Saya bilangin kamu ke Vina, pasti saya bilangin!” katanya setengah berteriak. Tiba-tiba saja Marta berubah menjadi sangar. Kekalemannya seperti hilang dan barangkali dia merasa harga dirinya dilecehkan. Perasaan yang wajar kupikir-pikir.
“Marta, maaf, maaf. Benar-benar enggak sengaja saya. saya enggak bermaksud apa-apa,” aku sedikit memohon.
“Ta, tolong dong, jangan bilang Vina, kan cuma ngeliatin doang, itu juga enggak sengaja. Pas saya lagi mau ngambil koran di bawah meja, baru saya liat elu,” kataku mengiba sambil mendekatinya.

Marta malah tambah marah bercampur panik saat aku mendekatinya.

“Kamu ngapain nyamperin saya?! Mau ngancem? Keluar kamu!,” katanya garang. Situasi yang mencekam ini rupanya membuatku secara tidak sengaja mendekatinya ke ruang tamu, dan itu malah membuatnya panik.

“Duh, Ta, maaf banget nih. Saya enggak ada maksud apa-apa, beneran,” kataku.

Namun, situasi telah berubah, Marta malah menganggapku sedang mengancamnya. Ia mendorong dadaku dengan keras. Aku kehilangan keseimbangan, aku tak ingin terjatuh ke belakang, kuraih tangannya yang masih tergapai saat mendorongku. Raihan tangan kananku rupanya mencengkeram erat di pergelangan tangan kirinya. Tubuhnya terbawa ke arahku tapi tak sampai terjatuh, aku pun berhasil menjaga keseimbangan. Namun, keadaan makin runyam.

“Eh! kamu kok malah tangkep tangan saya! Mau ngapain kamu? Lepasin enggak!!,” kata Marta.

Entah mengapa, tangan kananku tidak melepaskan tangan kirinya. Mungkin aku belum sempat menyadari situasinya. Merasa terancam, Marta malah sekuat tenaga melayangkan tangan kanannya ke arah mukaku, hendak menampar. Aku lebih cekatan.  Kutangkap tangan kanan itu, kedua tangannya sudah kupegang tanpa sengaja. Kudorong dia dengan tubuhku ke arah sofa di belakangnya, maksudku hanya berusaha untuk menenangkan dia agar tak mengasariku lagi. Tak sengaja, aku justru menindih tubuh halus itu.http://www.laksanaberita.com/

Marta terduduk di sofa, sementara aku terjerembab di atasnya. Untung saja lututku masih mampu menahan pinggulku, namun tanganku tak bisa menahan bagian atas tubuhku karena masih mencengkeram dan menekan kedua tangannya ke sofa. Jadilah aku menindihnya dengan mukaku menempel di pipinya. Tercium aroma wangi dari wajahnya, dan tak tertahankan, sepersekian detik bibirku mengecup pipinya dengan lembut.

Tak ayal, sepersekian detik itu pula Marta meronta-ronta. Marta berteriak,

“Lepasin! Lepasin!” dengan paraunya.

Waduh, runyam banget kalau terdengar tetangga. Yang aku lakukan hanya refleks menutup mulutnya dengan tangan kananku. Marta berusaha memekik, namun tak bisa. Yang terdengar hanya, “Hmm!” saja. Namun, tangannya sebelah kiri yang terbebas dari cengkeramanku justru bergerak liar, ingin menggapai wajahku.

Hah! Tak terpikir, posisiku ini benar-benar seperti berniat memperkosa Marta. Dan, Marta sepertinya pantas untuk diperkosa. Separuh tubuhnya telah kutindih. Dia terduduk di sofa, aku di atasnya dengan posisi mendudukinya namun berhadapan. Kakinya hanya bisa meronta namun tak akan bisa mengusir tubuhku dari pinggangnya yang telah kududuki. Tangan kanannya masih dalam kondisi tercengkeram dan ditekan ke sofa, tangan kirinya hanya mampu menggapai-gapai wajahku tanpa bisa mengenainya, mulutnya tersekap.

Tubuh yang putih itu dengan lehernya yang jenjang dan sedikit muncul urat-urat karena usaha Marta untuk memekik, benar-benar membuatku dilanda nafsu tak kepalang. Aku berpikir bagaimana memperkosanya tanpa harus melakukan berbagai kekerasan seperti memukul atau merobek-robek bajunya. Dasar otak keparat, diserang nafsu, dua tiga detik kemudian aku mendapatkan caranya.

Tanpa diduga Marta, secepat kilat kulepas cengkeraman tanganku dari tangan dan mulutnya, namun belum sempat Marta bereaksi, kedua tanganku sudah mencengkeram erat lingkaran celana pendeknya dari sisi kiri dan kanan, tubuhku meloncat mundur ke belakang.

Kaki Marta yang meronta-ronta terus ternyata mempermudah usahaku, kutarik sekeras-kerasnya dan secepat-cepatnya celana pendek itu beserta celana dalam pinknya. Karena kakinya meronta terus, tak sengaja dia telah mengangkat pantatnya saat aku meloncat mundur. Celana pendek dan celana dalam pink itu pun lolos dengan mudahnya sampai melewat dengkul Marta.

Astaga! Berhasil!

Marta jadi setengah bugil. Satu dua detik Marta pun sempat terkejut dan terdiam melihat situasi ini. Kugunakan kelengahan itu untuk meloloskan sekalian celana pendek dan celana dalamnya dari kakinya, dan kulempar jauh-jauh. Marta sadar, dia hendak memekik dan meronta lagi, namun aku telah siap. Kali ini kubekap lagi mulutnya, dan kususupkan tubuhku di antara kakinya. Posisi kaki Marta jadi menjepit tubuhku, karena dia sudah tak bercelana, aku bisa melihat vaginanya dengan kelentit yang cukup jelas. Jembutnya hanya menutupi bagian atas vagina. Marta ternyata rajin merawat alat genitalnya.

Pekikan Marta berhasil kutahan. Sambil kutekan kepalanya di sandaran sofa, aku berbisik,

“Marta, kamu sudah kayak gini, kalau kamu teriak-teriak dan orang-orang dateng, percaya enggak orang-orang kalau kamu lagi saya perkosa?”

Marta tiba-tiba melemas. Dia menyadari keadaan yang saat ini berbalik tak menguntungkan buatnya. Kemudian dia hanya menangis terisak. Kubuka bekapanku di mulutnya, Marta cuma berujar sambil mengisak,

“Dodi, please.. Jangan diapa-apain saya. Ampun, Di. saya enggak akan bilang Vina. Beneran.”

Namun, keadaan sudah kepalang basah, syahwatku pun sudah di ujung tanduk rasanya. Aku menjawabnya dengan berusaha mencium bibirnya, namun dia memalingkan mukanya. Tangan kananku langsung saja menelusup ke selangkangannya. Marta tak bisa mengelak.

Ketika tanganku menyentuh halus permukaan vaginanya, saat itulah titik balik segalanya. Marta seperti terhipnotis, tak lagi bergerak, hanya menegang kaku, kemudian mendesis halus tertahan. Dia pun pasti tak sengaja mendesah.

Seperti mendapat angin, aku permainkan jari tengah dan telunjukku di vaginanya. Aku permainkan kelentitnya dengan ujung-ujung jari tengahku. Marta berusaha berontak, namun setiap jariku bergerak dia mendesah. Desahannya makin sulit ditutupi saat jari tengahku masuk untuk pertama kali ke dalam vaginanya. Kukocokkan perlahan vaginanya dengan jari tengahku, sambil kucoba untuk mencumbu lehernya.

“Jangan Dod,” pintanya, namun dia tetap mendesah, lalu memejamkan mata, dan menengadahkan kepalanya ke langit-langit, membuatku leluasa mencumbui lehernya.

Dia tak meronta lagi, tangannya hanya terkulai lemas. Sambil kukocok vaginanya dan mencumbui lehernya, aku membuka resleting celanaku.

“Adik”-ku ini memang sudah menegang sempurna sedari tadi, namun tak sempat kuperlakukan dengan selayaknya. Karena tubuhku telah berada di antara kakinya, mudah bagiku untuk mengarahkan penisku ke vaginanya.

Marta sebetulnya masih dalam pergulatan batin. Dia tak bisa mengelak terjangan-terjangan nafsunya saat vaginanya dipermainkan, namun ia juga tak ingin kehilangan harga diri. Jadilah dia sedikit meronta, menangis, namun juga mendesah-desah tak karuan. Aku bisa membaca situasi ini karena dia tetap berusaha memberontak, http://www.arenapost.com/ namun vaginanya malah makin basah. Ini tanda dia tak mampu mengalahkan rangsangan.

Penisku mengarah ke vaginanya yang telah becek, saat kepala penis bersentuhan dengan vagina, Marta masih sempat berusaha berkelit. Namun, itu semua sia-sia karena tanganku langsung memegangi pinggulnya. Dan, kepala penisku pun masuk perlahan. Vagina Marta seperti berkontraksi. Marta tersadar,

“Jangan..” teriaknya atau terdengar seperti rintihan.

Rasa hangat langsung menyusupi kepala penisku. Kutekan sedikit lebih keras, Marta sedikit menjerit, setengah penisku telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh penisku telah ada di dalam vaginanya. Marta hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja.  Ia sedang mengalami kenikmatan tiada tara sekaligus perlawanan batin tak berujung. Kugoyangkan perlahan pinggulku, penisku keluar masuk dengan lancarnya. Terasa vagina Marta mengencang beberapa saat lalu mengendur lagi.

Tanganku mulai bergerilya ke arah buah dadanya. Marta masih mengenakan kaos rumah. Tak apa, toh tanganku bisa menyusup ke dalam kaosnya dan menyelinap di balik BH dan mendapati onggokan daging yang begitu kenyal dengan kulit yang terasa begitu halus. Payudara Marta begitu pas di tanganku, tidak terlalu besar tapi tidak juga bisa dibilang kecil. Kuremas perlahan, seirama dengan genjotan penisku di vaginanya. Marta hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, tak mampu melakukan perlawanan. Pinggulnya ternyata mulai mengikuti goyangan pinggulku.

Aku buka kaos Marta, kemudian BH-nya, Marta menurut. Pemandangan setelah itu begitu indah. Kulit Marta putih menguning langsat dengan payudara yang kencang dan lingkaran di sekitar pentilnya berwarna merah jambu Pentil itu sendiri berwarna merah kecokelatan. Tak menunggu lama, kubuka kemejaku. Aktivitas ini kulakukan sambil tetap menggoyang lembut pinggulku, membiarkan penisku merasai seluruh relung vagina Marta.

Sambil aku bergoyang, aku mengulum pentil di payudaranya dengan lembut. http://www.arenapost.com/ Kumainkan pentil payudara sebelah kanannya dengan lidahku, namun seluruh permukaan bibirku membentuk huruf O dan melekat di payudaranya. Ini semua membuat Marta mendesah lepas, tak tertahan lagi.

Aku mulai mengencangkan goyanganku. Marta mulai makin sering menegang, dan mengeluarkan rintihan,

“Ah.. ah..”

Dalam goyangan yang begitu cepat dan intens, tiba-tiba kedua tangan Marta yang sedang mencengkeram jok kursi malah menjambak kepalaku.”Aaahh,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulut mungil Marta. Ia sampai pada puncaknya. Lalu tangan-tangan yang menjambak rambutku itu pun terkulai lemas di pundakku. Aku makin intens menggoyang pinggulku. Kurasakan penisku berdenyut makin keras dan sering.

Bibir Marta yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun kulumat, dan tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini Marta membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kananku tetap berada di payudaranya, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan putingnya.

Vagina Marta kali ini cukup terasa mencengkeram penisku, sementara denyut di penisku pun semakin hebat.

“Uhh,” aku mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, penisku menghujam keras ke dalam vaginanya, mengiringi muncratnya spermaku ke dalam liang rahimnya.

Tepat saat itu juga Marta memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit, “Aahh”. Kemudian pelukannya melemas. Dia mengalami ejakulasi untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ejakulasiku. Marta terkulai di sofa, dan aku pun tidur telentang di karpet. Aku telah memperkosanya. Marta awalnya tak terima, namun sisi sensitif yang membangkitkan libidonya tak sengaja kudapatkan, yaitu usapan di vaginanya.

Ternyata, dia sudah pernah bercinta dengan kekasihnya terdahulu. Dia hanya tak menyangka, aku-pacar adiknya malah menjadi orang kedua yang menyetubuhinya.

Grreekk. Suara pagar dibuka. Vina datang! Astaga! aku dan Marta masih bugil di ruang tamu, dengan baju dan celana yang terlempar berserakan. Baca juga  Cerita Dewasa Porno Persetubuhan Ini di Paksa Oleh Mbakku     &     Certa Seks Bokep Dewasa Cumbuan Arya Yang Menggairahkan

Tamat

Cerita Seks Terbaru 2016 Nikmatnya Malam Pertamaku

$
0
0

Cerita Seks Terbaru 2016 Nikmatnya Malam Pertamaku

Cerita Seks Terbaru 2016 Nikmatnya Malam Pertamaku – Sebut saja nama ku Retno, aku seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan di Kota S*******, umur saya 19 tahun, tinggi badan 168 Cm, berat badan 50 Kg, cukup ideal untuk seorang perempuan seumuran 19 tahun. saya ingin berbagi cerita tentang malam pertama ku dengan suami.

Suamiku berusia 27 tahun lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku Dedi.

Pada bulan April kemarin kami baru saja melakukan pernikahan, dan undangan yang datang cukup banyak karena semua teman-teman dan saudara dari jauh pada datang. Setelah selesai resepsi pernikahan kira-kira jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karena kelelahan seharian menerima undangan. Saya pun mandi bersih-bersih dan membaringkan badan di ranjang yang di rias.

“Neng, Aa lemes pijitin dong…” sambil bernada manja suami ku meminta ku untuk memijitinnya, karena aku juga kelelahan jadi aku pun menolaknya,
“ayo dong Neng, pijitin Aa… dosa loh kalo gak nurut sama suami”, Aku pun terpaksa harus menurutinya, maklum aku baru jadi seorang istri
“ya udah deh a, Neng pijitin, tapi gantian yah a, aku juga pegel – pegel a”,
“Iyah istriku sayang,,,, nanti Aa pijitin malah nanti pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,
“Ishh, si Aa udah genit ajah,, :P”, Aku pun mulai pijitin kakinya.

Aku pijitin kakinya eh, si Aa ternyata malah mengerang yang aneh – aneh,

“aahhh,,, uuhhh, enak Neng,,,” aku langsung lepasin pijitan ku
“gantian dong a, aku juga pegel,,,” lalu suamiku pun mulai memijit – mijit kaki aku, entah kenapa saat telapak tangannya menyentuh kulit ku, aku menjadi merinding dan merasa terangsang dan ternyata pijitan suamiku makin naik dari betis lalu ke paha
“aduuhhh,,,,”,
“Kenapa Neng,,? enak pijitan Aa ?”, aku sadar aku mulai terangsang, namun aku malu menampakkan muka merangsang aku, “Neng, malam pertama nih ?”,
“emang kenapa a?” aku pura – pura blo’on karena malu untuk membahasnya, tak lama ternyata pijatan tangan suamiku terus naik dan berhenti di selangkangan paha aku, aku sudah tak bisa lagi menyembunyikan rasa merangsangku, aku pun mengerang
“emmhhhh,,,,, uhhhh….”,
“kenapa Neng?” aku hanya dia dan mulai mendesah,
“udah gak kuat yah neng?” dalam hati aku berkata “suamiku lama nih, aku udah gak kuat juga”.

suamiku terus saja memijat-mijat selangkangan ku, sesekali dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingku dan membuat aku sulit menahan gairahku. Karena aku sudah tak kuat lagi, aku langsung bangun dan merangkul suamiku serta ku kecup bibirnya dengan liar,

“emmhhh,,,emmmhhh… ayo mas”,
“emh – emh, udah gak kuat yah ?”, aku tidak menghiraukan ucapan suamiku, aku langsung bukakan saja baju dan celana suami ku dan suamiku pun membukakan baju ku,
“Neng, pegang coba burung Aa, terus kocok pelan – pelan biar berdirinya tegak”, akupun perlahan memegang burung suamiku yang lumayan panjang kira – kira 15 Cm, entah kenapa setelah aku memegang burung suami ku, aku malah menjadi semakin tak tahan ingin memasukanny ke dalam mekiw ku,
“Aa, masukin yah…?”,
“emh – emh, si Eneng bener – bener udah gak sabar nih ya,,,” aku pun melentangkan badan ku, dan suamiku pun mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku,  setelah menempel burungnya di mekiw ku, suamiku malah menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku dan itu membuat aku semakin terangsang, aku merasakan aku akan orgasme
“uuhhhhh,,,,,ahhhh,,,,”,”jangan berisik Eneng sayang yang lain belum pada tidur”, aku pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, aku merasa geli namun setelah beberapa saat aku merasa terangsang kembali, dan kini burung suamiku siap masuk kandang,
“pelan – pelan Aa, perih”,”iyah sayang,,,” sedikit demi sedikit burung suamiku pun masuk
“errrrmmhh,,, sakit Aa..” dan Sleppp !! burung suamiku pun masuk sepenuhnya ke mekiw ku, aku merasa perih, sakit dan kaku merasa ada yang mengganjal di mekiw ku,
“arrgghh,,,,” perlahan suamiku menarik burungnya dan memasukannya lagi pula secara perlahan, setelah beberapa kali genjotan rasa sakit yang pertama kali saat burung suami ku masuk berubah menjadi rasa yang nikmat dan membuat aku semakin bergairah.

setelah beberapa kali genjotan lalu kita pun mengganti posisi,

” neng, berdiri terus nungging yah,,,”,
“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Eneng malu”.
“ya udah Aa matiin,,,”. Lalu aku pun berdiri dan tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp !! burung suamiku masuk melalui jalan belakang, aku pun kaget namun itu membuat aku semakin liar saja menghadapi suamiku, dia genjot perlahan burungnya lalu kedua tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku dan mempermainkan puting ku,
“emmmrrrrhhhh……..”,”hessssshhh,,,http://www.arenapost.com/ aaarrrrhhhhh” aku merasa sudah tidak tahan lagi karena putingku di permainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya
“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,,” aku tarik rambut suamiku dengan repleks,
“udah neng,,,?” aku hanya diam saja, karena sesungguhnya aku orgasme kedua kalinya, tiba – tiba suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi, kali ini suamiku terlentang di bawah dan aku dia atas
“masukin sama Eneng burung Aa nya yah,,,” dan Sleeeppp !!
“Arrrrhhhhgggg,,,,” posisi ku di atas ternyata lebih nikmat dari posisi ku yang tadi, aku pun menggenjot suamiku naik turun
“arrrhhh enak neng,,” aku merasa posisi ku di atas membuat ku lebih cepat untuk orgasme
“neng,,, arrrhhh neng,,,”, suamiku sepertinya akan orgasme pula dan saat aku goyang kan pinggulku secara memutar suamiku pun meladeninya dengan cara menggerakan pinggulnya juga dan akhirnya seperti ada cairan kental yang deras menyembur mekiw ku
“aaarrrrgghhh nengg…” ternyata suamiku telah oragasme namun setelah beberapa saat suamiku orgasme aku pun sepertinya akan merasakan hal yang sama seperti ada aliran listrik yang berjalan dari seluruh tubuhku menuju mekiw ku dan akhirnya
“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,aarrrhhhhh” aku pun lemas dan jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan burung suamiku pun masih tertancap di mekiw ku sampai pagi. Baca juga Cerita Dewasa Ngentot Hot Kontolku Masuk Dari Lubang Belakang    &    Foto Ngentot Cewek Hongkong Tetek Mungil

Tamat

Cerita Seks Bokep Dewasa Kekasihku Keturunan Jepang Indo

$
0
0

Cerita Seks Bokep Dewasa Kekasihku Keturunan Jepang Indo

Cerita Seks Bokep Dewasa Kekasihku Keturunan Jepang Indo – Ini satu lagi pengalamanku sebelum bertemu Ira. Aku berpacaran dengan seorang gadis keturunan Jepang, sebut saja namanya Mei. Ayahnya seorang Jepang yang telah menjadi WNI, sedangkan ibunya orang Indonesia asli keturunan Dayak. Jadi bisa dibayangkan anaknya berkulit putih mulus (kalau orang bilang kopi masuk tenggorokannya akan kelihatan).

Awal mula pertemuanku, di sebuah pesta valentine yang akhirnya berlanjut sampai sekitar 6 tahun. Memang pacaran merupakan awal bagi kami berdua. Maka aku mencoba untuk mempelajari arti pacaran bersamanya. Mungkin malam itu merupakan malam pertama bagi kami mencoba suatu yang baru dalam berpacaran. Di sebuah gedung bioskop aku dan dia bercumbu saling berciuman “hot” sekali sampai-sampai kami tidak tahu apa film yang kami tonton.

Kucium bibirnya sambil tanganku bermain di gunung kembarnya. Kutekan ke dalam puting susunya, ia pun mendesah “Aahh…” aku tak mengerti rasa apa yangsedang dialaminya. Tanganku terus aktif menelusuri kedua bukit kembarnya sambil terus mendengar desahan mesra yang keluar dari mulutnya. Pasangan di sebelahku tampaknya ikut memperhatikan tapi kubiarkan mungkin mereka ingin merasakannya juga.

Tanganku terus merayap membuka kancing celana jeans-nya dan menarik retsleting dan terus masuk ke dalam CD-nya sampai mendapatkan bukit berbulu halus. Kuusap-usap bukit itu dan jariku mulai mencari liang kemaluan yangtelah mulai basah keenakan. Jariku mulai memasuki lubang kemaluan itu dan terus bermain masuk-keluar, mulut mungilnya terus mendesah dan badannya sedikit mengejang.

Kurasakan bertambah basah kemaluannya, ternyata dia orgasme lagi. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Mei seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik retsleting celanaku. Ditangkapnya batang kemaluanku yang sudah mulai menegang dipermainkannya, aku cuma berbisik,

“Kocok dong!” Ia pun mengerti, tangannya mulai bermain ke atas dan ke bawah membuatku keenakan.

Mungkin ia melihat mataku terpejam keenakan. Mei terus mempermainkannya dengan tempo yang bertambah cepat, aku cuma bisa mendesah

“Terus Mei, enak.” Semakin cepat tempo yang dilakukan,semakin berdesir darahku.

Tangan Mei membuka lebih lebar retsletingku agar lebih leluasa tangannya bermain di kemaluanku.

Permainan dimulai lagi perlahan dan lama kelamaan semakin cepat.

“Jim kenapa? Enak ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk.
“Aah.. ahhhsedikit lagi nich terus… ach.. ach… achhh…” keluar sudah air maniku, aku segera menciumnya dengan penuh nafsu.

Mei berkata,

“Ih kok elo kencing sih… tangan gua basah nich.” Aku segera berbisik menjelaskan apa yang terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi,
“Ada tissue nggak?” Ia pun segera mengambil tissue dan mulai mengelap kemaluanku yang telah basah tadi.

Aku cuma berbisik,

“Makasih ya, enak loh, belajar dimana?”

Mei tersenyum dan berbisik, 4:28 PM 3/10/2001″Loh kan elo yang ngajarin.”

“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.

Film pun berakhir, kami pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta ulam tiba, ayahnya belumlah sampai di rumah, kedua adiknya tidak pulang karena harus menginap di rumah saudaranya. Aku pun tidak mau merugi. Kumanfaatkan kesempatan,

“Mau yang lebih enak nggak?” kutarik tangan Mei dan mulai kukulum bibir mungilnya.

Tanganku pun mulai aktif bermain di kedua bukit kembarnya. Kutekan ke dalam puting susunya ia pun mendesah “Ach…” entahmengapa semakin aku mendengar desahan Mei semakin ganas mulutku bermain.

Kujilati seluruh leher dari mulai tengkuk sampai ke lehernya, desahan Mei pun semakin merangsangku. Sesekali kukulum bibir mungil Mei. Ia pun sudah mulai mengerti dengan membalas kulumanku. Kujulurkan lidahku ke mulut Mei dan memancing agar lidahnya juga terjulur. Aku pun mengajarkan secara tidak sengaja “French Kiss” yang menurut sementara orang merupakan cara berciuman yang paling nikmat.

Tanganku semakin aktif kubuka baju Mei sampai terlihat kedua bukit kembar menantang ditutupi BH warna pink. Kutarik tangan Mei ke arah kemaluanku. http://www.arenapost.com/ Kubuka BH penghalang itu dan lidahku mulai bermain, kujilati kedua puting susu kemerahan itu bergantian. Semakin kujilati dengan mesra semakin nikmat yang Mei rasakan. Sesekali kupandang mata Mei yang terpejam merasakan nikmatnya. Sesekali kusedot dan

“Ach… Jim terusss… Jim, enak bener… achh.. achhh Jim enakkk… terusss.” Kata-kata itu terus keluar dari mulut Mei yang mungil.

Lidahku semakin lincah mendengar suara desahan itu. Kujilati terus seluruh bukit kembar itu dan terkadang leher jenjang Mei sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya,

“Aachhh…”tubuh mungil itu menggelinjang. Aku segera mengerti bahwa Mei telah orgasme untuk yang pertama.

Tangan Mei sudah semakin mengerti, dibukanya kancingdan restletingku, dipegangnya batang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Perlahan tapi pasti dan dengan tempo yang semakin cepat.

“Achhh…” kurasakan semakin nikmat.

Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yang kuajarkan.

Darahku semakin berdesir, rasa nikmat tiada duanya kudapat. Segera kutundukkan kepala Mei sambil kubisikkan,

“Isep dong!” Mei pun mengangguk dan mulut mungil itu telah bermain dengan kemaluanku.

Dijilatinya dari kepala sampai batang dan sesekali dimasukkannya batang itu ke mulutnya sambil kurasakan hisapan hangatnya. Tangan Mei pun tak berhenti bergerak naik turun. Sesekali dihisapnya ujung kemaluanku, kulihat pipinya menggembung akibat mulutnya kemasukkan batang wasiat peninggalan nenek moyang.

“Achhh…” keluar desahan dari mulutku.

Semakin nikmat kurasakan, aku pun segera menarik Mei, kubuka celana jeans-nya dan kuarahkan lidahku kekemaluannya yang sudah membasah. Kujilati terus lubang kemerahan itu dan sampai ke klitoris merah yang menantang. Kujilati terus dengan perlahan tapi pasti. Terus kupandangi wajah Mei yang terpejam kenikmatan. Tangan Mei sesekali memegangi kepalaku menahan nikmat yang kuberikan. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Jari-jari nakalku mulai bermain. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam kemaluan Mei. Kupermainkan kemaluan itu dengan jariku, keluar-masuk. Terus kulakukan sambil sesekali menambah tempo lebih cepat. Mei pun menggelinjang,

“Achh… achh… achhh…” Keluarlah air kenikmatan membasahi kemaluan Mei.

Kulihat Mei terkulai kenikmatan, kutarik badannya dan kutempatkan di sofa single dengan posisi menantang menghadapku. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan Mei sambil kuangkat kedua kaki indah itu di atas pundakku. Kuangkat sedikit pantat indah itu agar semakin mudah batangku mengarah.

“Echh.. echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga batang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk.

Kulihat Mei terbujur sambil matanya yang terpejam merasakan nikmatnya suasana.

“Terus… terus… Jim, perlahan-lahan biar nikmat.” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Mei pun menggelinjang menahan air nikmat yang keluar dari kemaluannya.

Kami terkulai lemas, kulihat Mei tersenyum sambil berbisik,

“Mau lagi dong!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Mei dan sedikit kutundukkan, Mei pun mengerti.

Segera mulut mungil itu bermain di kemaluanku menjilati sampai bersih air maniku. Setelah bersih, kembali mulut mungil itu bermaindengan tongkat wasiatku. Batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan tangan kanannya bermain naik turun. Batang kemaluanku pun yang telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Nikmat yang kurasakan terasa lebih nikmat. Aku tak kuasa berkata-kata cuma desahan dan nikmat yang luar biasa yang bisa kurasakan.

Setelah tak tahan merasakan nikmat yang luar biasa, aku pun berbalik menarik Mei untuk membangkitkan lagi rangsangan untuknya. Kujilati Kedua payudara menantang dan terus lidahku bermain sampai mengarah ke lubang kemaluan Mei. Kujilati habis bagai anjing yang kehausan, terus kujilati sambil sesekali melirik Mei yang semakin teransang kenikmatan. Kubukalebar kedua paha Mei sehingga terlihat lubang menganga yang menunggu kedatangan batang wasiatku. http://www.arenapost.com/ Kujilati klitoris kemerahan dengan perlahan tapi pasti,

“Achhh…” Mei kembali mencapai orgasme.

Melihat Mei terkulai lemas kuangkat badannya sehingga menghadap membelakangiku. Kuangkat sedikit pantat Mei sehingga membuat posisi menungging atau kalau orang barat bilang “doggy style”. Kuarahkan batang kemaluanku, tetapi terasa sulit sekali untuk masuk. Terus aku berusaha sampai akhirnya kubuka sedikit kedua paha Mei. Kuhujam batang kemaluanku dan akhirnya dengan sedikit usaha masuk kembali batang itu ke kemaluan Mei.

Tanganku berpegang pada kedua pinggul Mei dan perlahan tapi pasti kupacu batang kemaluanku keluar dan masuk lubang kemaluan Mei.  Agak seret memang posisi ini dibanding posisi sebelumnya, sehingga agak sulit bagiku untuk menambah tempo, tapi aku terus berusaha menambah tempo. Semakin cepat dan semakin cepat, “Jim pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Mei.

Sebentar kupandang wajah Mei yang meringis kesakitan,

“Tapi enak kan?” Kulihat Mei mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku.

Terus kupacu sampai sekitar 15 menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. Mei mulai terkulai lemas, tanpapeduli terus kupacu batang kemaluanku untuk terus mencapai klimaks. Memang terasa lebih lama permainan yang sekarang dibanding permainan tadi, terus kupacu sampai akhirnya kurasakan sesuatu akan melesak keluar dari kemaluanku. Kucabut keluar batang kemaluanku dan kubalikkan badan Mei yang sudah terkulai lemas. Kukocok sendiri batang kemaluanku dengan tempo tinggi sampai akhirnya

“Achhh… ssshhh…” keluar air maniku dan kuarahkan ke payudara Mei.

Aku pun terkulai lemas dan kubisikkan Mei agar mengusap air maniku ke seluruh permukaan payudaranya.

“Biar lebih kenceng,” kataku.

Mei cuma diam dan melakukan apa yang kuinginkan. Setelah selesai,

“Masih mau yang lebih enak lagi?” tanyaku.
“Iya dong,” jawab Mei sambil terkulai lemas.

Aku cuma mengangguk sambil mengingatkan bahwa ayahnya sebentar lagi pulang.

Kami segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Betul saja tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi.

“Selamat malam Om,” sapaku.

Ayah Mei hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Setelah bercanda sebentar aku pun pamit pulang. Kubisikkan,

“Nanti gua ajarin lagi yang lebih enak.” Mei cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Aku pun segera pulang dengan hati senang. Baca juga   Cerita Dewasa Bokep ML Dengan Teman Baik Saudaraku    &    Foto Bugil Cewek Cantik Manis Tobrut Mulus

Tamat

Cerita Seks Terbaru Ngentot Sama Perawan Alim

$
0
0

Cerita Seks Terbaru Ngentot Sama Perawan Alim

Cerita Seks Terbaru Ngentot Sama Perawan Alim – Gan perkenalin ane Ian sekarang ane kerja di kota terbesar kedua di Jatim (you know lah..), ini cerita ane beberapa tahun lalu. Waktu itu ane lagi magang di Jakarta selama disini ane tinggal di rumah om ane. Tapi lebaran ne ane ndak bisa pulang coz mahalnya tiket pp n banyaknya kerjaan.

nah, dirumah om ane ada anak yang ngekos sebut saja namanya mbak Ida. Dia uda dianggap keluarga sendiri jadi uda dipercaya ma keluarga om ane. Ida ne kerja di rumah sakit deket sini sebagai suster. dia juga ndak bisa pulang coz dia g dapet cuti.. anaknya sih lumayan imut, item manis (kesukaan ane ne). tapi badannya lebih kecil daripada ane tapi payudaranya ukuran 34b ma bokongnya juga lumayan semok. Selama di rumah dia tetep pakai jilbab walaupun Cuma pake kaos lengan pendek sama celana panjang. Pernah dia make kaos ketat n clana training, maaak bikin ane selalu curi2 pandang ke dia.

well selama ane disini ane uda mulai akrab ma dia n dia uda anggep ane adiknya (katanya dia sih gitu, emang sih dia lebih tua 3 tahun) jadi kita sering bencanda-canda gitu.. awalnya sih cuma bcanda biasa tapi akhir-akhir ne dia mulai berani nyentuh-nyentuh ane duluan mulai nggenggam tangan ane sampe mbelai kepala ane. nah beberapa waktu kemaren ane iseng ne tidur di pundaknya trus turun di pangkuannya dia, eh dia ngebiarin n malah membelai-membelai rambut ane.. pokoknya manjain ane banget dah gan cowok mana tu yang g seneng?? otomatis ane jadi mikir yang aneh-aneh juga nah lebaran pasti identik dengan mudik g terkecuali om ane sekeluarga bakal mudik so ane bakal beduaan ma dia dirumah om ane.. Wah kesempatan banget ne pikirku..

setelah beberapa hari setelah lebaran ane ajak aja si Ida buat jalan2 ke mall makan malam bareng sekalian nonton dan dia ngeiyain. Kebetulan besok dia dapet shift pagi, jadi sorenya jadwa dia kosong. Ane jemput dia pake motor V-xion kesayangan ane. Sampai di RS ane sms dia

“mbak, aku di depan”

G lama dia bales

“ok, langsung berangkat ne?”“iya, males kalau balik ke rumah”

5 menit setelah itu dia keluar, tapi dia da ganti baju. Memang sih biasanya dia berangkat pakai baju bebas tapi di kantor dia ganti baju seragamnya yang putih2 itu. Hari itu dia pakai jilbab putih, kaos lengan panjang lumayan ketat, n clana jins. Hmmm sopan, tapi ******

Waktu mau naik dia ngrasa kesulitan, otomatis ane langsung sodorin tangan ane buat pegangannya dia. Mulus gan tangannya.. langsung kita cabut ke salah satu mall, makan bareng di resto fastfood jepang. Trus nonton, waktu itu genre filmnya drama-action cukup lah buat curi2 kesempatan. Dia emang ga bawa jaket so ane tawarin buat ngasih jaket ane dia mau.. dapet bonus gan, dia meluk lengan ane trus nyenderin kepalanya ke pundak ane. Hmmm lengan ane nempel ke dadanya gan. Huft clana ane langsung sempit ne..

Pulang dari mall kita langsung pulang coz takut kemaleman. Nyampe rumah jam 9 ane langsung rebahan di sofa depan TV. Ida pun protes

“iiih jorok, ayo mandi dulu adekq cayaang.” Ane heran juga dipanggil gitu, ane pun ngelunjak
“g mau ah, males.”
“ayo mandi.. aku mandiin loh.”
“ah, mbak jangan becanda ah.” Batinku bilang mulai nakal ni orang.
“yauda sih.. mbak mandi dulu ya, ntar klo aku da mandi gantian.” Dia pun langsung ke kamar, ambil peralatan mandi trus ke kamar mandi.

Pikiranku langsung melayang mikirin gimana kulit sawo matangnya mengkilat terkena air. Ah, bangun lagi kan si otong.. yauda lah ane buat tidur aja daripada mupeng tapi g bisa disalurin hasratnya. Mana acara di TV g ada yang menarik.

Ane pun tertidur di sofa. Bangun2 ane liat di jam dinding uda jam 11 malem ne, tapi ane ngrasa ada seseorang di sebelahku. Mbak Ida ikutan nimbrung, dia bilang lagi g bisa tidur n lagi bete.  Malem itu dia pakai jilbab pendek hitam, n baju tidur warna kuning. Tiba2 dia bilang

”Ian, boleh pinjem tangannya g?” aq jawab
”buat apa?”
”gpp biar tenang dikit” wah pikiranku mulai macem2 neh
”ywda pegang aja. Tapi di karpet yuk biar aq bisa tiduran” dia pun setuju

aq pura-pura tidur di samping kanannya.http://www.arenapost.com/ Nah waktu pura-pura tidur ane miringin badan ane trus meluk pinggangnya dari belakang pke tangan kanan ane. Tapi dia diem aja sambil tetep genggam tangan kiri ane pke tangan kanannya n tangan kirinya belai-belai rambutku. 5 menit kemudian aq melek trus ane tanya

”emang masalah apa sih?”
” gpp g usah dibahas ya,, btw tadi kamu meluk aku loh,, kamu kira aku guling? Nakal ya” ujarnya sambil nyubit tanganku.

Ane pura2 ngrasa bersalah ”ah masa sih? Ya maaf klo kamu g suka” ” gpp kk, aku jadi lebih tenang” jawabnya sambil tersenyum.

Wah ada kesempatan nih pikirku.

”Aku isengin lagi ah” ujarku dalam hati.
”ywda mau ku peluk lagi?” ‘
’emm gimana ya.. Iy deh” wuih kesempatan emas neh.

Lalu ane duduk dibelakangnya trus meluk dia dari belakang sambil ngajak dia ngobrol. Uda hampir setengah jam ane diposisi gini. Mulai bosen ane iseng masukin tangan ke bajunya jadi tangan kanan ane meluk langsung ke kulit perutnya yang mulus itu dia diem aja, tangan kiriku pun g mau ketinggalan kasih serangan ngelus2 pahanya. Ane rasa nafasnya mulai g teratur. Lalu ane bilang ke dia,

“mbak kamu sayang aku g?”
“iya ian.. mbak sayang kamu, selama ne mbak ngrasa punya seseorang yang bisa ngelindungin mbak…” ane langsung ngelus2 pipinya trus nyium pipinya, dia diem aja.

Ane coba langsung ngecup bibirnya, dia awalnya diem tapi akhirnya dia membalas.

Tanganku kananku mulai naik ngelus2 dada 34b nya yang masih tertutup BH dan yang kiri tetep mbelai pahanya n semakin dekat ke mrs. V nya.

“ian.. jangan..” ucapnya lirih menahan nafsu.
“mbak, jujur aku slama ne slalu terbayang sama dadamu ini. boleh kan aku nyentuh sebentar.. aja”
“emmmf terserah kamu sayang..” tangang langsung masuk ke dalam BH nya,
“kenyal banget sih..” dia Cuma bisa melenguh saat aku putar2 dada kanannya.

Ku buka BH nya pakai tangan kiriku, tess langsung ku putar2 kedua payudaranya pakai kedua tanganku. Dia menggelinjang seperti tersengat oleh listrik watt saat tangan ane terus meremas, dan sesekali menyentuh dengan lembut puting payudara mbak ida dengan jariku. lalu aq tarik badannya agar bersandar di dadaku lalu aku menciumi bukit indah itu, lidahku mengulum dan menggigit kecil puting susu Ida yang masih berwarna coklat tua itu.

“enak mbak??”
“enak sayaang.. teruuus”

Lalu tangan kiriku langsung mengusap mrs. Vnya dengan lembut bibir vagina tersebut sampai akhirnya aku tak sabar dan segera memasukkan tanganku ke dalam celana dalamnya dan memainkan permukaan mrs. Vnya. Dia langsung menjambak rambutku, tak ku hiraukan, aku menikmati reaksinya yang menggelinjang hebat. Aku semakin liar menciumi payudaranya.. jariku mulai memasuki liang vaginanya.

“aaaah.. iaaaan emmmmmf” Ida semakin liar dan jilbabnya pun berantakan.

Tangan ane g merasakan ada halangan apapun.

“mbak, kamu da pernah ML ya?”
“emmmf iya ian, sama mantan mbak waktu sma. Sudah lama banget mbak g ngrasain kenikmatan ini.” ah tak masalah dia g perawan, yang penting dapet..
“kamu juga uda pernah ya ian?”
“iya mbak.”
“pantes pinter bangeet.. emmf terus ian…” ucapnya memohon.

Aku pun mulai menggerakkannya keluar masuk secara perlahan-lahan, ane melakukannya dengan lembut sambil sesekali mengulum bibirnya dan dadanya bergantian.

“argh …. ian.” kata Ida terbata-bata.

Ia lalu mulai meraba-raba isi celanaku dan bergerak ke sisi kanan dengan tetap membiarkan tanganku mengobok2 mrs. Vnya.  Dikeluarkanlah si otong yang uda on banget dan mulai mengelus2nya. Kepala si otong uda mulai keluar cairan pelumasnya lalu dikocoknya dengan tangannya yang lembut. Ukuran panjang otongku normal sih.. 13 cm dengan tebal 4 cm.

“ian, gede juga ya kontolmu.” Ia lalu mengocoknya perlahan sesekali diemutnya.
“aaaaaahh mbak.. enaaaaak” ida pun tersenyum dan langsung menggarap otongku dengan ganas.

Ane g mau kalah dengan makin cepat mengocok Mrs. Vnya.

Lalu dia pun berhenti mengocok otongku.

“Ian, masukin kontolmu ya.. plisss mbak kangen pengen ML.”
“iya,, g sabaran amat sih say..” jawab ane sambil meremas dadanya.
“jilbabmu jangan dilepas ya.”
“iya ian..” lalu ane mlorotin celananya dan kini dia Cuma memakai jilbab dan kaosnya yang suda ane singkap ke atas.

Meninggalkan pemandangan indah, seorang gadis berjilbab dengan kulit sawo matang terhampar di depan ane. Lalu ane bertumpu dengan lututku dan pelan2 aku menggesek2an si otong ke mrs. Vnya

“mmmf gelii” ujar mbak Ida terbata
“ahhhh …. pelan2 ian.. mbak uda lama g ML.”http://www.arenapost.com/
“Iya mabk, tahan ya…” jawab Toni penuh perhatian.. aku pun pelan2 masukin kepala si otong ke dalam mrs.

V mbak Ida. Mrs. V mbak ida rapet banget gan mungkin karena dia da lama g maen sama cowok kali ya..

“emmmmf… memekk mu rapet banget sih mbak…..” sambil pelan2 ane masukin si otong ke dalam liang kenikmatan itu.
“arghhh… ian…” Ida mendesis pelan sambil memejamkan matanya menahan rasa nikmat itu.

Ane diemin dulu aja, biar dia nikmati rasa yang sudah lama g dia rasain. Lalu ane pelan2 gerakin pinggul ane, maju mundur semakin lama semakin cepat. Sesekali aku sodok sampai mentok

“ah ah ah iiaaaan… mmmf sssh..”
“enak mbak?” “enaaak bangeet” jawabnya terbata2 mrs. Vnya pun semakin becek.. mbak Ida pun akhirnya ikut menggerakkan pinggulnya.

Setelah 10 menit ane Bosan gaya ini, ane angkat kakinya dan ane letakkan di pundak ane supaya sodokanku bisa lebih dalam. Terbukti mbak ida makin liar mendesah.

“aaaahh.. iaaan nikmat yaan..” 10 menit kemudian rasanya aku mau mencapai puncak kenikmatan
“mbak, kayaknya aku da mau keluar ini..”
“yauda keluarin aja yan.. mbak juga da mau kluar ne.. kluarin didalem aja.. mbak kemaren baru selesai dapet kok.. jadi gpp.. ahhh…”

Benar saja tak lama ane n mbak ida mencapai puncaknya

“ian…. aku mau keluar.. geli bangeeeett aaaahhhhhghh.. “ teriak mbak Ida lalu badan mbak Ida kejang, dan aku pun mengeluarkan semburan spermaku ke dalam liang kenikmatan itu
“arghhhh…..”

Hah.. hah.. hah.. kami berdua sama2 ngos2an setelah bertempur.. benar2 kenikmatan yang tiada tara. Lalu aku pun mengajak mbak ida untuk tidur berdua di kamarku, sama2 telanjang tapi aku suruh dia agar ga melepaskan jilbabnya.

Esoknya kami ga kemana2 , mandi, makan, tidur2an kami lakukan berdua tanpa pakaian, hanya dia yang menggunakan jilbabnya. Benar2 pengalaman yang gila dan tak terlupakan. Kini aku kembali ke Jatim dan bekerja disini sementara dia masih di Jakarta. Kami pun masih berhubungan baik sampai sekarang dan setiap aku ke jakarta pasti aku sempatkan memuaskan nafsu birahiku dengannya. Baca juga   Cerita Dewasa Porno Tanda Terima Kasih Tante Yang Kesepian     &     Foto Ngentot Memek Cewek Perawan Memek Pink

Tamat


Cerita Seks Bokep Natalia Gadis Cantik

$
0
0

Cerita Seks Bokep Natalia Gadis Cantik

Cerita Seks Bokep Natalia Gadis Cantik – Perkenalkan, sebut saja namaku Natalia atau lebih akrab dipanggil dengan Lia saja. Saat ini aku kuliah di universitas swasta terkemuka di Surabaya, aku mengambil jurusan perhotelan dengan alasan karena di masa yang akan datang pariwisatalah yang akan menjadi primadona pengembangan industri di dunia. Saat ini aku baru semester dua, jadi masih lama aku lulusnya.

Aku berasal dari Kalimantan tepatnya di Banjarmasin. Sejak masa kanak-kanak hingga masa remaja/SMU aku habiskan di Banjarmasin. Karena itu ketika orangtuaku memperbolehkan aku kuliah di Surabaya, akupun tak menolak bahkan kegirangan.

Karena aku jauh dari ortu, maka aku pun mencoba hidup mandiri, apalagi kiriman uang dari ortuku sering lambat + sering kurang, dibandingkan kebutuhan hidupku sehari-hari di Surabaya ini.

Oh yah, aku sampai lupa memperkenalkan ciri-ciri fisikku. Tinggiku 170 cm berberat 50 kg, mungkin bisa dibilang aku ini cukup kurus. Aku memiliki rambut yang panjang hingga ke pinggang, dan aku suka sekali dengan rambut yang berponi, sehingga kubiarkan saja poniku menutupi dahiku.

Teman-temanku bilang wajahku mirip dengan Charlie Yeung, cuma saja Charlie Yeung tidak berponi sedangkan aku berponi. Menurut temanku aku juga punya ukuran buah dada dan pantat yang cukup besar dan berisi. Apalagi aku rajin sit up sesudah dan sebelum tidur, juga sering ikut fitness di salah satu tempat fitness terkemuka dikota Surabaya.
Jadi tak aneh bila bentuk tubuhku dari atas hingga bawah padat dan berisi. Walaupun aku hanya memakai bikini saja, tak terlihat lemak-lemak yang bergelantungan di tubuhku. Jadi bisa dibilang aku ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Britney Spears, yaitu buah dada dan pantat yang cukup besar dan full berisi.

Sebenarnya sejak SMA aku udah pacaran sama teman sesekolah, tapi kenapa kok aku ini tidak ada yang cocok dengan mereka, mungkin mereka tidak sebanding denganku kali yah…he… he… he… he… dan yang lebih penting lagi mereka tidak kaya raya.

Saat ini aku merasakan betapa jauhnya kehidupan di Banjarmasin dengan di Surabaya, di Banjarmasin aku tak pernah melihat film semi apalagi film biru, sementara di Surabaya di hampir persewaan vcd selalu ada saja vcd porno, bayangkan sewa vcd porno di Banjarmasin, mau pinjam vcd bersih saja sulitnya setengah mati, kalau tidak jarang, yah filmnya keluar, hingga satu-dua bulan baru dapat.

Kalau aku pinjam sih, kalau tidak pinjam teman sesama cewek yah pinjam sama mbaknya yang jaga kalau persewaannya sepi donk. Kalau sampai ada cowok yang tahu aku pinjam vcd kan bisa beraba, yah nggak?

Singkat kata, karena aku sering kekurangan uang, untuk biaya sehari- hari sering kurang cukup, apalagi kebiasaanku yang sering ke diskotik dan mengkonsumsi narkoba, dan sering ke luar kota seperti Tretes dll, dan shopping. Akhirnya aku mendapatkan kerjaan part time sebagai SPG di pameran perhiasan yang diadakan si Surabaya, baru-baru ini. Lumayan juga penghasilan hanya jaga dan melayani pembeli pendapatannya cukup untuk pergi ke diskotik dll.

Pada hari kedua aku kerja di pameran, akhirnya ada juga seorang cowok yang cukup ganteng, berkacamata, rambutnya disisir ke kanan dan rapi sekali. Dan tingginya pun cukup tinggi sekitar 172 cm-an dan kira-kira beratnya 72 kg. dia juga cukup kekar dibandingkan dengan cowok-cowok lain yang pernah kukenal. Menurutku dia itu cukup terpelajar dan kaya raya, soalnya di ke sana dengan teman-temannya dan melihat-lihat perhiasan yang dipajang disana. Akhirnya kamipun berkenalan dan dia menyebut namanya sebagai Budi.

Tetapi ternyata di balik sikap dan penampilannya yang terpelajar itu, ternyata dia adalah orang yang keras dan terlebih lagi dia adalah seorang karateka pemegang sabuk coklat salah satu perguruan karate terkemuka di Indonesia, itu setelah aku bertanya kepadanya kenapa tangannya banyak yang kapalan, dan yang lebih penting lagi dia itu kelihatan kalau kaya sekali, pas sudah orangnya cukup ganteng, tinggi, kekar, jago berkelahi dan yang paling penting adalah KAYA.

Singkat kata akhirnya dia menawariku untuk mengantarku pulang, entah kenapa padahal itu adalah pertemuanku yang pertama dengannya, tapi justru aku tak bisa menolak tawaran itu. Dan diapun menunggu hingga pameran perhiasan itu selesai.

Akhirnya akupun diantar dengan mobil sedannya, tetapi sebelumnya dia mengajakku dinner di restoran yang mahal sekali di dekat plaza yang dikenal sebagai tempat kalangan atas belanja. Bahkan sebelumnya akupun tak pernah bermimpi bisa makan di restoran tersebut. Akhirnya akupun pulang juga.

Pameran telah usia dan diapun telah menjadi sopir dan bodyguardku karena dia sering menjemput dan mengantarku pulang. Akhirnya suatu malam diapun mengajakku pergi ke butik pakaiannya yang terletak di jalan yang ramai sekali. Kami tiba kira-kira setengah jam sebelum butik itu tutup.

“Bud, tokonya akan mau tutup, nggak papa ta’?”
“Nggak papa, wong aku yang punya kok, biar tokonya tutup nanti kan ada aku, kamu tenang saja.”

Diapun memperbolehkanku untuk memilih baju apa yang kusuka. Akhirnya akupun memilih-milih baju, yang hingga akhirnya butik itu pun tutup, karena dia adalah pemiliknya maka selain aku dan dia semuanya dia minta untuk keluar semua. Termasuk satpam yang menjaga di depan pintu masuk. Hingga akhirnya akupun menemukan dua buah baju yang tampaknya seksi dan aku segera mencobanya di butik sepi yang tinggal dua orang itu saja.

Di dalam kamar pas, akupun mulai melepas kaus ketatku. Lalu akupun mulai menurunkan slerekan celana panjang putih ketatku, kemudian akupun menaruhnya di gantungan pakaian. Dan selanjutnya, aku hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, yang ternyata secara tiba-tiba kunci kamar kosku jatuh keluar kamar pas. Akupun mencoba mengambilnya dan saat aku membungkukkan badan dan menjulurkan tanganku keluar, ternyata dia sudah mengambilkan kunci itu dan berjongkok sambil menyodorkan kunci itu padaku. Karena aku membungkuk maka diapun dapat melihat buah dadaku yang hanya ditutupi oleh BH itu saja.

Mukakupun menjadi merah, dan aku merasakan bahwa darahku mulai berdesir dan jantungku yang berdegup lebih kerasnya, dan Budi dengan tenangnya memegang tanganku lalu meletakkan kunci itu pada tanganku. Lalu tangan Budi itu terus menjelajahi tanganku naik ke lengan dan sampailah di pundakku, akhirnya kunci itu pun lepas lagi dari tanganku. Lalu tangan kiri Budi segera memegang pundakku yang satunya. Dan dengan pelan- pelan dia mengajakku berdiri. Akhirnya akupun berhadap-hadapan dengannya. Kemudian dia masuk ke dalam kamar pas yang hanya ditutupi oleh kain itu saja. Di dalam kamar pas itu dia memegang tanganku dan meletakkannya di depan slerekan celananya.http://www.laksanaberita.com/

Hingga aku merasakan bahwa Mr.P-nya telah mengeras. Lalu tangannya mulai mencoba melepas BHku dan akhirnya lepaslah BHku hingga dia dapat melihat buah dadaku, lalu diapun mulai menciumi pipiku dan mulai mencium bibirku, akhirnya akupun mulai bernafsu membalas ciuman bibirnya. Sesuai dengan yang aku lihat di film biru, jadi aku praktekkan apa yang kulihat di film biru.

Sesaat kemudian dia melepaskan ciumannya dan kemudian segera turun perlahan-lahan sambil menjilati kulitku, menuju ke arah puting buah dadaku yang sebelah kanan, dan kemudian dia segera mengulumnya.

“Ahhhhhhhhhhhh…” erangku ketika dia mengulum putting susuku, dan kemudian dia ganti ke putting susuku yang kiri dan: cruut; terdengar suara kulumannya, sambil tangannya meremas-remas susuku yang satunya.

Kutengadahkan kepalaku melihat langit-langit butik itu, sambil terus berdesah. Ah…..nikmatnya malam ini. Kemudian kurasakan bibirnya terus menjilati kulitku dan kemudian terus turun kebawah menuju ke pusarku dan kemudian terus turun ke celana dalamku dan sedetik kemudian kurasakan bahwa dia telah menarik tali celana dalamku dengan giginya.

Kemudian dengan giginya tersebut dia mulai mencoba untuk memelorotkan celana dalamku dengan pelan-pelan ke arah bawah dan kemudian tangannya membantu dengan menarik tali celana dalamku yang di berada di pantatku turun kebawah, slowly but sure. Dan kemudian tanpa terasa celana dalamku sudah mendekati lutut dan kemudian dia melepaskan gigitannya, ganti dengan mulai menjilati Miss V-ku, slowly, slowly and slowly, hingga “Slruuupp”

terdengar suaranya saat dia menjilati Miss V-ku sambil dengan perlahan-lahan dia gunakan kedua tangannya memelorotkan celana dalamku dan kemudian aku segera meresponnya dengan mengangkat sebelah kakiku yang kanan naik keatas sehingga sebagian celana dalamku sudah lepas, dan kemudian diikuti dengan kakiku yang lainnya dan kemudian; lepaslah celana dalamku.

“Oh, my God…” ternyata aku sudah bugil, dan hanya mengenakan sepatu hak tinggi ku saja, sementara Budi masih lengkap dengan pakaiannya dan bahkan dengan sepatunya.
“Celaka, apa yang terjadi,” pikirku, sementara dia masih menjilati

Miss V-ku dan kedua tangannya sudah meremas-remas pantatku. Kemudian akupun mulai mundur dan dia tampak kaget, dan ternyata dengan sigapnya dia kemudian berdiri dan memelukku sambil tangan yang satunya memeluk pinggangku dan yang satunya lagi memeluk bahuku. Dan mulutnya kembali terbuka dan mengulum lidahku yang memang telah kusodorkan keluar dari mulutku.

“Braaakkk…” tiba-tiba dia mendorongku kebelakang.
“Celaka…, kenapa tiba-tiba dia mendorongku ke belakang?” pikirku.
“Kenapa ini?”lanjutku.

Ternyata dia segera memegang kedua bahuku dan memaksaku untuk turun ke bawah untuk berlutut. Akhirnya akupun berlutut dan kemudian dia maju, menetapkan Mr. P-nya ke mukaku dan sesaat kemudian dia mulai menggesek- gesekan Mr. P-nya yang masih terbungkus celana panjangnya.

Segera aku meresponnya dengan menjilati celana panjangnya itu, dekat dengan slerekannya itu, hingga basah.
Dan kemudian dengan ragu-ragu akupun mulai membuka celana panjangnya itu –sesuai dengan yang kau pelajari di film biru itu– kemudian akupun memelorotkan celana panjangnya itu dan kemudian dilanjutkan dengan memelorotkan celana dalamnya yang bewarna putih bersih itu, dan kemudian mukaku segera disambut dengan Mr. P-nya yang sudah keluar tegak dari sangkarnya dan keras sekali.

Kemudian dia memegang Mr. P-nya dan kemudian dia menggesek-gesekkan Mr. P-nya itu ke bibirku yang terkatup rapat-rapat dan sesaat kemudian dengan ekspresi dinginnya dia kemudian memaksa Mr. P-nya untuk masuk kemulutku dan kubalas dengan menerima Mr. P-nya ke dalam mulutku –lagi-lagi seperti yang kupelajari di film biru– dan segera aku mengulumnya, kemudian dia segera menjambak rambut indahku dan kemudian dengan segera dia menggerakkan Mr. P-nya maju-mundur,

slowly..
Slowly… slowly… and slowly. Kututup rapat-rapat mataku….

Kurasakan Mr. P-nya yang keras, padat dan berisi. Terus kurasakan Mr. P-nya yang kenyal-kenyal. Sambil tanganku memegang buah zakarnya sedang yang satunya meremas pantatnya. Sambil kugigit-gigit Mr. P-nya dan tampak kulihat bahwa di begitu menikmati. Akupun menikmati Mr. P- nya apalagi ketika Mr. P-nya menjangkau tenggorokanku dan ketika hidungku menempel ke bulu kemaluannya, dan ketika aku mencium bau Mr. P-nya dan ketika aku melepaskan Mr. P-nya dan kemudian bergantian mengulum buah zakarnya pertama yang sebelah kanannya dan kemudian kulanjutkan lagi mengulum Mr. P-nya dan kemudian kulepaskan lagi dan kukulum buah zakarnya yang sebelah kirinya.

Dan kukulum lagi Mr. P-nya kunikmati sekali lagi Mr. P-nya, sambilmengambil kesempatan tanganku yang meremas pantatnya kupindah dan kucabut sehelai rambut kemaluannya.

Dan “Oucchhh…” teriaknya yang kemudian tidak ada respon lagi darinya.
Kulihat apakah dia tetapi menikmati dan ternyata dia tetapi menikmatinya.

Akhirnya kira-kira lima menitan aku merasakan Mr. P-nya sebelum kemudian diamengeluarkan Mr. P-nya dan dengan cepatnya dia sudah melepaskan semua pakaiannya. Dan kulihat semua bentuk Tubuhnya, dan ternyata Tubuhnya memang benar- benar bagus, perutnya kecil, Dadanya bidang, dan…..

Kemudian kami yang sudah berbugil ria, kemudian dengan segera dia memutar tubuhku kebelakang, sehingga kami berada dalam satu arah dan menghadap ke arah cermin yang ada di kamar pas tersebut, dan kemudian dengan Mr. P-nya dia gesek-gesekkan ke Miss V-ku yang bagian bawah.

Sambil dia kemudian menyibakkan rambutku kearah kanan semua dan kurespon dengan membantunya menyibakkan semua rambutku ke arah kanan semua, dan kemudian dia segera menjilati telingaku sebelah kiri, mengenai anting-antingku dan hingga kedalam ruang telingaku, sambil kedua tangannya meremas-remas susuku.

Akupun segera meresponnya dengan menggoyang-goyangkan tubuhku kearah kanan dan kiri.Sementara itu Budi mulai menjilati bagian leherku dan kemudian ganti menjilati telinga kananku.

Yang secara tiba-tiba aku segera melepaskan diri dari pelukannya dan kemudian aku berlari keluar dari kamar pas, menuju kearah patung model yang tak jauh dari kamar pas tersebut sambil mengerling nakal ke arahnya dan kemudian dia pun segera berlari mengejar diriku. Kemudian aku berlari menuju ke arah patung yang lain dan secara sengaja aku menjatuhkan diriku sehingga aku dalam posisi merangkak dan kemudian aku merambat perlahan-lahan, sehingga dengan mudah diapun dapat menyusulku.

Kemudian dia mengelus-ngelus pantatku dan kemudian dia mencoba memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku, tetapi dengan segera pula aku merangkak dengan cepat hingga berhasil menjauhi sekitar satu meter dari nya dan kemudian dia lagi-lagi mengejarku dan akhirnya kedua tangannya berhasil memegang pinggangku, dimana posisiku yang dalam keadaan merangkak tadi.

Kemudian tanpa menunggu lagi dia, dengan segera memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku sehingga.

“Ahhhhh…”teriakku.

Dia menggesek-gesekkan Mr. P-nya, tapi………
Ternyata tidak sesakit yang dikatakan teman-teman cewekku.

“They are fooling me; it’s not hurt like they said,” I said.

Tetapi tiba-tiba…..

“AHHHHHHHHHHHH….”

Oh yes, this is realty. It’s hurt; maybe he warned his Mr. P-nya
before.

“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”

And show time is begin.
Dia mulai mengesek-gesekkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku dan kedua tangannya meremas-remas kedua susuku. Jadilah aku bergaya seperti anjing.

“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”

Teriakku sementara dia terus menerus menggesek-gesekkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku.
Aku merasakan Mr. P-nya masuk kedalam Miss V-ku.
Benar-benar kurasakan, Mr. P-nya yang keras dan panjang.
Dan kurasakan rasa sakit yang luar biasa…
Dan kurasakan selaput daraku yang telah tersobek karena Mr. P-nya, hal itu benar-benar kurasakan, ketika aku merasakan ada cairan kental yang keluar merambat melalui selangkanganku.
Ketika aku merasakan adanya cairan kental yang merambat melalui pangkal pahaku.

“Oh, my God, I’m not virgin again” teriakku dalam hati.

Tapi ketika kenikmatan yang tiada tara itu, akupun mengabaikannya. Tetapi rasa sakit yang bercampur dengan kenikmatan ketika Mr. P-nya yang keras dan panjang memasuki Miss V-ku, walaupun aku tidak menutup rapat kedua kakiku-karena aku dalam posisi mengkangkang- tetapi aku benar-benar merasakan ketika Mr. P-nya berada di Miss V-ku dan kesakitan bercampur kenikmatan yang ada di Miss V-ku Kupenjamkan lagi mataku dan kukeraskan teriakanku, dan dia dengan bersemangat berteriak

“AYO, LEBIH KERAS LAGI TERIAKANNYA!”

Sambil memukul samping pantat kanan ku dan tangan kirinya tetap meremas susuku, dan kemudian dia mengulangi memukul samping pantatku.

Aku benar-benar menikmati Mr. P-nya, benar apa yang dikatakan oleh teman-teman cewekku. Bahwa hubungan Mr. P dan Miss V adalah hubungan paling nikmat di dunia, dan merupakan hiburan paling menyenangkan di dunia.
Aku benar-benar menikmatinya, ketika Mr. P yang keras dan panjang. Memasuki Miss V-ku.
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss V-ku, kurasakan ….
Ketika Mr. P-nya masuk ke dalam Miss V-ku, kurasakan Mr. P-nya,

“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”, oh nikmatnya dunia ini.

Benar-benar kenikmatan tiada tara, melebihi ineks, megadon, sabu-sabu dan narkoba lainnya yang kerap kupakai kala di kos atau di diskotik.

Apalagi ketika dia mengangkat kaki kananku dan kemudian akupun mulai merebahkan diriku, menghadap kekanan juga sehingga aku tidur dalam keadaan miring dan kaki kananku tetap dia pegang sementara Mr. P-nya masih tetap menggosok Miss V-ku dan kemudian, dia mulai menjilati kakiku, walaupun aku masih tetap memakai sepatu, aku heran apakah dia tidak mencium bau kakiku atau memang dia udah cuek. Belum sempat aku berpikir yang lain.

Tiba tiba dia segera mengeluarkan Mr. P-nya dan kemudian dia membalik tubuhku dan kemudian dia segera menaiki tubuhku dan kemudian mendekatkan Mr. P-nya ke arah mulutku dan kurespon dengan mengulumnya lagi dan….cruuttt…cruuttt..cruutt..

Mulutku tersemprot dengan cairan air mani nya dan kurasakan air maninya yang hangat.
Tapi aku tak peduli segera kuhisap air maninya dan kubersihkan sisa- sia air maninya yang masih tertinggal di Mr. P-nya, yang masih belum disunat sehingga ada sisa-sisa air maninya yang tertinggal di sekitar daerah yang belum disunat.

Setelah dia merasakan telah orgasme dan dia segera mengeluarkan Mr. P- nya dari mulutku.
Dan dengan tenangnya dia memelukku dan kemudian dia sodorkan tangannya ke arah mulutku dan segera kukeluarkan air maninya yang kusimpan di dalam mulutku.

Kuludahkan air maninya, yang ternyata telah bercampur dengan air ludahku dan kulihat air maninya yang kental dan bewarna putih seperti shampoo, dan baunya yang membuatku menjadi mual. Dan ketika dia mengusapkan air mani itu ke daerah sekitar Miss V-ku, aku diam saja, ketika dia mengajakku rebah ke lantai di dalam butik itu.

Akupun menempelkan kepalaku kearah bahunya. Dan ketika dia berdiri dan menuju ke celana panjangnya dan dia mengeluarkan beberapa pil, dan dia dengan tenang meminumnya beberapa butir. Sambil berjalan menuju kearah kamar mandi khusus karyawan. Dan kemudian dia keluar dari kamar mandi tersebut. Dan mungkin dia menggunakan air kran sebagai air minum, tebakku. Dan dia kembali memelukku dan tiada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Dan beberapa saat kemudian, aku melihat bahwa perlahan-lahan Mr. P-nya mulai membesar lagi dan panjang lagi.

Kemudian dia membalikkan tubuhku dan kemudian kurasakan lubang anusku sakit sekali. ASTAGA dia memasukkan Mr. P-nya ke dalam lubang anusku.

OHHHHHH…SAKIT SEKALI… LEBIH SAKIT DARIPADA SAAT DIA MEMASUKKAN Mr.P-NYA KEDALAM MISS V-KU.

Sementara aku mengerang kesakitan dia tanpa memperdulikan kesakitan ku dia terus maju mundurkan Mr. P-nya semakin cepat sehingga aku semakin sakit saja. Dan untunglah dia hanya melakukan nya kurang dari semenit, mungkin dia merasakan betapa sakitnya lubang anusku ketika dia memasukinya.

Sungguh sama sekali tidak ada kenikmatan sama sekali, yang ada hanyalah rasa sakit luar biasa. Benar-benar luar biasa. Sehingga akupun mengeluarkan air mata menandakan bahwa aku benar-benar kesakitan.

Bahkan sempat terpikir olehku bahwa bintang film porno itu mungkin sakit sekali ketika dimasuki oleh Mr. P lawan mainnya.

Dan belum sempat aku berpikir lagi dia sudah mengajakku berdiri dan kemudian dia memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku lagi dan kemudian dia mengangkat kaki kananku dia rangkulkan kearah kepalanya dan begitu pula dengan kakiku yang satunya.

Jadilah kedua kakiku mengapit kepalanya sementara tanganku memegang lengannya, dan kedua tangannya memegang kedua pantatku. Sementara itu Mr. P- nya terus digesek-gesekkan ke dalam Miss V-ku.

“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”
“Ahhhhh…wahhh…wahhh…wahhh…”

Teriakku, aku lagi-lagi menikmati Mr. P-nya yang keras, panjang, ketika Mr. P-nya mencapai ujung Miss V-ku, ketika Mr. P-nya kujepit dengan Miss V-ku.

Ketika Mr. P-nya memasuki Miss V-ku.
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss V-ku.

Dia menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan cepat sekali. Hingga aku berteriak makin keras dan makin cepat saja. Apalagi dia semakin keras meremas-remas pantatku.
Aku benar-benar merasakan Mr. P-nya, sehingga aku sulit menuliskannya dengan kata-kata.

Hingga suatu saat aku merasakan tubuhku mendadak “aneh”….
Dan mungkin inilah yang disebut dengan orgasme bagi seorang cewek!!!!.
Dan pada saat itu, aku tiba-tiba merasakan….
Yah… suatu semburan hangat dari Mr. P-nya,
Dan pasti itu air maninya…
Dia… dia… telah mencapai orgasme..
Tepat pada saat aku juga mengalami orgasme…
Satu kali… dua kali… tiga kali… empat kali…
Makin lama makin berkurang saya semprotnya…
Dan ketika mencapai hitungan kedelapan kalinya…
Semprotan itu sudah kecil….
Dan semprotan yang kesembilan tidak ada semprotannya. Yang ada hanyalah hangatnya air mani yang di keluarkan.

Dan kemudian dia dengan pelan-pelan menurunkan kedua kakiku. Dan dengan lembut dia mengulum bibirku sesaat, sebelum dia membisikkan sebuah kalimat di telingaku.

“Tak usah kuatir, tenang saja, aku sudah siapkan obat anti hamil untukmu. Kujamin
tidak akan ada hamil-hamilan” katanya.

Dan akupun diam saja ketika dia mulai satu persatu mengenakan pakaian dalamku dan dia memberikanku sebuah baju baru yang akan aku coba tadi di kamar pas.

Dan ketika aku lihat jam bahwa jam telah menunjukkan telah hampir pukul 01:00. Dan ketika dia mulai memakai kembali pakaiannya, dan mulai menuntunku keluar dari butik milikinya itu, dan ketika di membukakan pintu mobilnya.

Kami makan di restoran buka 24 jam dan ketika aku tiba di rumahnya, yang sangat besar -walaupun tidak berada di kompleks perumahan elite, dekat dengan salah satu universitas swasta terkemuka juga, yang sering menjadi langganan banjir. Baca juga  Cerita Dewasa Porno Terbaru Enaknya Memek Tante Cantik Sange    &    Foto Memek Tante Jilbab Cantik Bugil Sambil Colmek

Tamat

Cerita Seks Selingkuh Untuk Semangat Kerja

$
0
0

Cerita Seks Selingkuh Untuk Semangat Kerja

Cerita Seks Selingkuh Untuk Semangat Kerja – Sahabat bosku ganteng, kaya, dewasa, pekerjaannya pun mapan, jika dibandingkan dengan pacarku atau lebih tepatnya bisa dibilang suamiku karena kita diam-diam sudah menikah sirih, tetapi perusahaan tidak pernah tahu kalau aku sudah menikah karena masa dinas yang tidak memperbolehkan karyawan menikah sebelum satu tahun bekerja. Suamiku hanya seorang admin di sebuah perusahaan asuransi dan masih menyelesaikan kuliahnya, jika dibandingkan dengan sahabat bosku yang sudah mapan, kaya, dan ganteng itu sungguh sangat jauh berbeda.

Awalnya aku menolak menerima cinta sahabat bosku tersebut, dengan menangis-nangis dia memohon agar aku mau menerima cintanya. Tapi memang awalnya aku belum tertarik padanya, aku merasa tahu diri bahwa aku sudah bersuami dan aku sangat mencintai suamiku itu, dengan membayangkan masa-masa dulu bahagia dengan cinta yang kami bina.

Tetapi dengan penuh cinta, sahabat bosku tersebut berusaha terus mendekatiku. Dia menelpon, sms, menghubungiku melalui Facebook, dan dengan cara-cara lainnya.

Meskipun dia jauh di Jakarta, tetapi tidak memupuskan semangatnya untuk mengejarku. Tanpa disadari aku mulai kehilangan dia ketika dia sehari saja tak menghubungiku, aku merindukannya ketika sejam saja dia terlambat menanyakan aku apa sudah makan siang atau belum, aku merasa nyaman dengan kedewasaanya, kasih sayangnya, dan semua perlakuannya kepadaku.

Pada suatu hari kami bersepakat untuk bertemu, dia bela-belain ke Kalimantan hanya untuk menemuiku. Dia utarakan niatnya untuk memperistriku tapi karena aku juga mulai mencintainya akupun berniat memilihnya untuk menjadi suamiku yang sebenarnya. Aku berniat untuk meminta cerai talak kepada suamiku yang sekarang. Tapi karena aku tahu bahwa aku sudah tidak perawan karena aku sudah menikah sirih dengan suamiku yang sekarang. Kuceritakan kondisi diriku yang sebenarnya kepada sahabat bosku tersebut.

Dia menangis seolah tidak terima bahwa seseorang yang sangat dicintainya dan dipilih untuk menjadi istrinya tidak sesuai dengan kriteria dirinya dan keluarganya. Dia bilang kalau dia pribadi bisa menerima aku apa adanya karena dia sangat mencintaiku, tapi untuk memperkenalkan aku kepada keluarganya dia bilang belum bisa dan belum sanggup melakukannya.

Dia tak tahu apakah keluarganya mau menerimaku atau tidak jika calon menantunya adalah seorang janda. Karena di dalam keluarganya harga diri, nama baik, status sosial, bibit, bebet, dan bobot adalah sangat menjadi pertimbangan.
Aku sangat kecewa dengannya, aku berusaha melupakannya setelah pertemuan itu, tetapi tidak kusangka dia tetap menelponku meski dia tahu bahwa aku tidak seperti yang dia mau. Dia tetap berusaha menjaga hubungan cinta kami.

Lama kelamaan aku menyadari bahwa dia memang benar-benar mencintaiku. Aku tidak pernah merasakan cinta seperti dia mencintaiku, mengagumiku. Aku merasa menjadi wanita yang paling cantik dan sempurna di dunia karena dicintai seseorang pria dewasa seperti dia.

Akhirnya kita tetap berhubungan, tak ayal berhubungan badanpun sudah menjadi suatu kebutuhan dan sebuah ungkapan untuk kami melepas rindu. Meski jarak memisahkan kami tetapi tidak memupuskan semangat kami untuk memadu cinta. Sebulan sekali kami pasti bertemu, entah dia yang ke Kalimantan atau aku yang ke Jakarta hanya untuk menemuinya.

Meski aku harus berbohong kepada keluarga besarku dan suamiku soal seringnya aku harus keluar kota. Aku selalu membuat alasan kalau aku mendapat tugas dinas keluar kota dari kantor. Dengan penuh kesabaran suamiku selalu mengantarkan aku ke bandara jika aku mau ke jakarta dan menjeputku lagi di bandara saat aku kembali ke Kalimantan.
Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu, kami terus memadu kasih melalui dunia maya, handpone dan sebagainya.

Suatu hari keluargaku berniat menikahkan aku secara resmi dengan suamiku, aku bingung harus berbuat apa. Sedangkan aku sudah tidak mencintainya lagi, semua sudah pudar seiring berjalannya waktu. Tetapi aku pun tidak pernah mendapat kepastian dari sahabat bosku itu tentang hubungan kami.

Hubunganku dengan sahabat bosku yang tidak tahu kemana akan dibawa membuatku berpikir dua kali. Sampai kapan aku terus mengharapkannya, sedangkan dia seolah lebih mencintai keluarganya dibanding aku. Meskipun dia rela melakukan apa saja untukku tapi tidak untuk menentang keluarganya demi aku.

Akhirnya aku memutuskan untuk menjalani pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku kepadanya sudah tidak seperti dahulu lagi tapi aku tidak ada pilihan lain. http://www.arenapost.com/ Daripada aku menunggu selikuhanku yang tidak pernah ada kepastian. Dan akhirnya aku pun menikah resmi.

Sahabat bosku itu terus menelponku dan menangis, dia merasa dia juga tidak bisa berbuat apa-apa atas kehidupannya bersamaku. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman, tenang, dan bahagia atas pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku tidak lagi sepenuhnya seperti dahulu.

Hari demi hari aku lalui dengan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik di depan suamiku meski aku tidak setia kepadanya. Hubunganku dengan selingkuhanku pun terus berlanjut, tak berbeda dengan sebelum aku menikah kami tetap saling mengunjungi entah aku ke Jakarta atau dia yang ke kalimantan. Dia tetap mencintaiku seperti dulu, tidak berubah.

Dia tetap mengagumiku, memujaku seperti dulu, bahkan kami sempat untuk berencana memiliki anak. Kami terus berusaha untuk bisa segera punya anak, sama seperti suamiku yang ingin segera memiliki anak dari pernikahan kami.

Satu bulan, dua bulan, akhirnya bulan keempat pun tiba. Aku merasa tidak mendapatkan haid di bulan itu. Seminggu setelahnya aku periksa kedokter ternyata hasilnya positif, iya aku hamil. Meski aku belum tahu anak siapa yang aku kandung tapi berita ini membuat kedua laki-laki yang sama-sama mencintaiku itu sangat bahagia.

Tapi entah kenapa aku tidak yakin kalau ini anak selingkuhanku, karena dilihat dari frekuwensi kami bertemu hanya sebulan sekali, meski setiap kali kami bertemu kami pasti berhubungan badan. Pernah suatu hari selingkuhanku menanyakan kepastian siapa bapak dari anak yang aku kandung, tapi aku meyakinkan dia bahwa untuk tidak terlalu berharap karena menurutku labih baik dia kecewa sekarang daripada nanti setelah aku melahirkan, dia lebih kecewa lagi ketika dia tahu bahwa si kecil ngga mirip dia.

Hari ke hari, bulan ke bulan, sampe akhirnya tiba waktu aku melahirkan. Suamiku yang setia menungguiku dari awal aku merasa kesakitan sampai saatnya aku bertaruh nyawa melahirkan anakku, anakku yang aku belum tahu siapa bapaknya. Dari pagi sampai pagi lagi suamiku dengan sabar mendampingiku, memberiku support dan semangat. Sampai dia tertidur di sebelahku, aku mengamatinya dan memandangnya ya Allah aku telah banyak menyakitinya, menghianatinya tanpa pernah dia tahu. Seandainya dia tahu perbuatanku yang sangat bejat ini mungkin dia tidak akan pernah mau melihat mukaku lagi dan mungkin aku akan kehilangan laki-laki yang sangat setia dan baik ini.

Rasa ibaku muncul, tiba-tiba aku ingat masa-masa dulu aku bersamanya merajut cinta. Susah senang kami jalani bersama tanpa mengeluh. Cintaku kembali bersemi untuk suamiku, rasa iba itu membawaku kembali mencintainya, menyayanginya, ya Allah betapa aku merasa diriku hina sekali dihadapannya. Aku tidak pantas memperlakukannya seperti itu. Ternyata aku sadari bahwa masih ada setitik rasa cinta untuk suamiku.

Akhirnya aku pun melahirkan buah hatiku, yang banyak orang menantinya. Dia cantik, putih bersih, mungil. Wajahnya mirip sekali denganku, tetapi bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ayahnya, ya! Ayahnya yang tegap, tinggi besar, dan bertulang besar, dia adalah suamiku. Suamiku yang sah yang akupun mulai mencintainya lagi, menyayanginya. Ternyata bapak dari anakku adalah suamiku yang sah, entah kenapa pula aku sangat bahagia mengetahui bahwa ayah kandung dari anakku adalah suamiku sendiri, suami yang sah, yang aku khianati sejak lama.

Akupun menelpon selingkuhanku untuk memberi tahu kabar baik ini kepadanya, meski belum tentu ini adalah kabar menggembirakan buat dia. Setelah kuberi tahu, dia seolah sudah siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi, kemungkinan bahwa si mungil cantikku itu bukanlah keturunanya. Kami sempat berkomunikasi melalui video call di rumah sakit, dan akupun menunjukkan si kecil padanya.

Dia tetap bahagia meski dia tahu bahwa anakku bukan darah dagingnya. dia selalu menanyakan kabar anakku setiap dia menelponku. Dia juga ikut cemas jika si kecil sakit. Bahkan dia mengirimkan kado istimewa untuk si kecil. Aku tidak pernah tahu terbuat dari apakah cintanya buatku. Seperti apapun kondisiku dia tetap mencintaiku dan memujaku.

Tapi aku kini telah sadar, aku mulai mencintai suamiku lagi, mulai menyayanginya lagi. Dan aku pun mulai jarang menghubungi selingkuhanku.

Tapi meski begitu dia tidak pernah putus asa untuk selalu menjalin hubungan baik denganku. Baginya meskipun dia tidak bisa memilikiku paling tidak dia tetap bisa berteman denganku, tahu kabarku. Bahkan dia mengirimkan uang untuk kado si kecil. Membelikan boneka saat dia ke kotaku di kalimantan. Aku sangat menghargai cintanya buatku, tapi aku sadar bahwa aku sudah bersuami dan bahkan sekarang ada si kecil yang selalu membuatku sadar akan kodratku dan statusku.

Aku menyanyangimu Suamiku.. meski di hatiku sudah terbagi dengan yang lain meski secuil. Maafkan aku, tapi aku berjanji aku tidak akan meninggalkan kalian suamiku dan anakku, kalian tetap nomor satu bagiku. Aku mencintai kalian, kalian adalah semangat hidupku. Baca juga  Cerita Dewasa Ngentot Liburan Memekku di Lumat Abis     ^     Foto Memek ABG Cantik Manis Pamer Memek

Tamat

Cerita Seks Bokep Kost Mahasiswi Perawan

$
0
0

Cerita Seks Bokep Kost Mahasiswi Perawan

Cerita Seks Bokep Kost Mahasiswi Perawan – Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.

Semua itu prediksiku harus segera di percepat mengingat rumahku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih.

Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya. Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku. Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku.

Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar. Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.

Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

“ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
“ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .

“ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
“ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
“ Iya ,tapi sakit “ katanya
“ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.

“ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.

Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.

“Ukh,…teruskan yang “ kataku
“ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.http://www.arenapost.com/
“ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .

Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

“Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.

Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

“Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .

Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat . Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

“Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
“Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.
“Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya “Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.

Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

“Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 28 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.
“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .

Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi. Baca juga  Cerita Dewasa Ngentot Terima Kasih Bu Ria Seksi    &    Foto Ngentot Remaja Asian Cantik Masih Perawan Berkualitas HD

Tamat

Cerita Seks Mesum Demi Kursi Anggota Dewan

$
0
0

Cerita Seks Mesum Demi Kursi Anggota Dewan

Cerita Seks Mesum Demi Kursi Anggota Dewan – ”Din, setelah 2 orang ibu-anak itu, aku mau istirahat.” ujar Mbah Sukmo dari dalam kamar prakteknya setelah memberikan susuk pada seorang pasien.

Samsudin bergegas keluar menghampiri dua pasien berikutnya dan mempersilahkan masuk ke ruang praktek Mbah Sukmo. Mbah Sukmo adalah seorang dukun kondang di daerah Jatim.

Keahliannya sangat tersohor, dari pelet sampai santet. Dari pengelaris sampai jabatan, dia tiada bandingannya. Ruang prakteknya yang dipenuhi oleh benda-benda pusaka, dan segenap wewangian kemenyan serta sesaji bagi iblis sesembahannya menambah keangkeran dukun berusia 60 tahun dengan jambang lebat memenuhi wajahnya. Pasien berikutnya adalah Nyonya Restuwati dan diantar oleh puterinya Lisa.

Nyonya Restuwati adalah wanita berusia 45 tahun yang sangat anggun. Dia sengaja datang ke Jawa Timur selain untuk menghadiri resepsi karibnya kemarin, juga mengunjungi Sang Dukun yang sakti mandraguna ini. Sengaja dia minta antar puterinya, karena kesibukan suaminya sebagai pengusaha yang mengharuskan melakukan perjalanan bisnis ke Eropa.

Jilbab kuning yang membungkus kepalanya menambah kanggunan wanita berparas cantik ini. Di sampingnya adalah puteri sulungnya Lisa yang tercatat sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Menurun dari ibunya, Lisa yang masih 18 tahun ini juga memiliki kecantikan yang tidak kalah dengan Sang Ibu. Gadis ini tampil santai dengan kaos merek Zara yang ketat lengkap dengan jeans hitam yang lekat dengan pahanya yang ramping.

“Silahkan duduk Nyonya Restuwati dan Dik Lisa….” ujar Mbah Sukmo mempersilahkan kedua pasien terakhirnya ini untuk duduk di karpet tepat di depan meja praktiknya.

Mata sang dukun yang tadinya lelah sontak kembali berbinar. Amboi, cantik benar 2 makhluk ini. Mulus, berdada montok, dan ah….ternyata tidak cuma mata sang dukun yang berbinar, penis Mbah Sukmo pun ikut memberikan sinyal soal santapan malam yang indah dari dua wanita cantik ini. Belum sempat dua pasiennya menyembunyikan kekagetan dengan kemampuan Sang Dukun menebak nama-nama mereka.

Mbah Sukmo kembali berujar,

“Nyonya Restuwati tidak usah kuatir. Nyonya pasti bisa jadi anggota dewan tahun ini….Bukankah begitu yang nyonya inginkan?”
“Be..benar…Mbah Dukun. Gimana Mbah bisa tahu maksud saya?” tanya Nyonya Restuwati makin kaget sekaligus makin percaya pada kesaktian sang dukun.http://www.laksanaberita.com/

Nyonya Restuwati memang salah satu caleg dari parpol pada pemilu tahun ini. Dan di saat peraturan bukan lagi pada nomor urut, melainkan suara terbanyak, membuat sang nyonya menjadi ketar-ketir.

“Hahahaha…iblis, setan dan jin mengetahui semua maksud di hati.” ujar Mbah Sukmo bangga.
“Tapi, ini tidak gampang, Nyonya….” ujarnya lagi.
“Maksud Mbah Dukun? Bagaimana caranya? Apa saja akan saya lakukan untuk itu Mbah.” ujar Nyonya Restuwati tidak sabar.
“Aura kharisma Nyonya tertutupi oleh tabir gelap sehingga tidak keluar. Harus ada banyak pengorbanan, dan sesembahan agar itu semua keluar. Tapi itu ada ritualnya, bisa diakali, Nyonya tidak perlu kuatir.” Kali ini Mbah Sukmo mulai ngawur.

Semua kalimatnya sengaja dirancang untuk mendapatkan keuntungan dari dua wanita cantik ini. “Kamu dan puterimu harus total mengikuti ritual yang akan saya siapkan. Sanggup?” “Sanggup,Mbah” “Dik Lisa sanggup membantu Mama?” tanya dukun yang sedang horny ini pada puterinya.

“Sanggup,Mbah.” Sahut Lisa demi sang mama tercintanya.

Mulailah Mbah Sukmo komat-kamit sambil melempar kemenyan pada pembakarannya. Matanya tiba-tiba melotot. Dan suaranya menjadi parau.

“Kalian berdua ikut aku ke ruang sebelah….Sebelumnya Nyonya minum air dalam kendi ini. Air suci dari negeri jin Timur Tengah.” Mbah Sukmo menyodorkan kendi yang memang disiapkan khusus, dengan rerempahan yang mengandung unsur perangsang yang sangat kuat.

Niat kotornya sudah mulai dijalankan. Di sebelah ruang praktik utama terdapat gentong besar berisi bunga-bunga aneka macam. Dan sebuah dipan kayu, serta meja kecil di dekatnya. Lebih mirip kamar mandi. Mbah Sukmo menyuruh Nyonya Restuwati masuk mendekati gentong. Dan memberi perintah agar Lisa melihat dari depan pintu ruangan.

“Kita mulai dengan pembersihan seluruh tabir itu, Nyonya. Rapal terus mantra ini dalam hati sambil aku mengguyur badan Nyonya….Mojopahit agung, Ratu sesembahan jagad. Hong Silawe,Hong Silawe. ” lanjut Sukmo.

Tangannya mengambil gayung di gentong dan mengguyur pada tubuh Nyonya Restuwati. Air kembang pun dalam sekejap membasahi jilbab dan gamis hitam Nyonya Restuwati. Semakin memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh Nyonya ini yang masih ramping dan terjaga.

“Edan..ngaceng kontolku rek.” batin Mbah Sukmo.

Tangannya yang satu bergerak menggosok tubuh yang sudah basah itu. Dari ujung kepalan Nyonya Restuwati yang masih terbalut jilbab kuning, dahi, hidung, bibir, leher, dan merambat ke dua gundukan di dada Nyonya Restuwati. Sempat Nyonya Restuwati terkaget dengan sentuhan tangan kasar sang dukun, tapi buru-buru dia konsentrasi lagi dengan rapalannya.

“Bagus terus konsentrasi Nyonya. Jangan sampai gagal, karena akan percuma ritual kita…Sekarang lepas baju Nyonya biar reramuan kembang ini meresap dalam kulit Nyonya.” Perintah Mbah Sukmo yang langsung dituruti oleh Nyonya yang sudah ngebet jadi anggota dewan ini.

Nyonya Restuwati benar-benar telanjang bulat sekarang. Tubuh putih mulus dengan kulit yang masih kencang. Melihat mangsanya dalam kendali, Mbah Sukmo semakin berani. Badannya dirapatkan, agar penisnya menempel di belahan pantat Sang Nyonya yang montok. Jemarinya semakin nakal memainkan puting Nyonya Restuwati. Terus turun ke sela-sela paha Nyonya Restuwati, memainkan vagina Sang Nyonya. Setelah 5 menit, tampak tubuh Nyonya Restuwati bergetar, tanda-tanda bahwa ramuan perangsang sudah mulai bekerja.

Mbah Sukmo menuntun Nyonya Restuwati ke dipan kayu yang ada di ruangan itu dengan semua letupan birahi yang semakin tidak tertahankan. Perhitungannya, tak lama lagi, Sang Nyonya akan tidak mampu berdiri karena melayang di antara alam sadar dan bawah sadarnya. Setelah membaringkan mangsanya, Mbah Sukmo meneruskan rangsangannya. Bibir tebalnya terus mencium seluruh tubuh Sang Nyonya. Wewangian kembang membuat nafsunya semakin tidak tertahankan lagi. Bibir dan lidahnya menyerbu bibir vagina Sang Nyonya. Edan, orang kaya emang beda. Jembutnya aja ditata. Wanginya juga beda, batin Mbah Sukmo sesaat setelah melihat vagina Nyonya Restuwati. Nyonya anggun ini mulai terangsang hebat.

Tubuhnya menggeliat-geliat setiap sapuan lidah Sukmo memutar-mutar klitorisnya. Pantatnya naik turun seakan ingin lidah Mbah Sukmo tertancap lebih dalam.

“Eeeemmm….”Desah Nyonya Restuwati penuh kenikmatan.
“Ini saatnya.” Pikir Mbah Sukmo membuka pakaian dan celananya dengan buru-buru lalu naik ke atas dipan, mengambil posisi di sela paha Restuwati.
“Apa yang Mbah lakukan pada Mama?”Tiba-tiba semua perhatian Mbah Sukmo terbelah oleh pertanyaan Lisa.

Iya, ada anaknya yang nonton dari tadi. Beda ama ibunya, Lisa tentu saja masih sangat sadar.

“Tenang cah ayu. Mamamu harus melakukan ritual tertinggi kharisma asmaradana. Aku harus menyatu lewat persenggamaan untuk membongkar tabir jahat pada Mamamu. Mamamu harus ditolong. Kamu mau pengorbanan Mamamu tidak sia-sia bukan,Nduk?”http://www.arenapost.com/
“Iya,Mbah.” “Sekarang diam di situ. Dan bantu perjuangan Mbah dan Mama dengan rapalan tadi….” perintah Mbah Sukmo sambil mengembalikan konsentrasinya pada penisnya yang sudah berdiri tegak.

Urat-urat penisnya semakin membesar, pertanda sudah sangat siap untuk melakukan penetrasi. Kepala penis Mbah Sukmo yang mirip jamur raksasa berwarna hitam itu kini sudah berada di bibir vagina Nyonya Restuwati. Bibir vagina yang sudah basah karena cairan itu merekah saat kepala penis Sang Dukun mulai membelah masuk. Mbah Sukmo mengatur napasnya. Perjuangannya untuk menembus vagina Nyonya satu ini ternyata cukup sulit. Diameter penisnya terlalu besar untuk vagina Nyonya Restuwati. Baru kepala penisnya yang mampu masuk.

“Aaaaah…seret juga milikmu,Restuwati sayang. penis suamimu payah rupanya. Tahan sedikit ya. Mbah akan beri kenikmatan hebat…” bisik Sukmo pada telinga Restuwati.

Di lingkarkannya tangan gempal Sang Dukun pada pantat montok Nyonya Restuwati. Dadanya bersandar pada dua payudara Restuwati. Dan dengan hentakan keras, dibantu tekanan tangannya, penis Sukmo melesak masuk.

“Eeeeemmmphmm,…mm..mm.”Desah Restuwati sambil merem melek. Pengaruh ramuan perangsang plus hentakan tadi rupanya membuat sensasi luar biasa bagi Restuwati.

Sukmo pun merasa nikmat luar biasa. Dibanding milik istri mudanya pun, milik Restuwati masih lebih legit. Mungkin karena orang kota pandai merawat diri, pikir Sukmo sambil menikmati pijatan vagina Restuwati.

“Plok…plok…plok…plak…plak…plak..” suara perut Mbah Sukmo bertemu kulit putih Restuwati.

Sesekali Mbah Sukmo menelan ludahnya sendiri melihat batang besarnya yang hitam pekat keluar masuk vagina Restuwati yang putih mulus. Kontras, menimbulkan sensasi yang luar biasa. “Ooooh…Mbah.” Restuwati mengeluh panjang. Tubuhnya mengejang hebat. Orgasme melanda wanita molek ini rupanya, batin Sukmo. Terasa cairan hangat mengalir deras membasahi batang penis Sukmo. Sukmo mengejamkan matanya menikmati sensasi hebat ini. Ia sengaja membiarkan Restuwati menggelinjang dalam orgasmenya.

“Sekarang saatnya,sayang. Jurus entotan mautku. 6 isteriku sendiri tidak ada yang bisa tahan…”Bisik Mbah Sukmo sambil tersenyum setelah melihat orgasme Restuwati sudah reda.

Sukmo mulai mempercepat genjotannya. Naik turun tanpa lelah. Pantat Restuwati pun mengikuti irama genjotan Mbah Sukmo. Sesekali sengaja dia tarik penisnya hingga hanya menyisakan kepalanya. Membuat pantat Nyonya Restuwati terangkat seakan tidak rela barang besar itu keluar dari vaginanya. Mbah Sukmo menarik tubuh Restuwati hingga mengubah posisi menjadi duduk. Sambil memeluk pinggul Restuwati, Sukmo meneruskan sodokannya.

Restuwati pun mengimbangi dengan meliuk-liukkan pinggulnya. Gerakan pantat Restuwati membuat penis dukun tua itu seperti diremas-remas. Karena hasratnya yang sudah memuncak. Nyonya Restuwati mendorong Sukmo rebah. Dan kini Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Rambut panjangnya terurai berkibar-kibar. Peluhnya membuat kulit putihnya seakan mengkilap.

“Hong Silawe,…uuuggh…mmm..mmmph…Hong Silawe…aaaaahhh…” Dalam gerakan liarnya pun Restuwati tidak lupa membaca manteranya.

Mbah Sukmo tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang begitu erotis. Dua tangannya meraih dua payudara Restuwati yang terayun turun naik. Meremasnya dengan gemas. Sesekali tubuhnya terangkat untuk memberi kesempatan bibirnya mengulum dua puting yang menggoda itu. Nyonya Restuwati mengerang dengan hebatnya. Sebuah percumbuan yang hebat ini mungkin baru kali ini dia alami seumur hidupnya.

“Ooooohh….ooohh…uuuggh.Hong….aaaaah…Silawe..Ratu…j agaaaad…aaaah” Restuwati semakin meracau tak karuan.

Tubuhnya mulai tak kuasa kembali menahan kenikmatan dahsyat ini. Restuwati terus meliuk di atas tubuh tua Sang Dukun. Pantatnya mengayun dengan irama yang semakin kacau. Dan, kedua tangannya memegang rambut panjangnya.

“Bagus, sayang…terus rapal.rapal…aaah…rapal..kita sampai bareng, Restuwatiku….hhhhmmpphh..”Mbah Sukmo pun merasakan penisnya mulai berkedut.

Sambil mencengkram keras pinggul Nyonya Restuwati. Mbah Sukmo membantu mempercepat kocokan dari bawah. Tubuh Mbah Sukmo mulai menegang. Dan sambil bangkit mendekap Nyonya Restuwati, Mbah Sukmo mengeluh keras,

“Aaaaaaaaagghhh…ghh…Restuwati…” “aaaaagggh….mmmmph…mmmp…aaaaah.”Nyonya Restuwati pun menyambut pelukan Sang Dukun.

Tubuhnya bergetar untuk kedua kalinya. Rupanya inilah kali kedua Restuwati mendapat orgasme hebat di dipan kayu ini. Badan seksi Nyonya yang anggun ini pun ambruk didekapan Sukmo yang masih merem melek menikmati sisa orgasmenya dari caleg cantik ini. Dua-tiga menit ia memeluk Restuwati, membiarkan penisnya menikmati hangatnya liang peranakan Restuwati. Setelah menidurkan Nyonya Restuwati yang kelelahan di dipan, Sang Dukun melepaskan penisnya dari vagina Nyonya Restuwati.

Ia bangkit dari dipan dan menghampiri Lisa yang mandi keringat menyaksikan mamanya disetubuhi dengan hebat tadi. Kaos ketat Lisa yang basah keringat menampakan kemolekan gadis yang baru merekah ini.

“Hong Silawe…Silawe…mamamu sudah melakukan ritual paling beratnya, Cah Ayu. Biarkan dia istirahat dulu.” ujar Mbah Sukmo sambil menggamit tangan Lisa yang masih terpaku dengan apa yang baru dia lihat tadi.

Mbah Sukmo menuju karpet besar di area meja praktiknya. Ia kemudian meneguk air teh dalam gelas seng yang besar di mejanya. Dipandanginya Lisa yang duduk di karpet. Benar-benar sangat cantik daun muda ini. Rambutnya yang dipotong pendek dengan tubuh yang langsing dan padat, memperlihatkan energi muda dari gadis yang sporty ini. Dengan masih telanjang, Mbah Sukmo mendekati Lisa yang duduk memandangnya. Batang penisnya mulai menegang lagi, ingin merasakan nikmatnya vagina belia ini.

“Lisa, dengarkan aku. Tinggal selangkah lagi. Dan semua ritual ini bergantung kamu sebagai puterinya. Kamu ikuti saja perintahku. Kita tuntaskan ritual agung ini.Siaap?”
“I…i…ya..Iya Mbah…” Lisa menjawab, gadis ini agak tergagap karena pandangannya yang terfokus pada penis Mbah Dukun yang kembali perkasa. Kilatan bekas cairan vagina mamanya masih nampak dari batang penis Mbah Sukmo.
“Hong Silawe…Silawe…kemari Nduk. Hisap kontol ini dengan mulutmu. Lakukan dengan benar ya Cah Ayu.” perintah Mbah Sukmo sambil menyodorkan penisnya di depan mulut mungil Lisa yang masih duduk bengong di karpet tebal ruang praktiknya.

Lisa masih terdiam terpaku. Dadanya naik turun, dengan nafas masih memburu. Terasa vaginanya basah karena cairan. Ada perasaan aneh menyaksikan pergumulan Mama yang begitu dicintainya dengan lelaki tua itu. Pergumulan itu begitu membuat rasa keingintahuannya muncul, meskipun rasa takut begitu dominan saat ini. Pengalaman pertama yang justru didapatkannya dari mama dan lelaki tua yang lebih pantas menjadi kakeknya itu.

“Nduk, ayo, keburu roh gaib yang mau membuka tirai penghalang cita-cita mamamu pergi..” ujar Dukun Sukmo mendekat.

Penisnya yang berdiri begitu tegak dengan urat-urat besar dan warna hitam pekat, terlihat begitu menakutkan bagi sang dara. Bandot tua ini sudah tidak tahan untuk mencicipi tubuh anak kota yang begitu terawat. Begitu putih seperti mamanya. Begitu langsing dan terawat.

“Lisa takut Mbah…” desah Lisa perlahan, sambil kedua telapak tangannya saling meremas.

Mbah Sukmo menghela nafasnya. Dia mengelus rambut hitam mangsanya dengan senyum manis. “Tidak usah takut Cah Ayu. Semua tidak menyakitkan. Kamu harus melakukannya sebelum pengorbanan mamamu dan Mbah percuma. Kamu sayang mamamu, bukan?” Sang Dukun pun menebar jebakan mautnya membuat Lisa tidak memiliki pilihan kecuali menganggukkan kepala. Dan dengan sigap, Mbah Sukmo mendekatkan penisnya di depan bibir mungil itu.

“Jangan sampai kena gigi ya Cah Ayu. Kulum, sedot dan pakai lidahmu…begitu ritualnya.” Masih dengan ragu-ragu Lisa memegang penis yang hingga begitu besarnya tidak cukup dalam genggamannya.

Mbah Sukmo segera mendorong kepala Lisa maju mundur.

“Hong Silawe…Silawe…setan belang, jangkrik monyong….terus Nduk.” ujar Sukmo keenakan. Lisa terus mengulum batang penis Sukmo.

Setiap sedotan membuat lelaki bejat itu merem melek. Terkadang, saking tidak sabarnya Sukmo mendorong terlalu keras hingga separoh batangnya menyodok masuk ke dalam tenggorokan Lisa. Air liur Lisa membasahi hangat penisnya, menggantikan sisa-sisa cairan kemaluan mamanya sendiri.

“Hoooo oooh…bener gitu caranya Cah Ayu…” Sukmo makin kelojotan, batang penisnya semakin membesar sehingga nyaris membuat Lisa kesulitan bernapas tiap kali dukun cabul itu memaksa batangnya memenuhi mulutnya.

Tangan Sukmo meremas-remas rambut pendek Lisa.

“Ah, beruntungnya aku. Anak ini cantiiiiik banget. Mirip artis sinetron Agnes Monica. Mungil, namun seksi,” pikir Sukmo.
“Sekarang jilati kantong bola kontol Mbah sayang….di situ tempat semua pengasih untuk membuka tirai penghalang Mama…” lanjut Sukmo.

Dan Lisa pun menurut. Dua buah zakar Sukmo dikulumnya bergantian. Membuatnya tidak kuasa menahan semua kenikmatan ini. Dia pun menjadi semakin bergairah dan bernafsunya.

“Sekarang giliran Mbah….” tanpa ba-bi-bu karena diselimuti nafsunya. Tangan-tangan dan lidah Sukmo berebutan menjamah tubuh gadis cantik yang baru tumbuh-tumbuhnya ini.
“Mbah, Lisa malu…” Ketika dua tangan Mbah Sukmo berusaha melucuti kaos ketatnya. Tangan-tangan mungil Lisa berusaha menahannya.

Namun, Sukmo tidak peduli lagi. Diserangnya ketiak kiri-kanan sang gadis sambil menarik kaosnya. Breeet….terlihatlah dada putih mulus dengan dua gundukan yang indah bentuknya masih dalam perlindungan BH hitam berendanya. Tidak sebesar mamanya memang, tapi bentuknya begitu paripurna, pikir Sukmo. Belum pernah dijamah laki-laki. Masih bentuk alami yang mengundang tangan-tangan kasarnya meremas dengan gemas.

“Demi mamamu sayang….demi mamamu.” Sukmo membaringkan tubuh Lisa yang didera kebingungan dan rasa nikmat yang pertama kali dia rasakan itu ke karpet.

Ciuman dukun tua itu memborbardir bibir mungil Lisa, dan seluruh bagian lehernya. Dan dua tangannya yang lebih kuat menarik lepas BH itu dari dua payudara yang ingin disentuhnya langsung. Kulit ketemu kulit. Sukmo berhenti sejenak. Pemandangan yang luar biasa membuatnya tertegun. Bahkan ketika malam pertamanya saat mengambil kegadisan isteri pertamanya, tidak pernah dia menemukan sensasi sehebat ini.

“Hong Silawe…Silawe. Kamu cantik sekali Nduk. Dua payudaramu ini harus disedot untuk mengeluarkan hawa penolong mamamu….” Seperti tak sabar, bibir tebal Sukmo pun menyerbu dua puting payudara Lisa bergantian.

Tangannya pun bergantian meremasnya. Kadang gerakan halus melingkar searah jarum jam di sekitar puting, kadang remasan terhadap semua bagian payudara Sukmo.

“Aaaahh…Mbah.” Lisa mulai terhayut dalam permainan Mbah Sukmo yang begitu membuat dirinya melambung. Dua putingnya sudah mancung karena rangsangan hebat Sang Dukun yang kaya pengalaman ini. Setelah hampir 30 menit dicumbu. Tubuh Lisa menggeliat namun dengan kaki masih terkatup. Sang Mbah pun menggelar serangan kilat tahap berikutnya. Salah satu tangannya mulai mengarah ke selangkangan Lisa. Dibelainya selangkangan gadis itu dari luar. Mulut dan tangan Sukmo mulai bergeser posisi turun, ke perut dengan dua tangannya masih bergantian memutar-mutar puting Lisa. Lisa pun makin menggelinjang. vaginanya pun semakin basah.

“Mbah, sudah jangan Mbah…”Lisa tiba-tiba tercekat dalam sadarnya.

Tangannya memegang dua tangan Sukmo yang sudah berhasil membuka kancing dan resliting celana jeans yang membungkus bagian bawah tubuhnya. Sial, hebat juga kesadaran bocah ini, pikir Sukmo. Rupanya penaklukannya menjadi tidak mudah sekarang.

“Kamu mengacaukan semuanya!!!!” bentak Sukmo dengan membuat mimik wajah paling angkernya.
“Roh marah dan pengorbanan mamamu sia-sia malam ini…Sudahlah, lenyap mimpi mamamu!!!” Lisa yang terduduk sambil meringkuk pada dua pahanya tertegun melihat akting top markotop sang dukun.

Perasaan bersalahnya mulai muncul. Diliriknya tubuh mamanya di dipan yang masih mandi peluh karena percintaan hebatnya tadi.

“Ah, mama sudah berjuang keras, dan tak pantas aku menghancurkannya,” batin Lisa.

Melihat lawannya bingung, Sukmo pun semakin memasang akting cuek dan marah. Dan ia membalikkan badannya menuju meja persembahannya. Lisa pun terlihat mulai panik. “Maaf,Mbah. Lisa cuma takut. Nggak pernah Lisa seperti ini….”Lisa pun menubruk tubuh Mbah Sukmo dari belakang. Tak sengaja dua tangan mungil itu bersentuhan dengan penis Mbah yang sudah lapar ini. Sukmo pun tersenyum…..

“Masih bisa diatur asal Lisa benar-benar siap dalam upacara ini. Sekarang Mbah bersila di sini. Lisa berdiri tiga kaki dari posisi Mbah. Lakukan perintah Mbah….” ujar Mbah Sukmo dengan nada tinggi. Lisa menurut.
“Apa perintah Mbah…?”Tanya Lisa setelah berada di jarak yang diinginkan Sukmo.
“Kamu bisa menari Nduk? Liukkan tubuhmu, menarilah untuk menggoda sang roh gaib datang lagi…..yak, terus raba badan neng sendiri.

Yah, begitu….mulai lepas celana jeans itu!” Sukmo menikmati ABG cantik ini menari begitu erotisnya, meliukkan pinggulnya yang ramping, dengan dua payudara yang bergantung bebas naik turun mengikuti gerakan Lisa.
“Rebahkan tubuhmu di karpet itu,Nduk…” ujar Sukmo lirih sambil menahan nafsunya yang sudah melambung.

Tubuh seksi Lisa yang mengkilap basah oleh keringat dan air liur Sukmo rebah tidak jauh dari Sukmo. Lelaki tua ini pun merangkak menghampiri ibu jari kaki Lisa. Dengan lembut dikulumnya jari-jari kaki Lisa, terus bibirnya menelusuri betis, dan terus menaiki paha sang dara jelita ini.

“Uuuuugh…”Terdengar desisan tertahan dari Lisa.

Sukmotidak menyia-nyiakan keadaan. Lidahnya pun menyodok-nyodok vagina Lisa yang terlindung dibalik CD hitam berenda itu. Lisa semakin kelojotan. Dan dengan cepat, tangan Sukmo menarik turun CD Lisa dan melemparnya ke karpet.

“Jangan takut Nduk. Semua akan lancar” bisik Sukmo ketika Lisa menunjukkan keraguan.

Selanjutnya, lidah Sukmo menyibak rambut vagina Lisa yang tertata rapi ini. Menerobos masuk, menjilati klitoris Lisa. Lisa benar-benar melayang menikmati permainan lidah yang dahsyat dari Sang Dukun. Melihat Lisa mulai menggelinjang, Sukmo terus melanjutkan serangannya. http://www.arenapost.com/ Lidah Sukmo menusuk-nusuk liang vagina Lisa yang semakin banjir itu. Tanpa bisa mengontrol dirinya, tanpa terasa tangan Lisa sudah menjambak rambut panjang sang dukun. Dan semakin dekat dengan kenikmatan, semakin keras tangan Lisa menarik rambut Sukmo.

“Aaaaaahh…hhh..Mbah..” lenguh Lisa.

Tubuhnya bergetar. Perasaan yang luar biasa. Dia mengalami orgasme pertamanya dalam hidupnya sebagai wanita. Sukmo tersenyum. Dia membiarkan sekian detik Lisa menggelepar dalam kenikmatan. Sukmo pun merangkak mendekati bibir Lisa, dan menciumnya lembut.

“Sekarang saatnya upacara utama,Nduk. Kamu siap?” Mangsanya terdiam, masih dalam kenikmatan luar biasa yang tidak pernah dirasakannya. Sukmo pun mengarahkan kepala penisnya yang mirip jamur besar itu di bibir vagina Lisa. Lisa melenguh saat bibir vaginanya membuka perlahan, saat penis raksasa itu mulai menembus vaginanya.

“Lisa takut,Mbah…” desis Lisa melihat penis besar yang terasa tidak mungkin bisa masuk ke dalam lubang vaginanya itu. “Sabar Cah Ayu.

Sakit cuma di awal. Pengorbanan untuk mamamu…”Sukmo begitu lihai memainkan perasaan sang dara ini. Dia pun mempersiapkan pergerakan penisnya. Perlahan kepala penis Sukmo mulai masuk.

“Aaaah…sakiiiiittt…ttt..tt..,Mbah.” teriak Lisa. Sukmo sudah tidak begitu menggubrisnya.

Dia dan senjata pamungkasnya sudah begitu sibuk menikmati sensasi menembus keperawanan gadis seksi ini. penis Sukmo pun terus bergerak pelan namun pasti diiringi rintihan kesakitan Lisa.

“Sabar,sayang…..Heeeeeehhh…hhhh…”Mbah Sukmo pun menghentakkan pinggulnya dengan kekuatan penuh. “Aaaaaahhh…..Mbah…Sakiiiit.” Bleeeeessss…seluruh batang penis Sukmo yang besar itu tenggelam dalam vagina Lisa yang begitu terasa sangat sempit.

Air mata Lisa mengalir di sela dua matanya merasakan perih selaput daranya dirobek benda besar yang tidak pernah dibayangkan bisa berada dalam liang vaginannya. Setelah sejenak membiarkan vagina Lisa beradaptasi, Mbah Sukmo mulai menggoyangkan pantatnya naik turun. Tampak batang besar penis Sukmo keluar masuk dengan kokohnya. Cairan vagina bercampur darah perawan Lisa. Rapatnya vagina Lisa membuat Dukun sableng ini merem melek menikmati semua kenikmatan yang mungkin sebelumnya hanya bisa didapatkan dalam mimpi.

Lisa kelojotan menerima hantaman penis Sukmoyang terus menerjang tanpa ampun seolah ingin membongkar rapatnya vagina perawan Lisa. Peluh membasahi dua insan yang berjauhan usia itu.

“Uuuuugh…hh..eeeemph.”Lisa melenguh ketika Mbah Sukmo menarik tubuhnya dalam posisi duduk. Seperti insting alamiah, tubuh Lisa seakan paham untuk mengambil peran dalam pergumulan posisi ini.

Pantat Lisa naik turun, pinggulnya meliuk memperkuat remasan vagina Lisa terhadap batang penis Sukmo. Sukmo pun menyambut dari bawah dengan sodokan terhebat penisnya.

“Hong Silawe..Silawe…weee…wwweee…wenaaaakkk,Nduk.” Sukmo meracau penuh kenikmatan.

10 menit dalam deru nafas Lisa semakin ga karuan. Tangannya memeluk Sukmo.

“Aaaaahhh…hhh…..hhh..Mbaaaaah..” Lisa orgasme untuk kedua kalinya.

Sukmo menyambut pelukan Lisa dengan lembut. Mengurangi daya sodokan untuk memberikan kesempatan gadis ini menikmati pengalaman orgasme keduanya yang indah, Sukmo memberi kecupan hangat di bibir gadis cantiknya.

“Gimana,Nduk? Siiiiiiap dengan ritual kenikmatan berikutnya sayang?” bisik Sukmo diiringi anggukan lemah Lisa.

Dengan sigap Sukmo menidurkan tubuh Lisa dengan tetap memegang pinggul gadis cantik itu dengan dua tangannya yang kuat. Lalu ia mengangkat dua kaki Lisa dan meletakkannya ke pundaknya dengan posisi penis masih di dalam liang senggama Lisa.

“Eeeeemmphh…phh..aaahh…” Lisa mendesah ketika dalam posisi barunya Mbah Sukmo mempercepat genjotannya.

Semakin cepat batang Sukmo keluar masuk, diiringi naik turunnya payudara Lisa. Cairan vagina Lisa semakin memberi pelumas bagi rudal raksasa ini untuk mengaduk-aduknya, memaksimalkan kenimatan dua insan itu.

“Aaaaaah…enak sekali vaginamu Cah Ayu.” bisik Sukmo sambil meraih puting Lisa dengan bibirnya di sela genjotan itu.

Hampir 30 menit Sukmo tanpa kenal lelah terus menyetubuhi gadis cantik itu. Peluhnya bahkan menetes jatuh di perut langsing Lisa, bercampur dengan keringat sang gadis. Kulit Lisa terlihat semakin mengkilap karena peluh yang membasahi semua bagian tubuhnya. Nafas keduanya saling bersahutan dengan sesekali diiringi erangan penuh kenikmatan. Hingga entah sodokan yang ke berapa ratus kali, tubuh Lisa kembali mulai menunjukkan tanda-tanda orgasme bakal kembali melanda.

“Eeeeergghh..aaaaahh…Mbah…Lisa ga tahan lagi.” desah Lisa sambil mencengkram karpet dengan kuku-kuku tangannya. “Saaaabaar, sayang….aaaahh..aahh..Mbah juga mau sampai.” Sukmo mempercepat genjotannya.

Urat-urat penisnya berkedut tak mampu dibendungnya. Dengan semua kekuatannya yang tersisa, dihentakkannya penisnya dalam-dalam hingga mentok ke dasar rahim Lisa. Diiringi teriakan orgasme yang dahsyat,

“Aaaaaahhhhh……aaaahhh….Lisa….Silawe…Aaahhh..Hoong… Lisaaaa….” Lisa pun mengejang hebat, cairan vaginanya muncrat bertumbukan dengan tumpahan sperma Mbah Sukmo yang sepertinya memenuhi liang kenikmatannya.

Tubuh Sukmo roboh di atas pelukan Lisa. Lemas, puas, dan nikmat. Sukmo pelan-pelan mencabut penisnya dari vagina Lisa. Senyuman kemenangannya tersungging di pipinya saat melihat sisa-sisa spermanya menetes keluar dari vagina gadis cantik itu, berbaur dengan cairan vagina dan darah perawan.

“Mandilah, di kamar mandi itu. Upacara kita sukses Nduk. Mamamu akan mendapatkan semua yang diinginkannya.” ujar Sukmo sambil melemparkan kaos dan jeans pada Lisa yang masih terlentang di karpet.

Gadis ini masih tak percaya dengan apa yang dialaminya. Dipungutnya pakaiannya, dan dengan langkah kaki yang masih lemas dia masuk ke bilik kamar mandi di mana sang mama masih lelap dalam kebugilannya. “Gua juga dah dapat yang gua inginkan. Nyoblos memang nikmat, daripada nyoblos di TPS mending nyoblos langsung calegnya hehehe!” ujar Sukmo dalam hatinya sambil ketawa kecil. Baca juga   Cerita Seks Bokep Kost Mahasiswi Perawan     &     Foto Hot Cewek SMU Nungging

Tamat

Cerita Seks Hot Aku Beli Perawan ABG Yang Butuh Duit

$
0
0

Cerita Seks Hot Aku Beli Perawan ABG Yang Butuh Duit

Cerita Seks Hot Aku Beli Perawan ABG Yang Butuh Duit – Kring.. Kring.. HP-ku berbunyi. Saat itu aku berada di kantorku sedang membaca surat-surat dan dokumen yang barusan dibawa Lia, sekretarisku, untuk aku setujui. Kulihat di layar tampak sebuah nomor telepon yang sudah kukenal.

“Halo.. Dita.. Apa kabar” sapaku.
“Hi.. Pak Robert.. Kok udah lama nih nggak kontak Dita”
“Iya habis sibuk sih” jawabku sambil terus menandatangani surat-surat di mejaku.
“Ini Pak Robert.. Ada barang bagus nih..” terdengar suara Dita di seberang sana.

Dita ini memang kadang-kadang aku hubungi untuk menyediakan wanita untuk aku suguhkan pada tamu atau klienku. Memang terkadang untuk menggolkan proposal, perlu adanya servis semacam itu.

Terkadang lebih ampuh daripada memberikan uang di bawah meja.

“Bagusnya gimana Dit?” tanyaku penasaran.
“Masih anak-anak Pak.. Baru 15 tahun. Kelas 3 SMP. Masih perawan”

Mendengar hal itu langsung senjataku berontak di sarangnya. Memang sering aku kencan dengan wanita cantik, ABG atupun istri orang. Tetapi jarang-jarang aku mendapatkan yang masih perawan seperti ini.

“Cantik nggak?” tanyaku
“Cantik dong Pak.. Tampangnya innocent banget. Bapak pasti suka deh..” rayu Mami Dita ini.

Setelah itu aku tanya lebih lanjut latar belakang gadis itu. Namanya Tari, anak keluarga ekonomi lemah yang perlu biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya lagi sehabis SMP nanti,
sehingga setelah dibujuk Dita, dia mau melakukan hal ini.

“Minta berapa Dit? ” tanyaku
“Murah kok Pak.. cuma lima juta”

Wah.. Pikirku. Murah sekali.. Aku pernah dengar ada orang yang beli keperawanan sampai puluhan juta. Singkat kata, akupun setuju dengan tawaran Dita. Aku berjanji untuk menelponnya lagi setelah aku sampai di lokasi nanti.

“Lia.. Ke sini sebentar” kutelpon sekretarisku yang sexy itu.

Tak lama Lia pun masuk ke ruanganku. Sambil tersenyum manis dia pun duduk di kursi di hadapanku.

“Ada apa Pak Robert?” tanyanya sambil menyilangkan kakinya memamerkan pahanya yang putih.

Belahan buah dadanya tampak ranum terlihat dari balik blousenya yang agak tipis. Ingin rasanya aku nikmati dia saat itu juga, tetapi aku lebih ingin menikmati perawan yang ditawarkan Dita. Toh masih ada hari esok untuk Lia, pikirku.

“Saya perlu uang lima juta untuk entertain klien. Tolong minta ke bagian keuangan ya” kataku.
“Baik Pak” jawabnya.
“Ada lagi yang bisa saya bantu Pak Robert..?” Lia berkata genit sambil menatapku menggoda.
“Nggak.. Mungkin lain kali Lia.. Saya sibuk banget nih” kataku pura-pura.

Aku tak ingin staminaku habis sebelum bertempur dengan Tari, anak SMP itu. Liapun beranjak pergi dengan raut muka kecewa, dan tak lama dia kembali membawa uang yang aku minta beserta slip tanda terima untuk aku tandatangani.

“Nanti kalau perlu lagi, panggil Lia ya Pak” katanya masih mengharap.
“Baik Lia.. Saya pergi dulu sekarang. Jangan telepon saya kecuali ada emergency ya” jawabku sambil mengemasi laptopku.http://www.laksanaberita.com/

Tak lama akupun sudah meluncur dengan Mercy kesayanganku menuju hotel di kawasan Semanggi. Akupun cek in di hotel yang berdekatan dengan plaza yang baru dibangun di daerah itu. Setelah mendapatkan kunci akupun bergegas menuju kamar suite di hotel itu.

Setiba di kamar, kutelpon Dita untuk memberitahukan lokasiku. Dia berjanji untuk datang sekitar satu jam lagi. Sambil menunggu kunyalakan TV dan menonton siaran CNN di ruang tamu kamarku. Sedang asyik-asyiknya melihat berita perang di Irak tiba-tiba HP-ku berbunyi.

“Sialan Lia. Aku khan sudah bilang jangan telepon.” pikirku sambil mengangkat telepon tanpa melihat caller ID-nya.
“Halo. Pak Robert.. Ini Santi” kata suara di seberang sana. Santi ini adalah istri dari Pak Arief, manajer keuangan di kantorku.
“Oh Santi.. Aku pikir sekretarisku. Ada apa San?”
“Nggak Pak Robert.. Cuma kangen aja. Pengin ketemu lagi nih Pak.. Aku pengin ulangi kejadian yang di pesta dulu itu. Bisa ketemuan nggak Pak hari ini?”
“Wah.. Kalau hari ini nggak bisa San.. Aku sedang di tempat klien nih” jawabku mengelak.
“Khan minggu depan suamimu sudah pergi.. Jadi kita bisa puas deh nanti seharian” lanjutku.
“Habis Santi udah kangen banget Pak..” rengeknya.
“Sabar ya sayang.. Tinggal beberapa hari lagi kok” hiburku.
“OK deh.. Sorry kalau mengganggu ya Pak” katanya menyudahi pembicaraan.

Wah, ternyata dia sudah tak sabar kepengin aku kencani, pikirku. Mungkin baru pertama dia bertemu dengan laki-laki jantan sepertiku di pesta perkawinan dulu. Kemudian aku telepon Lia untuk menanyakan kepastian kepergian Pak Arief ke Singapore, yang dijawab bahwa semuanya sudah confirm dan Pak Arief akan berangkat tiga hari lagi.

Setelah satu jam setengah aku menunggu, terdengar bunyi bel kamarku. Kubuka pintu kamarku dan tampak Dita bersama seorang gadis belia, Tari.

“Maaf Pak Robert. Tadi Tari baru pulang dari latihan pramuka di sekolahnya” alasan Dita. Mungkin tampak di wajahku kalau aku kesal menunggu mereka.
“OK nggak apa.. Ayo masuk” kataku sambil memperhatikan Tari.

Hari itu dia mengenakan tanktop yang memperlihatkan bahunya yang putih mulus.
Juga rok mini jeans yang dikenakan menambah cantik penampilannya. Tubuhnya termasuk bongsor untuk anak seusia dirinya. Dari balik tanktopnya tersembul buah dadanya yang baru tumbuh.
Yang membuat aku kagum adalah wajahnya yang cantik dan terkesan innocent.

“Tari.. Ini Oom Robert” kata Dita memperkenalkanku padanya.

Kuulurkan tanganku dan disambutnya sambil berkata lirih,

“Tari..”

Kemudian kami bertiga duduk di sofa, dengan Tari duduk disamping sedangkan Dita berhadapan denganku.
Kurengkuh pundak Tari dengan tangan kiriku, sambil kuelus-elus sayang.

“Gimana Pak.. OK khan” Dita bertanya
“OK.. Kamu jemput lagi aja nanti” jawabku sambil mengelus dan meremas lengan Tari yang mulus itu gemas. Setelah itu Dita pamitan, tentu saja setelah menerima pembayarannya.
“Kamu lapar nggak Tari? Kita pesan makanan dulu yuk” saranku.

Dia hanya menganggukkan kepalanya. Sekarang memang sudah waktunya makan malam.
dan aku tak mau staminaku tidak prima hanya karena perutku yang lapar. Apalagi ternyata gadis yang dibawa Dita ini cantik sekali.

“Pesan apa?” tanyaku sambil memberikan room service menu padanya.
“Nasi goreng aja Oom”
“Minumnya?”
“Minta susu boleh Oom?” jawabnya.

Langsung aja aku pesan beefsteak dan bir untukku, dan nasi goreng serta susu untuk Tari. Sambil menunggu pesanan datang, kamipun menonton TV.

“Channelnya Tari ganti ya Oom” katanya sambil mengambil remote.
“Oh ya.. Oom juga bosen lihat perang terus” jawabku sambil mengagumi keindahan Tari.

Setelah dia duduk, kuelus-elus rambutnya yang berpita dan panjangnya sebahu itu. Tari kemudian mengubah channel TV ke channel Disney. Rupanya dia suka menonton film kartun. Maklum masih anak-anak, pikirku.

“Kamu sudah punya pacar?” tanyaku setelah kami terdiam beberapa saat.
“Belum Oom..”
“Kenapa?” tanyaku lagi
“Tari khan masih kecil..” katanya sambil terus menatap adegan kartun di TV.

Aku pun makin bernafsu mendengar jawabannya. Yah..
Akulah nantinya yang akan menikmatimu untuk pertama kalinya he. He.. Kuciumi pipinya sambil kuelus-elus pahanya. Tari nampak tak terbiasa dan bergerak agak menghindar.
Pahanya yang putih mulus makin tersibak menampakkan pemandangan yang indah.
Tanganku kemudian meraba dadanya yang baru tumbuh itu.
Kemudian kupegang wajahnya dan kucium bibirnya.
Tampak sekali bahwa dia belum berpengalaman dalam hal seperti ini.
Tanganku sudah ingin melucuti tanktopnya ketika tiba-tiba bel kamarku berbunyi.

“Room Service” terdengar suara di depan kamarku.

Akupun berdiri meninggalkan Tari untuk membuka pintu.
Tampak ada perasaan lega di raut wajah Tari ketika aku beranjak pergi.

“Ada pesanan lagi Pak?” tanya petugas room service setelah meletakkan makanan di meja.
“Nggak” jawabku
“Mungkin buat anaknya?” tanyanya lagi
“Mungkin nanti menyusul” kataku sambil menandatangani bill yang diserahkannya.

Aku geli juga mendengar si petugas menyangka Tari adalah anakku.
Memang pantas sih dilihat dari perbedaan umur kami.

Kamipun lalu menyantap makanan kami. Tari menikmati nasi goreng dan segelas susunya sambil terus menonton kartun kesayangannya.

“Mau buah Tari?” kataku sambil mengambil buah-buahan dari minibar.
“Nggak Oom.. Udah kenyang. Dibungkus aja boleh ya Oom.. Untuk adik di rumah” katanya.

Hm.. Benar-benar manis ini anak, pikirku. Dalam hati aku kasihan juga pada dia,
tapi aku tak dapat menahan nafsu birahiku untuk menikmati tubuhnya yang muda itu.

Aku makan satu buah apel dan kuberikan sisanya padanya.
Diterimanya buah-buahan itu dan kemudian dimasukkan dalam tasnya. Akupun kembali duduk disampingnya dan kemudian kuambil remote dan kumatikan TVnya.

“Ayo sayang kita mulai ya..” kataku sambil menciumi pundaknya yang terbuka.

Aku kemudian beralih menciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas dadanya. Tak ada response darinya.
Ketika tangannya yang mungil aku letakkan di atas kemaluanku, dia diam saja.

“Kok diam saja sih!!” Bentakku.
“Oom.. Tari nggak pernah Oom.. Belum ngerti” jawabnya lirih ketakutan.
“Ya sudah sini kamu..” kataku sambil beranjak ke meja dimana laptopku berada.
Tari mengikutiku dari belakang. Langsung kusetel film BF yang aku simpan di dalam harddiskku.
“Ayo sini duduk Oom pangku” kataku.

Taripun duduk di atas pangkuanku sambil melihat adegan persetubuhan dimana seorang wanita bule cantik sedang dengan rakusnya mengulum kemaluan orang berkulit hitam.

Mata Tari tampak takjub melihat adegan yang pasti baru pertama kalinya dia lihat itu. Sementara aku menciumi dan menjilati pundak dan lehernya yang jenjang dari belakang. Tangankupun telah masuk ke dalam tanktopnya dan meremas-remas buah dadanya yang masih tertutup BH itu. Kutarik ke atas cup BHnya sehingga tangankupun leluasa menjelajahi dan meremas buah dadanya yang mulai tumbuh itu. Kupilin perlahan puting dadanya yang mulai mengeras.

“Oom.. Jangan Oom.. Tari malu” katanya sambil menatap adegan di laptopku dimana si wanita bule sedang mengerang-erang nikmat disetubuhi dari belakang.
“Nggak usah malu sayang” jawabku sambil agak memutar tubuhnya sehingga aku leluasa menikmati dadanya.

Kulumat buah dada yang baru tumbuh itu dan kujilat lalu kuisap putingnya yang kecil berwarna merah muda itu. Sementara tanganku yang satu telah merambah paha sampai mengenai celana dalamnya.

“Pelan-pelan Oom.. Sakit” desahnya ketika tanganku mengusap-usap kemaluannya setelah celana dalamnya aku sibak. Mulutku masih sibuk mencari kepuasan dari buah dada anak belia ini.
“Kamu cantik sekali Tari.. Ohh yeah..” kataku meracau sambil mengulum dan menjilati buah dadanya.

Tanganku mengelus-elus pundaknya yang jernih, sedangkan yang satunya sedang merambah kemaluan anak perawan ini. Kemaluanku tampak memberontak di dalam celanaku, bahkan sudah mengeluarkan cairannya karena sudah sangat terangsang.

Kuturunkan Tari dari pangkuanku, dan akupun berdiri didepannya. Kuciumi bibirnya dengan ganas sambil tanganku meremas-remas rambutnya.

“Emmhh.. Emmhh..” hanya itu yang terdengar dari mulut Tari.

Kumasukkan lidahku dan kujelajahi rongga mulutnya. Sementara kuraih tangan Tari dan kuletakkan ke kemaluanku yang sudah sangat membengkak. Tetapi lagi-lagi dia hanya diam saja. Memang dasar anak-anak,
belum tahu cara memuaskan lelaki, pikirku. Dengan agak kesal kutekan pundaknya sehingga dia berlutut di depanku.
Dia agak berontak akan bangun lagi.

“Ayo.. Berlutut!!” kataku sambil menarik rambutnya.

Tampak air mata Tari berlinang di sudut matanya. Dengan cepat aku lepas celana dan celana dalamku, sehingga kemaluanku berdiri dengan gagah di depannya.

“Ayo isap!!” perintahku pada Tari yang tampak ketakutan melihat kemaluanku yang sebesar lengannya itu. Kugenggamkan tangannya pada kemaluanku itu.
“Ampun oomm.. Jangan Oom.. Besar sekali.. Nggak muat Oom” katanya mengiba-iba. Terasa tangannya bergetar memegang kemaluanku.
“Ayo!!” bentakku sambil menarik rambutnya sehingga kemaluankupun menyentuh wajahnya yang imut dan innocent itu.

Tampak Tari sambil menahan tangisnya membuka mulutnya dan akupun sambil berkacak pinggang menyorongkan kemaluanku padanya.

“Aahh.. Yes.. Make Daddy happy..” desahku ketika kemaluanku mulai memasuki mulutnya yang mungil. Akupun mengelus-elus rambutnya yang berpita itu dengan penuh kasih sayang ketika Tari mulai menghisapi kemaluanku.
“Ayo jilati batangnya.. Sayang” kataku sambil mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Taripun mulai menjilati batang kemaluanku dengan perlahan.
“Ayo isap lagi” instruksiku lagi sambil tanganku mengangkat dagunya dan menyorongkan kemaluanku padanya.

Taripun mulai lagi mengulum kemaluanku, walaupun hanya ujungnya saja yang masuk ke dalam mulutnya. Kutekan kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga hampir separuhnya masuk kedalam mulutnya. Tampak dia tersedak ketika kemaluanku mengenai kerongkongannya. Dikeluarkannya kemaluanku untuk mengambil nafas, sementara aku tertawa geli melihatnya.

“Sudah. Oom.. Jangan lagi Oom” Tari memohon. Air matanya tampak menetes di pipinya
“Oom belum puas. Ayo lagi!!” bentakku sambil menjambak rambutnya,
sehingga wajahnya terdongak ke atas menatapku.

Taripun terisak menangis, tetapi kemudian dia kembali menjilati dan mengulum kemaluanku. Pemandangan di kamar hotel itu sangatlah indah menurutku. Seorang laki-laki dewasa dengan tubuh tinggi besar sedang berkacak pinggang, sementara seorang anak di bawah umur dengan wajah tanpa dosa sedang mengulum kemaluannya.

Mungkin sekitar 15 sampai 20 menit aku ajari anak perawan itu cara untuk memberikan kepuasan oral pada lelaki. Setelah itu aku merasakan kemaluanku akan meledakkan cairan ejakulasinya.

“Buka mulutmu!!” perintahku pada Tari sambil mengeluarkan kemaluanku dari kulumannya.

Kemudian kukocok-kocok kemaluanku sebentar, dan kemudian muncratlah cairan spermaku ke dalam mulutnya dan sebagian mengenai wajahnya.

“Oh.. Yeahh.. Nikmat.. Kamu hebat Tari..” erangku saat orgasme.
“Ayo telan!!” perintahku lagi ketika melihat dia akan memuntahkan spermaku keluar.

Tampak dia berusaha menelan spermaku, walaupun karena jumlahnya yang banyak, sebagian meleleh keluar dari mulutnya. Diambilnya tisu dan dibersihkannya wajahnya sambil membetulkan pakaiannya sehingga rapi kembali. Dia pun kemudian mengambil dan meminum habis sisa susunya. Sementara aku pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Sekembalinya aku dari toilet, tampak Tari sedang duduk gelisah di sofa. Pandangan matanya tampak kosong dan berubah menjadi takut ketika melihat aku menghampirinya. Aku tersenyum dan duduk disampingnya.
Kembali kuelus-elus pundak dan tangannya.

“Omm.. Tari pengin pulang Oom.. Tari capek..” katanya.
“Yach kamu istirahat dulu aja sayang” jawabku sambil mencium pipinya.

Kamipun duduk terdiam. Kusetel kembali TV yang masih menayangkan acara kartun kesukaannya itu. Kuusap-usap tubuhnya yang duduk di sampingku sambil sesekali kuciumi. Aku menunggu hingga kejantananku bangkit kembali.

Aku beranjak ke meja dimana laptopku masih menayangkan adegan syur semenjak tadi.

Di layar sekarang seorang pria bule sedang dihisap kemaluannya oleh dua wanita cantik. Yang satu bule juga, sedangkan yang lain wanita Asia, kalau tidak salah Asia Carrera namanya. Memang film produksi Vivid ini bagus sehingga aku menyimpannya di harddiskku. Melihat adegan demi adegan di layar, kejantananku pun perlahan bangkit kembali. Kudatangi sofa dimana Tari berada. Tari tampak gelisah ketika aku berlutut di depannya.

“Aku ingin menikmati memekmu sayang” kataku sambil menyibakkan rok mininya.

Kuciumi pahanya dan kujilati sampai mengenai celana dalamnya. Kemudian kulepas celana dalamnya itu sehingga vaginanya yang bersih tak berbulu itu tampak mempesonaku.

“Jangan Oom.. Tolong Oom” kata Tari ketika tanganku mulai meraba kemaluannya. Karena gemas, langsung aku jilati dan isap vaginanya.

Lidahku menari-nari dan kumasukkan ke dalam liangnya yang perawan itu.

“Uuuuuhh.. Ampun Ooooom..Udaaaahh.. Ooom..Ouwhh..” erangnya ketika aku menemukan klitorisnya dan langsung kuhisap.

Sementara tanganku naik ke atas meremas buah dadanya. Kupilin-pilin putingnya sehingga mulai mengeras.

Sementara vaginanya pun sudah mengeluarkan lendir tanda dia telah siap untuk disetubuhi.

“Ayo kita lanjutkan di ranjang, manis..” kataku sambil merengkuh tubuhnya dan menggendongnya. Aku ciumi bibirnya sambil badannya tetap aku gendong menuju kamar tempat tidur.

Kurebahkan tubuhnya di ranjang, dan akupun mulai melucuti pakaianku. Tampak kemaluanku sudah kembali membengkak ingin diberi kenikmatan oleh anak kecil ini. Tari tampak memandangku dengan tatapan mengiba.
Matanya menampakkan ketakutan melihat ukuran kemaluanku.

Langsung kuterkam tubuhnya di ranjang dan kuciumi wajahnya yang manis.
Kubuka tanktopnya juga BHnya dan kulempar ke lantai. Langsung kusantap buah dadanya yang masih dalam masa pertumbuhan itu, dan kujilati dan kuisapi putingnya hingga mengeras.

Lalu kubuka rok mininya, sehingga Taripun sudah telanjang bulat pasrah di atas ranjang. Jariku kemudian menari merambah vaginanya dan mengusap-usap klitorisnya.

“Tolong jangan Oom.. Aduuuuuh.. Ooooom.. Jangaaaaaan Oom.. Tari masih perawan Ooooom.” rengeknya. Aku menghentikan kegiatanku dan menatapnya
“Memangnya Bu Dita bilang apa?” tanyaku
“Katanya Tari nggak akan diperawani. Cuma dipegang dan diciumi aja” jawabnya terisak. Mendengar itu timbul perasaan iba karena ternyata dia telah dibohongi oleh Dita.
“Ya sudah..”Kataku.
“Kamu hisap lagi aja kontol Oom seperti tadi” perintahku.

Akupun lalu tidur telentang dan Taripun kutarik hingga wajahnya berada di depan kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kutekan kepalanya perlahan, hingga Taripun kembali memberikan kenikmatan mulutnya pada kemaluanku. Tampak dari tatapanku, kepalanya naik turun menghisapi kemaluanku. Tangankupun mengelus-elus rambutnya penuh rasa sayang seperti rasa sayang bapak kepada anaknya.

“Ya terus.. Sayang” erangku menahan nikmat yang tiada tara.

Setelah beberapa menit, kutarik tubuhnya sehingga wajahnya tepat berada diatas wajahku. Kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas pantatnya. Kemudian kubalikkan badannya, sehingga badanku yang tinggi besar menindih tubuh belianya. Kusedot puting buah dadanya dan kugigit-gigit sehingga menimbulkan bekas memerah.

Lalu kurenggangkan pahanya, dan kuarahkan kemaluanku ke vaginanya.

“Jangan Oom.. Ampun Oom.. Jangan.. Ampuuuuun..” rengek Tari ketika kemaluanku mulai menyentuh bibir vaginanya.

Aku tambah bernafsu saja mendengar rengekannya, dan kutekan kemaluanku sehingga mulai menerobos liang vagina perawannya. Terasa sesuatu menghalangi kemaluanku, yang pasti adalah selaput daranya

“Aaaaaahh.. Sakiiiiiitt..Ooooooommm” jeritnya menahan tangis ketika kutekan kemaluanku merobek selaput daranya.
Ppprrrreeeeeettttttt.. sreeeettt…ssrrreeeeetttt”‘

Kutahan sebentar menikmati saat aku mengambil keperawanan anak ini,
kemudian kugerakkan pantatku maju mundur menyetubuhinya.

“Ah.. Nikmat.. Ahh.. God.. Memekmu enak Tari.” racauku
“Oggghhhcccch..Aaaaauuuuwwwwhhhhhsssss… Ampun.. Sakiiiiit.. Udah Ooooooom.. Ampuuuuuunnn..” Tari merintih kesakitan sambil menangis.
“Yes.. You naughty girl.. Daddy must punish you.. Yeaaaah..” aku kembali meracau kenikmatan.

Kugenjot terus kemaluanku, dan aku merasakan nikmatnya jepitan vagina Tari yang sangat sempit itu.
Tampak air mata Tari meleleh membasahi pipinya, dan ketika kugenjot kemaluanku tampak wajahnya menyeringai menahan sakit.

Kemudian kutarik pahanya sehingga melingkari pinggangku, dan sambil duduk di ranjang kugenjot lagi vaginanya. Tanganku sibuk menjelajahi buah dadanya.

Bosan dengan posisi itu, kubalikkan badannya dan kusetubuhi dia dengan gaya “doggy style”. Sudah tak terdengar lagi rengekan Tari, hanya suara erangannya dan isak tangisnya yang memenuhi ruangan itu.

“Aaaaahh.. Sakit Oom ampuuuuun..”http://www.arenapost.com/ rengeknya kembali ketika rambutnya kutarik sehingga wajahnya terdongak ke atas.

Sambil kusetubuhi tubuhnya, kadang kuciumi dan kugigiti pundak dan lehernya dari belakang,
sambil tanganku memerah buah dadanya.

Setelah kurang lebih satu jam aku setubuhi dia dengan berbagai macam posisi,
akupun tak tahan untuk mengeluarkan cairan ejakulasiku. Kubalikkan badannya dan kugesek-gesekkan kemaluanku di dadanya.

Kadang kugesek-gesekkan juga ke seluruh wajahnya.

“Oooohh.. Memang enak perawan kamu Tari..” erangku sambil menumpahkan spermaku di dadanya.

Akupun kemudian bergegas menuju toilet untuk membersihkan diri. Kemaluanku pun kubersihkan dari sisa sperma bercampur darah perawan Tari. Sekembalinya aku dari toilet, kulihat Tari masih terbaring di ranjang sambil menangis terisak-isak. Kubiarkan saja dia di sana, karena aku sudah merasa puas dan merasa menjadi lebih muda setelah mereguk kenikmatan dari anak itu.

Kuminum sisa birku, dan kutelepon Dita untuk menjemput Tari. Tak lama,
Dita pun datang.

“Gimana Pak Robert?” tanyanya tersenyum.
“Wah.. Puas.. Tuh anak enak banget” kataku tertawa kecil.
“Syukurlah Pak Robert puas. Sengaja saya pilihin yang bagus kok Pak” katanya lagi.
“Percaya deh sama Dita. Tuh anaknya masih di kamar”

Dita pun masuk ke kamar tidur sedangkan aku nonton TV di sofa. Lagi-lagi masih berita perang di CNN. Sementara itu, terdengar Tari menangis di kamar sedangkan Dita berusaha menghiburnya. Setelah kurang lebih setengah jam, merekapun muncul dari dalam kamar tidur.

“Saya permisi dulu Pak Robert” pamit Dita.
“Oh ya Dit.., kalau ada yang bagus lagi telepon ya. Untuk obat awet muda.” jawabku sambil mengedipkan mataku.
“Beres Pak” jawabnya sambil menggandeng Tari keluar.
“Ini tasnya ketinggalan” kataku sambil menyerahkan tas Tari yang berisi buah-buahan untuk adiknya itu. Kuperhatikan mata Tari masih sembab, dan jalannya pun agak pincang ketika meninggalkan kamar hotelku.

Tak lama akupun cek out dari hotel. Dalam perjalanan pulang ke apartemenku, aku mampir di panti pijat langgananku. Tubuhku agak pegal sehabis menyetubuhi Tari tadi.

Setelah dipijat, dan mandi air hangat, tubuhku terasa sangat segar. Akupun bergegas pulang dengan mengendarai Mercy silver metalik kesayanganku. Tak lupa kusetel lagu Al Jarreau. Baca juga  Cerita Dewasa Memek Tante Berbulu Lembut     &     Foto Memek Perawan Cewek Barat

Tamat

Pusat AGEN TOGEL Online, Togel Singapore, Togel 48 Ball Indonesia | UNO4D

$
0
0

live 48 ball

Uno4d.asia adalah merupakan Website Agen Togel. Dimana UNO4D mendapatkan lisensi penuh di Vanuatu dan diatur oleh perundang-undangan Vanuatu. Kami adalah salah satu bookmaker terbesar di Asia.
Uno4d.asia menawarkan banyak permainan, Judi Togel banyak lagi dengan kualitas dan servis prima bagi para pelanggan. Uno4d.asia menjamin hiburan yang bernilai pada setiap menit permainan. Produk kami didesain dengan canggih, ramah intuisi, serta mudah diakses ke segala permainan dan fitur-fitur yang tersedia. Komitmen kami untuk menjaga keunggulan telah jelas terbukti dengan waktu loading yang singkat dan permainan-permainan unik nan seru dengan standar permainan online kelas atas.Uno4d.asia juga didukung oleh metode transaksi yang cepat dan praktis baik untuk deposit maupun penarikan. Untuk menjaga kualitas, pelayanan pelanggan kami hadir 24 jam. Tujuan utama Uno4d.asia sendiri adalah membangun sarana hiburan online yang stabil serta bertanggung jawab. Menjaga reputasi adalah salah satu tanggung jawab kami dengan memelihara komunikasi, fairness, dan integritas dengan member kami.

Bagi anda yang khusus untukmencari bonus melalui referral kami hadirkan juga untuk anda, syarat ketentuan juga berlaku untuk setiap member yang aktif di Referral.

Bagi Anda member Uno4D, kini kami memberikan kesempatan bagi Anda untuk memiliki penghasilan tambahan hingga jutaan rupiah setiap minggunya. Kami sebut fasilitas ini sebagai SISTEM REFERRAL. Caranya sangat mudah Hanya dengan mempromosikan link referral Anda ke semua teman dan kenalan Anda. Cara perhitungan bonus ini juga sangat mudah, “1%” dari fee setiap permainan teman atau kenalan Anda yang meleset akan secara otomatis di tambahkan ke dalam userID Anda secara otomatis. Bonus ini kami namakan “BONUS REFERRAL“.

Sangat mudah bukan? Dengan cara yang sangat mudah, Anda sudah bisa mempunyai kesempatan mendapat penghasilan tambahan setiap minggu. Segera DAFTARKAN diri Anda dan promosikan link referral Anda sebanyak banyaknya.

  • Untuk pelanggan setia Uno4D juga mendapatkan satu lagi tambahan BONUS yang lebih besar yaitu SPESIAL REFERRAL. Bagaimana cara mendapatkannya?
  • Jika nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 500.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 10% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.
  • Jika Nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 1.000.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 20% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.
  • Jika Nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 2.000.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 30% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.
  • Jika Nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 4.000.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 40% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.
  • Jika Nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 8.000.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 60% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.
    Jika Nilai “BONUS REFERRAL” Anda mencapai Rp 20.000.000,- , maka Anda akan mendapat tambahan 100% dari total “BONUS REFERRAL” Anda.

Uno4D memberikan lima variasi permainan dalam satu situs. Registrasi mudah dan withdraw dengan hitungan menit. Sebagai agen terpercaya kami sangat memperhatikan kenyamanan user, kami menjamin 100% kerahasiaan dan keamanan data user Uno4D. Segera bergabung dan daftar untuk mendapatkan ID yang diinginkan.

Hallo sahabat-sahabat Player Poker Indonesia.

$
0
0

Sebelumnya saya mengucapkan salam kenal untuk semua Player Poker Indonesia.

Kami dari 388poker mau mengumumkan promo-promo kita untuk Player Poker Indonesia yang kadang kecewa dengan janji-janji bonus yang di beritakan.

Tapi di 388poker kami selalu memberikan yang diberitakan untuk Player Poker Indonesia.

Seperti berikut promo-promo 388poker :

1. Freechips happy weekend Rp. 10.000,-

2. Bonus Cashback Turnover 0,3%

3. Bonus Referral 20%

4. Hadiah Turnamen 50 juta + motor dan iphone 6s plus.

Hanya dengan 1 id anda bisa bermain 4 game : POKER , DOMINO , CEME DAN BLACKJACK.

Dan anda juga bisa menjadi bandar sendiri.

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi langsung website kami di www.388poker.net

Terima kasih sudah meluangkan
solehdesire:

Hallo sahabat-sahabat Player Poker Indonesia.

Sebelumnya saya mengucapkan salam kenal untuk semua Player Poker Indonesia.

Kami dari 388poker mau mengumumkan promo-promo kita untuk Player Poker Indonesia yang kadang kecewa dengan janji-janji bonus yang di beritakan.

Tapi di 388poker kami selalu memberikan yang diberitakan untuk Player Poker Indonesia.

Seperti berikut promo-promo 388poker :

1. Freechips happy weekend Rp. 10.000,-

2. Bonus Cashback Turnover 0,3%

3. Bonus Referral 20%

4. Hadiah Turnamen 50 juta + motor dan iphone 6s plus.

Hanya dengan 1 id anda bisa bermain 4 game : POKER , DOMINO , CEME DAN BLACKJACK.

Dan anda juga bisa menjadi bandar sendiri.

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi langsung website kami di www.388poker.net

Terima kasih sudah meluangkan wa
solehdesire: waktu anda untuk mengikuti thread dari 388poker.

Salam hangat 388poker…


Cerita Seks Terbaru Bonus Asuransi

$
0
0

Cerita Seks Terbaru Bonus Asuransi

Cerita Seks Terbaru Bonus Asuransi – Tahun 1997 ada sebuah kenangan indah di daerah wisata Kopeng masuk wilayah Kabupaten Salatiga di Jawa Tengah dan waktu itu aku masih bekerja di salah satu perusahaan jasa pelayaran di Semarang.

Pak Bram, sebut saja begitu adalah pimpinan tempatku bekerja, dan beliau saat itu berusia kurang lebih 48 tahunan namun potensi seksualnya masih hebat. Aku sendiri menempati posisi deputy dari Pak Bram dan semua sepak terjangnya sudah ada pada tanganku semua dan aku tetap menjaga kepercayaannya padaku. Itulah kenapa sekretarisnya selalu berganti-ganti dan selalu muda dan cantik-cantik padahal menurutku perusahaan yang tidak begitu besar itupun belum membutuhkan seorang sekretaris. Hanya saja saat jam istirahat dan menjelang kepulangan Pak Bram, si sekretaris tadi disibukkan dengan acara office party.

Cerita Sex – Kalau sudah jam-jam sibuknya Pak Bram itu, kami seluruh kantor tidak berani mengganggu acaranya yang membutuhkan waktu, biasanya rata rata 45 menit sampai 1 jam. Dan entah apa yang mereka lakukan berdua dengan sekretarisnya selama itu, namun yang jelas setiap kali office party itu berakhir, Pak Bram kelihatan lebih fresh dan sebaliknya sekretarisnya nampak sedikit kusut dan menampakkan ekspresi kurang puas. Seluruh telepon yang minta sambung ke Pak Bram pasti tidak akan disambungkan dengan alasan keluar kantor atau lunch.

Suatu hari datanglah seorang agen asuransi seorang wanita untuk menawarkan jasa ke kantor kami, dan saat itulah Pak Bram melihat wanita itu dan diminta masuk ke ruangannya.

“Saya Sofi,” wanita itu memperkenalkan dirinya.
“Bram,” seraya mengulurkan tangannnya.
“Saya Prasetyo,” sahutku memperkenalkan diriku.

Singkatnya Pak Bram nampaknya tertarik dengan jasa asuransi itu dan mengikut sertakan seluruh karyawan perusahaan tempat kami bekerja. Dan saat itu juga Pak Bram menandatangani perjanjian dengan
perusahaan asuransi dari Mbak Sofi.

“Every thing is OK, jika ada apa-apa hubungi saja Pak Pras, yach,” kata Pak Bram mengakhiri perjanjian kami.

Aku akui memang wanita itu pandai dan menarik sekali cara perkenalannya atau kami sudah terlena oleh kemolekan tubuh wanita ini. Seminggu kemudian Mbak Sofi mengantar polis-polis ke perusahaan kami dan kebetulan Pak Bram sedang dinas ke Jakarta dan kali ini aku yang harus menemui.

“Maaf Pak Bram lagi ke Jakarta, silakan duduk! mau minum apa?” kataku menyambut mereka di ruanganku.
“Apa saja dech yang segar,” sahut Sofi.
“Oh iya, Pak Pras, kenalkan ini asisten saya, namanya Yeni,” kata Sofi memperkenalkan rekan kerjanya.

Acara serah terima polis berlangsung begitu cepat dan sejenak kami hening dan terdiam tiba-tiba, suasana terlihat kaku.

“Wow, selera Mas Pras boleh juga,” kata Sofi tiba-tiba.
“Em, emangnya kenapa Mbak?” tanyaku semakin akrab saja.
“Tuh…” kata Sofi sambil menunjuk ke arah kalender meja yang bergambar cewek bule polos dengan pose mengundah nafsu yang melihatnya.
“Yach maklumlah aku khan laki-laki Mbak, nanti kalo gambarnya cowok wah.., lha bisa berabe,” sahutku sekenanya.
“Begini Pak Pras, selain menyampaikan polis kami ke sini juga ingin memberikan bonus untuk perusahaan ini karena omzetnya besar sekali,” kata Sofi di sela-sela gurauan kami.
“Baik nanti saya sampaikan ke Pak Bram, terus…” pembicaraanku di sela oleh Sofi.
“Begini Pak Pras nanti kita bicarakan di dinner party, kita akan kasih tau tempatnya,” kata Sofi sambil menatap tajam ke arahku.

Besok adalah hari Sabtu, biasanya kantor kami masuk setengah hari, dan siang nanti aku harus jemput Boss yang datang bersama sekretarisnya. Dalam perjalanan HP-ku berdering dan nampaknya dari Sofi.

“Prasetyo di sini,” jawabku.
“Mas Pras, entar malem bisa khan? tempatnya rahasia, nanti sore kita jemput di kantor,” kata Sofi.
“Apaan sich pakai rahasia segala,” tanyaku yang membuat Pak Bram penasaran.
“Sebentar Fi, aku lagi bersama Pak Bram dan Mbak Niken,” jawabku.
“Pak Bram, ini dari Sofi mengajak makan malem entar malem, dan mereka akan membicarakan soal bonus, akan tapi dia merahasiakan tempatnya,” aku menyampaikan pesan Sofi semua ke Pak Bram.
“Mas, aku ikutan yach,” rengek Niken manja.
“Hem emhh…” sahut Boss tuaku.
“OK, Mbak Sofi nanti sekalian Mbak Niken juga ikutan,” aku menyambung pembicaraan ke Sofi. Sofi terdiam sejenak lalu, “Its OK, Yeni juga kau ajak kok, pokoknya siiplah, bye,” Sofi menutup pembicaraan kami.

Kami berbalik arah atas perintah Pak Bram untuk menuju kantor karena sebentar lagi sore dari pada ke rumah Pak Bram nanti urusan sama istrinya bisa berabe. Kantor sudah lengang karena sudah pada pulang sejak pukul 13.00 tadi dan tinggal kami bertiga serta satpam penjaga kantor.Begitu sampai di kantor Bram dan Niken rupanya tidak dapat menahan gejolak birahinya dan dengan terburu-buru masuk ke ruangan Bram namun pintu masih terbuka sedikit. Akhirnya aku tahu apa yang dilakukan Bram dengan sekretaris-sekretarisnya dahulu, juga dengan Niken dengan mata kepalaku sendiri.

Desahan nikmat Bram semakin keras dari ruanganku yang kebetulan bersebelahan, demikian pula desah Niken.

“Niken, aahhmmm.. mmmpphh… hisepph… aaaghhh…” desah Bram membuat birahiku perlahan bangkit dan menjalar ke selangkanganku untuk mengacungkan diri.

“Braaamm… gelliii,” desah Niken kemudian. Namun yang aku dengar hanya desah dan dengusan nafas Bram yang tenggelam dalam birahinya, dan kemana desah manja Niken? tanyaku dalam hati. Beberapa saat kemudian,
“Nikenhhh… ahhgghhh.. kku.. kell…” kata Bram terbata-bata menahan laju spermanya.
“Aaaghhh…” teriak Bram keras menyemburkan spermanya diiringi suara gaduh dari ruangannya, sepertinya benturan kursi dengan meja.
“Emmmpphhh…” Niken mendesah lirih. Sebentar kemudian terdengar orang mengguyurkan shower, pasti si Niken lagi bersih- bersih, tebakku. Lalu ruangan itu kembali hening, hanya obrolan-obrolan pelan dari ruangan itu, kadang aku dengar suara tertawa kecil dari Niken.

“Pras, sini lho jangan bengong di situ,” suara Bram keras memanggilku saat aku mulai menjelajah internet di PC-ku.
“Sebentar Boss,” sahutku dan dengan sengaja aku buat lama agar mereka sempat merapikan pakaian masing-masing.

Lebih kurang tiga menit berlalu aku baru berani mengetuk pintu Boss yang terbuka sedikit namun aku masih ragu-ragu.

“Masuk Pras, kemarilah kita berpesta,” kata Bram datar.

Alangkah terkejutnya aku ketika masuk ke ruangan itu melihat Niken tergolek bugil di meja Bram, sementara Bram masih menghisap puting Niken, dan jari tengahnya bekerja di vagina Niken yang terlihat basah oleh sperma Bram. Sperma Bram nampaknya cukup banyak sampai meleleh di meja di sela-sela bongkahan pantat Niken yang padat kenyal.

“Mmm.. maaf Pak,” kataku tergagap, namun aku melihat Niken tidak bereaksi dan masih merem melek oleh permainan jari Bram di vaginannya.
“Pras, ayo bantu aku puasin Niken, aku udah lumayan capek \ Pras,” kata Bram datar dan tidak aku perkirakan sebelumnya.

Melihat pemandangan sedap itu penisku tegang seketika dan berereksi maksimal dan membayangkan bagaimana kalau vagina sempit itu aku jejali dengan penisku sepanjang 16,5 cm dengan diameter 4 cm.

“Jangan bengong, tunggu apa lagi!” teriak Bram.

Aku menghampiri mereka berdua dan sedikit takut juga pada Bram meski sebelumnya aku pernah threesome waktu kuliah dulu dengan teman-temanku. Akan tetapi yang aku hadapi ini situasinya lain, karena dia adalah Boss-ku dan sekretarisnya.

Niken menatapku penuh harap dan dari mimiknya aku tahu dia sangat mengharapkan permainan seksnya, tidak ada pada satu pihak dan kesimpulanku Niken belum menggapai orgasmenya. Aku menghampiri Niken dari sisi meja lainnya kemudian aku kecup mesra sekali bibirnya sambil kubelai lembut rambutnya. Kami bercumbu lama sekali dan di sela-selanya kadang Niken mendesah oleh permainan jari Bram, rasanya tidak menarik lagi baginya.

“Emmhhh.. Prasshh…” desah Niken yang tampak semakin gelisah menggapai orgasmenya yang gagal bersama Bram.

Aku maklum, memang seusia Bram itu nafsu kuda tenaga ayam karena usia. Tangan Niken mulai menggapai zipper lantas dengan cepat Niken mengeluarkan isi celanaku yaitu batang pejal yang hangat.

“Prasshh… aaakhh…” Niken menggapai-gapai kepalaku untuk segera menghisap putingnya, sementara tangan kirinya mengocok dengan lembut penis kesayanganku.

“Pras.. ayooo!” rengek Niken, namun aku melirik ke arah Boss-ku yang tampak seperti anak kecil di tetek ibunya.

Tampak olehku penis Bram lucu bentuknya, kecil sekali, pantas saja Niken masih terangsang.
Bram memberiku isyarat agar aku segera melakukan permintaan Niken, lalu aku pelorotkan sedikit celanaku. Aku kemudian berjalan ke sisi lain meja dan mengatur posisi untuk segera melakukan penetrasi ke vagina Niken.

“Aoohh mmpphh… aaaghh…” Niken menggumam ketika setengah penisku dengan mudah membongkar rongga rahimnya yang licin oleh sisa sperma Bram.

“Ahhggh ssshhh.. aaaghkkk…” Niken tampak meringis ketika aku membenamkan seluruh batang penisku ke vaginanya dan terasa olehku ujung penisku mendesak rahim atasnya.

Aku diamkan sesaat lamanya penisku tenggelam dalam rahimnya dan menikmati kehangatan yang terpancar dari genital kami masing-masing. Kemudian aku kocok penisku perlahan dan lembut agar kehangatan dan kasarnya lebih terasa bergesek dengan bibir vaginannya. Niken tampaknya suka dengan apa yang kulakukan, terlebih saat Bram mulai memainkan bukit indah di dadanya dimana putingnya masih nature dan kenyal.

“Aaahgghh… ssshhh… sshhh… aagghhh…” Niken mulai menggelinjang lembut menyambut apa yang ia harapkan. “Prasssh… aagghh.. kuu… agghh… aaakkhh…” sampai juga Niken pada momen yang diharapkannya. Akan tetapi Niken masih menguasai orgasmenya, sehingga ia tidak larut dalam kenikmatan pertamanya.

Aku memberinya waktu untuk beristirahat, dan ketika aku hendak mengambilkan air mineral, buru-buru Bram mencegahnya dan ia memberiku isyarat agar tetap di dekat Niken, kali ini Bram yang melayani kami.

Setelah itu ia ke bathtub dan berendam air hangat di sana. Aku mengambil tissue di meja Bram dan aku sapukan lembut di bibir vagina Niken yang basah oleh cairannya sendiri dan sisa-sisa terakhir sperma Bram. Aku jongkok di sisi meja, lalu aku buka lebar-lebar kedua kaki Niken, nampaklah kini bongkahan daging kemerahan yang rambutnya tercukur habis lagi bersih. Kutempelkan bibirku di bibir vaginanya untuk melakukan oral seks, dan ketika aku buka bibir vaginanya dengan telunjuk dan jari tengahku terciumlah bau harum yang khas dari Niken.

Aku menjilat dari pangkal anus Niken sampai sisi vagina bagian depan begitu berulang-ulang dan aku sela dengan gelitik ujung lidahku di mulut vaginanya.

“Ooogghhk.. aaagghhmm.. punnhh.. aaahh… Prassstth… aaaghh…” Niken melonjak-lonjak, pinggulnya goyang kiri-kanan di atas meja berlapis kaca. Bokong Niken leluasa bergerak karena sperma Bram dan mani Niken sendiri bercampur meleleh di permukaan kaca meja tersebut.

Setelah agak lama oral seks terhadap Niken aku lalu berdiri dan melepas semua pakaianku yang sedari tadi belum sempat terlepas. Niken membuka lebar-lebar kedua pahanya dan memegangi kedua tungkainya, matanya terpejam menyambut sensasi yang segera ia rasakan. Kedua bibirnya yang seksi itu ia buka memancing birahiku untuk segera menyetubuhinya.

Aku remas sendiri penisku dan semakin mengeras dan panjang saja di hadapan Niken, kemudian perlahan aku tempelkan di mulut vagina Niken. Tepat saat Niken menyibakkan rambutnya aku hujamkan pelan memasuki rongga rahimnya.

“Prassshh… aaaooookkh mmmphh… mmpfff…” gumam Niken.
“Mmmpphh… puaskan aku yach sayang…” rengek Niken manja.
“Slerphh…” 16,5 cm penisku kembali menjejali rahim Niken.

Aku membiarkannya diam terbenam di rahim Niken sambil memainkan otot- otot penisku untuk memberi rasa geli pada Niken.

“Prasshhh… ooaaakhh… aakhhh… mmpphhh.. nikmat sekali, pintar kamu Pras…” puji Niken.
“Mau yang lebih nikmat say..?” tanyaku.
“Mpphhh…” Niken hanya memejamkan matanya menyambut apa yang akan aku lakukan atas vaginanya.

Pelan namun pasti aku mulai mengocok lagi lubang rahimnya yang masih perat dan sempit itu.

“Aaaghh… aaghhh… ssshhh mmfffh… terusshh… aaannggghh…” ceracau Niken.

Aku sedikit menarik dadaku agar tubuhku tegap berdiri dengan begitu kepala penisku akan dengan mudah menyentuh G-spot-nya.

“Aaakkhhh.. yacchhh.. yaahh… mmpphhh… aaanggghhh yaahhh,” Niken semakin tenggelam dalam irama birahinya. Ia meremas sendiri kedua payudaranya dan kadang putingnya ia tarik sambil dipilin-dilepas lagi dan diulangi lagi berulang sehingga ia sendiri semakin tenggelam dalam ritme yang mengasyikkan ini.

“Aaaghkku.. agh ahhk… aaahh… aahh.. aamphh…” Niken melepas kedua tangannya dari dadanya dan berpegangan erat pada kedua sisi meja.

Kepalanya oleng seperti orang kesurupan lalu dadanya ia busungkan, pinggulnya bergelinjang penuh dengan gairah birahi yang mendalam. Kami semakin jauh tenggelam dalam irama permainan ini dan tak menghiraukan lagi Bram yang dengan santainya menyaksikan permainan panas kami. Namun ketika Niken mulai tak dapat menguasai dirinya tampaknya Bram horny juga karena aku melihat tangan kanannya terlihat mengocok penisnya sendiri dan yang
kiri memegang segelas Sampanye.

“Nikeenn.. aak… aahhh…” aku tak sanggup menahan laju spermaku dan bersamaan itu pula.
“Prassshhh.. aaakh… aaaghhh…” Niken menjerit dan memegang erat kedua sisi meja, pinggulnya ia hentakkan kencang-
kencang dan dikombinasikan dengan goyangannya. Apa yang Niken lakukan membuatku semakin tak tahan, dan sedetik kemudian aku memancarkan maniku banyak sekali.

“Aaagghh…” desahku keras. Rupanya denyutan penisku saat maniku memancar menyebabkan Niken kegelian dan buru-buru ia bangun lalu mendekapku erat-erat.

Kami berdekapan mesra sampai tetes maniku terakhir aku rasakan. Sekejap aku melihat wajah Bram terlihat tegang dan kedua giginya terkatup rapat, sementara tangan kanannya terlihat semakin cepat mengocok penisnya dan tiga detik kemudian ia terlihat puas melempar senyum ke kami.

“Hem.. udah puas Nik?” suara Bram itu mengagetkan kami. Niken menoleh ke arah Bram di bathtub lalu menganggukkan kepalanya, lalu kami french kiss lama bak sepasang kekasih.
“Terima kasih Pras, entar malem pasti lebih hot,” bisik Niken.
“Ha..” aku terkejut.
“Udah ach entar tau sendiri,” bisik Niken.
“Hayoo… rencana busuk apa itu kok bisik-bisik?” tanya Bram berkelakar.

Niken tersenyum kecut lalu menyusul Bram ke bathtub. Setelah merapikan pakaianku, aku kembali ke ruanganku lalu mandi dan aku teridur di kursi kerjaku. Singkat dan tak kuduga sebelumnya percintaanku dengan Niken namun masih terasa gigitannya itulah kesimpulanku saat bercinta dengan Niken di ruang Bram.

Tak terasa sudah jam lima sore saat aku terjaga namun kulihat ruangan Bram tertutup rapat, khawatir janji dengan Sofi molor maka pintu aku ketuk pelan dan kudengar suara Niken mempersilakan aku masuk.

“Masuk Pras!” suara Niken mempersilakan aku masuk.
“Mana Pak Bram?” tanyaku saat melihat Niken.
“Sedang keluar,” kata Niken setengah mendesah.
“Kenapa..?” aku membalasnya dengan setengah berbisik di belakang telinga Niken.
“Masih terasa mengganjal di sini Mas..” Niken menunjuk ke selangkangannya yang ia buka melebar.
“Punya Mas besar dan panjang sich dan pokoknya mmmpphhh…” imbuh Niken seraya mengusap-usap vaginanya sendiri dan membuat gerakan bak disetubuhi.
“Akh udah ah, entar ketahuan Bram lho,” kataku sambil membimbing Niken berdiri.

Kemudian kami bersiap menyambut Sofi dan Bram yang akan menjemput kami petang ini. Kami duduk di lantai atas kantor kami sambil minum ginseng yang dibelikan oleh security kami. Tampak di luar masih terlihat kesibukan pelabuhan yang tak pernah akan berhenti, kami pun terlibat obrolan santai. Akhirnya aku tahu bahwa Niken menolak kalau dituduh simpanan Bram dan yang ia lakukan hanyalah demi uang dan karir. Ia mau berbuat begitu karena dikhianati oleh pacar yang amat disayanginya yang tega menghamili gadis lain. Dari Niken juga aku tahu bahwa Bram itu orangnya “Edi Tansil” alias Ejakulasi Dini Tanpa Hasil.

“Baru diisep dua kali aja sudah ngecritt.. alias maninya muncrat,” kata Niken pada suatu kesempatan. Kasihan benar kamu Niken, bisikku dalam hati. Lalu aku menarik nafas dalam-dalam.

“Oh iya Niken, apa maksud kamu tadi itu?” selidikku.
“Yang mana?” tanya Niken lupa.
“Itu lho, katanya nanti malem akan lebih hot!” sahutku. Niken termenung sesaat.
“Sebetulnya ini rahasia dari Bram, cuma karena tadi aku sangat puas dengan permainan Mas Pras akhirnya aku kelepasan ngomong,” jelas Niken.
“Begini Mas Pras, sebetulnya Bram sudah tahu kalau Sofi akan memberikan bonus dalam rangka aplikasi asuransi kemarin,” imbuh Niken.
“Terus…” tanyaku penasaran.

Niken sepertinya keberatan, lantas terdiam lalu berdiri dan meghisap dalam-dalam filter kesukaannya. Matanya menerawang jauh ke laut lepas seolah ingin menumpahkan semua beban hidupnya di sana.

“Nik..! kamu baik-baik saja kan?” aku bertanya pada Niken dan menghampirinya lalu kudekap Niken di samping kiriku.
“Nggak! nggak apa-apa kok Mas,” tukas Niken membalikkan badannya menghadapku.
“Tapi wajah kamu kok keruh begitu..?” aku mencoba agar dia mau curhat padaku.
“Mas Pras! tapi ini sangat rahasia, jadi tolong simpan untuk Mas Pras saja,” pinta Niken.

Aku tidak berkata sepatah katapun karena aku rasa Niken sudah percaya kepadaku.

“Begini Mas…!” Niken mulai curhatnya kepadaku panjang lebar yang intinya sikap Bram yang mulai terlihat mencampakkan Niken seperti baru saja terjadi antara aku, Niken dan Bram dimana Bram mengijinkan Niken aku setubuhi.
“Habis manis sepah dibuang,” kata Niken penuh kekesalan.
“Niken! dunia ini tidak hanya milik Bram atau milik kamu ataupun milik aku saja, tetapi dunia ini luas,” hiburku.

Secara jujur aku akui bahwa akhir-akhir ini aku juga merasa kesal dengan Bram yang semakin otoriter saja dan ini bertentangan dengan pribadiku.

“Sebenarnya aku sudah punya perusahaan sendiri yang aku percayakan pada salah seorang sahabatku.

Sekarang masih tahap trial running dan membutuhkan accounting officer, kebetulan Niken kan background-nya accounting punya dan kala Niken bersedia Niken boleh berkarir di sana,” kucoba memberi Niken alternatif yang baik.

“Tapi…” Niken tampaknya ragu namun segera aku yakinkan.
“Nik! apakah aku seperi Bram dan… emhh, entah apa yang terjadi tadi tiba-tiba aku tak sanggup menolaknya?” kutatap matanya dalam-dalam untuk meyakinkannya, lalu aku yakinkan lagi dengan sebuah kecupan mesra di dahinya.
“Aku tahu dan maklum kepada Mas Pras sebagai lelaki muda dan…” Niken berhenti bicara sejenak seperti berpikir sesuatu.
“Dan jantan…” tukas Niken dengan senyum manisnya yang merebak membuat wajahnya kembali bersinar.

Niken menghisap dalam-dalam kretek filternya mild-nya, lalu mencampakkan puntungnya ke vas bunga dekat jendela.
“Mas, acara nanti malam adalah rencana Bram agar dapat berkencan dengan si Sofi dan Yeni bersama kita,” jelas Niken.
“Bersama kita…” aku terheran.
“Yach fivesome lah… dan sudah jadi rahasia umun kan ada beberapa jasa semacam itu yang memberikan bonus service yang hot,” kata Niken datar.
“Tapi Mas Pras nggak usah kuwatir, aku akan melampiaskan semua kekesalanku atas Bram pada Mas Pras, so siap-siap saja yach,” ancam Niken dengan senyumnya yang seksi yang semakin membuat hatiku
berbunga.
“Dan Mas Pras akan jadi raja malam ini,” ejek Niken.
“Gila kali…” kataku pelan dan tiba-tiba saja HP-ku berdering.
“Yes Boss…” jawabku pada Bram.
“Aku sampai di Gajah Mada nich, jadi siap-siap saja, sekali celup masih bisa kok Pras,” kelakar Bram.

Aku tidak merespon kalimat terakhir Bram tadi hingga Bram menutup pembicaraan kami.
“Oh iya, kalian langsung saja ke Kopeng (Bram menyebut nama salah satu wisma), kita ketemu di sana,” ajak Bram.
“Ok, Niken ayo kita bersiap.” Aku menggandeng Niken menuruni tangga kantor kami menuju Kijang kesukaanku.

Dalam perjalanan ke Salatiga aku mempersilakan Niken untuk istirahat agar badannya kembali bugar. 1 jam perjalanan aku dan Niken tiba di wisma yang dimaksud oleh Bram, Niken masih tampak terlelap, aku mencoba membangunkannya dengan cara mengecup lembut bibirnya.

“Mpphhh.. udah nyampai yach…” Niken mulai tersadar dari tidurnya.

Wisma itu besar sekali dan terletak agak jauh dari jalan raya Salatiga-Magelang, mempunyai 4 kamar sekelas president suite. Melihat bangunannya ini termasuk bangunan baru namun ber-arsitek mirip bangunan lama. Bram sudah sampai duluan bersama Sofi dan Yeni yang nampak mesra di kiri dan kanan Bram di koridor depan. Melihat kedatangan kami Sofi lalu berdiri dan menyambut kedatangan aku dan Niken.

“Have a hot party,” katanya sambil mengerlingkan nakal matanya.
“Ayo kita santap malam!” ajak Sofi ke ruag tengah.

Ruangan tengah berhias lampu kristal mahal dan interiornya tertata rapi berhampar permadani merah menambah hangatnya suasana meski udara di sana terasa menggigit sampai ke tulang. Kami lantas makan bersama dan dilanjutkan berenang di warm water pool dan setelah itu acara jalan-jalan sekitar wisma itu menghirup udara segar pegunungan bercampur aroma sayuran khas pegunungan.

“Nich room service-nya, bila perlu apa-apa tekan saja extention 9 untuk room service atau membutuhkan sesuatu,” kata Sofi ketika kami melewati sebuah bangunan saat kembali ke wisma.

Kami duduk-duduk di ruang depan, sementara Sofi sibuk dengan mempersiapkan ruangan tengah. Niken sedari tadi bergelayut manja padaku tampak acuh dengan Bram di depan kami yang merangkul mesra Yeni. Tampak sesekali Bram
mencium bibir Yeni bahkan terang-terangan meremas selangkangan Yeni di depan Niken, Yeni sendiri rupanya juga sudah

“on” berat tak memperdulikan sekitarnya.
“Ternyata brengsek juga si Bram ini, tidak peduli perasaan Niken,” makiku dalam hati.

Semakin lama sikap Bram semakin cuek saja, akhirnya aku menarik Niken untuk ke teras samping yang menghadap ke kebun sayuran. Kami berbicang ringan di sana tentang sejuknya dan betapa indahnya alam ini kira-kira setengah jam kami habiskan waktu untuk ngobrol. Aku dan Niken lalu masuk kembali ke ruangan semula dan aku amati wajah Yeni semakin kelihatan horny sekali, demikian juga Bram, namun mereka (Bram dan Yeni) tak dapat memulai sendiri pestanya harus bersama-sama. Wajah Yeni tidak begitu cantik namun bodinya yahut banget, dadanya membusung, tubuhnya putih mulus terawat, tungkainya lancir berkombinasi dengan pantatnya yang bulat padat menandakan bahwa power sex-nya pastilah meletup-letup dan aku yakin Bram hanya sekali goyang sudah kelojotan.

Diam-diam aku lebih bergairah jika melihat Yeni dari pada Sofi, apalagi melihat dahinya yang sedikit nonong tentu bongkahan selangkangannya juga tebal dan luas. Perfectly, bathinku. Darah lelakiku semakin berdesir kencang. Sofi sendiri orangnya montok berisi tapi tidak dapat dikatakan gemuk, tepatnya adalah semok alias seksi dan montok, kulitnya kuning dan rambutnya pendek sebahu.

Pukul 19.00 Sofi mempersilakan kami untuk memasuki arena dan perlahan tirai penutup koridor sutera merah itu tertutup demikian pula untuk tirai jendela lainnya dan tiba-tiba ruangan berubah menjadi hangat. “Inilah bonus itu Mas Pras,” bisik Niken di sela-sela langkah kami ke ruang tengah. Benar-benar bonus yang hebat dan aku tidak pernah habis pikir akan hal ini, lantai ruangan tengah yang tadi beralaskan karpet merah kini berlapis kain satin lembut, entah apa maksud dari interior ini, aku masih bertanya dalam hati.

Kami sudah di balik tirai itu dan berada di ruang tengah namun Sofi menjelaskan aturan mainnya yaitu semua peserta harus melepas pakaian yang ada di tubuh kami masing-masing dan bagi yang wanita silakan dandan secantik-cantiknya di washroom yang tersedia, dan bagi laki-laki dipersilakan mengambil suplemen penyegar tubuh agar tetap fit.

Aku melihat tampak ada beberapa jenis dan aneka warna vibrator yang tersedia bagian pinggir sisi meja lain yang membuat pesta ini kelihatan lebih lengkap. Sofi bak seorang guide professional memberi petunjuk kepada yang lain dan aku akhirnya bisa menebak bahwa sebentar lagi akan ada nude party. Aku terperangah ketika melihat Niken baru saja keluar dari washroom, diikuti Yeni, kemudian Sofi, wajah ketiganya anggun berhias bibir sensual yang merah menantang dan masing-masing punya kelebihan, si cantik yaitu Niken, si hyperseks yaitu Yeni, dan si semok Sofi. Bau harum lebih menyeruak ke ruangan, dan aku melihat Bram jakunnya semakin cepat naik-turun pertanda birahinya sudah di ubun-ubun.

Sofi dan Yeni menghampiri Bram, sementara Niken mendekat ke arahku, aku melihat Bram bergelayut mesra di dada Yeni karena Bram orangnya agak pendek sedangkan Yeni memakai sepatu hak tinggi. Aku dan Niken tersenyum geli saat Bram menyusu Yeni sambil berjalan ke arah meja ke ruangan itu karena kelihatan lucu. Musik mengalun lembut menambah
hangat suasana pesta ini dan aku semakin tenggelam dalam rengkuhan bibir Niken. Di setiap sudut ruangan ada monitor 29 inchi menampilkan film seks sehingga menambah panas suasana pesta ini.

Udara pun tak lagi terasa dingin justru semakin terasa amat panas oleh cepatnya aliran darah kami masing masing. Aku dan Niken mengambil segelas sampanye lalu saling suap sambil berdansa mesra, saling dekap saling cumbu dan saling pagut. Tubuh kami seimbang karena Niken menggunakan sepatu berhak tinggi sehingga pinggul kami pun tepat bersentuhan. Kedua telor penisku terasa mengusap lembut bibir luar vagina Niken membuat kami kadang merinding kegelian bercampur nikmat.

Bram yang sedari tadi tampak sudah tak tahan ingin segera menyetubuhi Yeni meminta Yeni mengambilkan buah anggur hijau di tengah meja. Karena letak buah anggur itu di tengah meja maka praktis Yeni harus menungging saat mengambilnya. Namun bukanlah Bram kalau tidak berbuat begitu, karena begitu Yeni terlihat mengangkat tumitnya maka merekahlah vagina Yeni lalu buru-buru Bram jongkok dan mencumbui vagina Yeni dari arah belakang.

“Aaaghhh…” Yeni tampak kaget namun menikmatinya dan acara “mengambil anggur” itupun berubah menjadi acara “jilat kacang”.

Yeni memang pandai memasang umpan atas Bram, dia menikmati jilatan demi jilatan Bram dengan desahannya. Bram memang banyak makan garam, karena dengan permainan lidah Bram, Yeni semakin mendesah hebat dan diikuti lenguhan-lenguhan nikmat. Bram menjilat dari lubang anus yang sedikit memerah ke depan menuju bibir sampai sudut bibir vagina bagian depan kemudian berhenti memainkan ujung lidahnya di klitoris Yeni.

“Aaaoohh sshhh.. oohhss hhh.. oohh.. ssshhh.. aagg… oohhghh,” Yeni rupanya mendekati orgasmenya.

Sofi kemudian mendekati Yeni dan jongkok di antara Yeni dan meja, dan dengan sigap sudah terlihat memainkan buah dada Yeni bagian kiri dan yang kanan ia hisap dalam-dalam. Tangan Bram mulai menggapai meraba-raba punggung bagian atas kemudian ke bawah berulang-ulang. Yeni terperangah nikmat apalagi Bram kini mulai menusukkan dua jari tangannya ke vaginanya. Dengan cepat Yeni tak mampu menahan sensasi itu, lalu Yeni pun melenguh panjang, wajahnya mendongak meregang orgasmenya.

“Aaoughh mmpphhh.. aaahkk.. aahhk.. aampphh.. sshitthhogghhh.. sshhh…” ceracau Yeni, matanya mendelik kemudian terpejam, pinggulnya ia putar-putar mengikuti irama lidah Bram.

Demikian pula pantatnya dihetakkan lembut seirama tusukan jari Bram yang semakin cepat temponya dan tak teratur.

“Aaooghh.. aaashh sshhh… mmmpphh… aaahhggh,” Yeni melenguh menikmati detik-detik terakhir orgasmenya.

Yeni kemudian menyibakkan rambutnya dan membimbing Sofi untuk duduk di meja, lantas dengan sigap Sofi segera membuka lebar-lebar sudut kakinya. Yeni mulai memainkan ujung lidahnya belahan vagina Sofi.

“Oogghh.. Yenn… ssshhh… aahh mmpphh… hangat Yennhh…” gumam Sofi. Sekembali Bram dari minum ia lalu menghampiri Sofi dan terlihat mencumbui Sofi dengan lembut.
“Oogghh.. Mas… Brammh… aakhkh… mmpphff…” mulut Sofi tersumpal oleh bibir Bram.Sofi melenguh, kadang mendesah manja, membuat aku dan Niken semakin terhanyut oleh birahi.
“Nikhh.. aaku masukin yach…” bisikku di telinga Niken lantas memainkan belakang telinganya.
“Hem.. aaoghhh.. gelli.. Mass…” desah Niken. Aku sedikit membungkuk lalu tanpa diperintah Niken membantu membimbing penisku memasuki vaginanya.
“Aahhghh.. hangat.. mpphh…” hawa hangat mulai menjalar ke tubuh Niken dari selangkangannya mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Rasa pejal dan hangat mulai merambah ke wajah Niken yang kini mulai kelihatan memerah, di lain bagian aku rasakan bukit vaginanya semakin menyembul karena tersumbal oleh penisku. Aku mulai mengocoknya perlahan seirama musik lembut, sesekali Niken menjauhkan tubuhnya dari aku untuk lebih menancapkan gigitan vaginanya yang semakin hangat kurasa.

Sofi sudah mulai mendekati detik orgasmenya dan bersamaan itu pula,

“Ngghh… aaampphh… aaakkhh.. ogghhh… Mas.. Prasshh… aakk… ooh.. aaaghhh…” Niken menggelinjang hebat dalam rengkuhanku, kedua kakinya menegang hebat menahan tubuhnya yang bergetar. Aku kemudian menarik sedikit pinggulnya ke bawah sehingga kedua pahanya kini lebih terbuka lebar dengan demikian aku punya kesempatan untuk menanamkan dalam-dalam secara keseluruhan penisku yang panjang.

“Aaghkk… ohhh mpmpp.. sshhh.. aaghhh.. aaghhh… sshhh..” Niken menggapai orgasmenya, sangat sensasional tubuhnya memeluk hangat tubuhku. Aku merasakan cairan hangat menyiram penisku yang masih tetap berdenyut, lalu kami kembali pada irama dansa, sementara penisku masih menancap di rahim Niken. Aku melihat di dekat meja telah berganti posisi, dan Sofi memegang vibrator nyala memainkannya di vagina Niken terduduk di meja dengan satu kaki ia angkat dan satu kakinya bertumpu di lantai. Dari belakang Sofi, Bram mengocokkan pensinya di vagina Sofi namun kelihatan ironis karena vagina Sofi yang gemuk dan tebal itu beradu dengan penis kecil nyaris tidak kelihatan. Aku sempat melirik Bram saat memasukkan penisnya ke vagina Sofi yang nampak tergopoh-gopoh dan begiitu masuk seluruhnya Bram mendesah.

“Oohhgghh… hangat Soff…” desah Bram.

Sofi mulai menggoyang pinggulnya dengan teratur, memutar, sesekali menghentak ke arah pangkal penis Bram. Bram kulihat kelojotan mendapat serangan Sofi, begitu pula Yeni yang mulai mendesah kepedasan oleh sensasi vibrator yang kini ia mainkan sendiri. Sofi tenggelam dalam alunan birahinya lantas menggoyang cepat dan tak teratur membuat Bram semakin bergetar dan

“Aooghhh.. mmpphh… aakk.. keell…” teriak Bram menyambut semburan spermanya.
“Ttt… tungguu… aahkkkuu.. aaaooghhh.. aaooghg.. aammpphh asshhh aahh.. shhh…” Bersamaan itu pula sofi tegang dan sedetik kemudian tubuhnya bergetar.

Bersama itu pula penisku semakin berdenyut-denyut karena gairahku dan hal ini menambah gelitik di vagina Niken, lalu Niken pun tenggelam dalam orgasme yang berikut. Bram dan Sofi kemudian berpelukan dan berpagutan mesra berjalan menuju sofa di salah satu sudut ruangan. Lain halnya dengan Yeni yang kelihatan putus sudah jenuh dengan permainan vibratornya, kemudian mendekati aku dan Niken.

Yeni mendekapku mesra dari belakang vaginanya yang memang masih menyembul karena birahinya ia gesekkan sendiri ke pantatku. Kenikmatan yang aku rasakan kali ini betul-betul nikmat, aku berdansa dengan dua bidadari dan keduanya mendekapku dengan mesra. Penisku pun kurasa semakin berdenyut tak teratur menandakan aku segera
memancarkan sperma. Namun karena Niken sedikit capai setelah dua kali orgasme ia membimbingku menuju dekat meja.

“Plopphh..” suara penisku saat lepas dari gigitan vagina Niken. Niken melenguh lalu duduk di sisi meja untuk mengambil sampanye lalu memberi isyarat agar aku meneruskan permainanku. Aku rebahkan Yeni di shatin putih, kedua pahanya aku buka lebar-lebar dan semakin merekahlah vagina Yeni. Tak aku sia-siakan kesempatan ini untuk mengecup, mencumbu dan menjilat vagina Yeni yang masih bersih (beruntung Bram menyetubuhi Sofi dulu).

“Aahghhh.. aapap mmhhh.. appmmhh… aaakkhh.. sshh,” Yeni mendesah, tangannya meremas dan memilin putingnya.

Niken tanggap akan hal ini lalu mendekati Yeni dan meletakkan kepala Yeni di pahanya, kemudian Niken memainkan puting Yeni dengan mulutnya. Rabaan dan remasan tangan Niken membuat Yeni semakin bergelinjang hebat dan mempercepat orgasme Yeni yang sedari tadi tersendat.

“Aaagghhh… oooghhh.. oopppmmhhh… sshhh… shiitt hhh… aaahhkkk…” Yeni
mengawali orgasmenya dengan lengkingan panjang.

Berikutnya Yeni semakin bergelinjang dalam lenguhan-lenguhan panjangnya, tubuhnya hangat tersumbal oleh penisku sementara di bagian lain Niken menambah sensasi di putingnya.

“Aaaghhkk.. kkuu.. mmppphhh… maauuh… aaghhh…” Orgasme berikutnya menyusul, apalagi setelah penisku kudorong lebih dalam lagi membuat Yeni histeris.

Tubuh Yeni masih bergelinjang, pinggulnya ia putar goyang dengan irama tak teratur semakin cepat dan semakin cepat, lalu aku rasakan spermaku sudah berkumpul di ujung penis menyebabkan penisku semakin mengeras. Semakin pejal dirasakan oleh Yeni dan Yeni kembali menggapai orgasmenya yang serasa tiada akhir.

“Yennhh.. aakuu…” desahku ketika hendak menggapai ejakulasiku. Yeni bangkit dan melepas gigitan vaginanya, buru-buru ia meraih penisku dan sekejap sudah tertelan dalam mulut seksi Yeni. Kocokan tangan berkombinasi dengan sedotan kadang permainan lidah Yeni membuatku bergetar hebat dan aku kini yang berdiri pada kedua lututku terasa ingin berdiri dan melepas semua sperma yang ada di kantong spermaku.

“Uughhh.. shhh… Yennh… oookhhh… hisapphhh… ooghh…” ceracauku saat menjelang ejakulasiku.
“Sssrrr… rotth.. crothh… crothhh…” entah berapa semprotan maniku menyembur di mulut Yeni.
“Agghhh…. aampphhh.. oogghhh… hh… mmppphh…” aku masih menikmati sisa-sisa orgasme.
“Ooghhh.. udahh… aaahhh…” pintaku pada Yeni ketika menjilat habis sisa-sisa sperma yang meleleh dari lubang kencingku.

Lega rasanya semua birahiku tersalurkan setelah sekian lama menyumbat. Malam semakin larut lalu kami beristirahat setelah menghabiskan minuman yang ada. Bram lalu menuju ke kamar dan meminta Niken melayaninya di sana, lalu aku menyusulnya, sementara Sofi dan Yeni ke washroom untuk bersih-bersih. Niken menggapai orgasmenya saat aku dan Bram menyetubuhinya, karena penis Bram kecil maka aku sarankan ia melakukan lewat anus Niken sementara penisku yang panjang aku hujamkan dalam-dalam ke rahim Niken.

Niken bergelinjang hebat oleh karena permainanku dan Bram. Bram kemudian tertidur karena kecapaian ditemani oleh Sofi. Aku sendiri mengajak Yeni dan Niken ke kamar lainnya dan menghabiskan malam panjang sampai spermaku terasa betul-betul terasa kering sudah dan akhirnya aku tertidur dalam
pelukan dua bidadari.

Kami terbangun hampir bersamaan ketika matahari sudah tinggi lalu menuju kolam renang dan berendam di sana sambil sarapan pagi. Sore hari kami baru kembali ke Semarang dengan membawa bonus yang tak terlupakan. Baca juga   Foto Bugil Jilbab Cantik    &    Cerita Dewasa Panas Hot Tia Yang Haus Seks

Tamat

Cerita Seks Dewasa Tasha Pesta Seks Dengan Brondong

$
0
0

Cerita Seks Dewasa Tasha Pesta Seks Dengan Brondong

Cerita Seks Dewasa Tasha Pesta Seks Dengan Brondong – Sebut saja namaku Tasha. Umurku 40 tahun, ukuran payudaraku 36B. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan. Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan. Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepianku. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku. Umurnya 5 tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap bercinta dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berumur 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang umurnya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena umurnya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great.

Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan umur antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon. Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ultah bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.

“Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
“Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
“Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
“Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku. Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.

Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku. Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.

“Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
“Halo, Daniel?” tanyaku.
“Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
“Aku dapet memo dari kamu..”http://www.laksanaberita.com/
“Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi. Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini.

Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah. Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu.

Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam. Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama.

Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow!

Lumayan juga buat pemanasan. Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu.

Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.
Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.

“Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.

Wajah Frans terlihat bingung.
Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak.

“Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans.

Aku tersenyum. Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous. Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka. Kami pun bertukar-tukar posisi.
Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut.

Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.

“Ahh.. ahh.. terus Jo.. aahh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut. Saat itu hampir aku kehabisan nafas.

Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.

“Ahh.. ahh.. oohh..”, birahiku semakin memuncak. Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali.

Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahh, aku pun mencapai orgasmeku. Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.

Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahh.. nikmatnya. Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.
Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time!

Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es. Kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhh..http://www.arenapost.com/ rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya.
Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.

“Sshh.. oohh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.
“Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.

Tak lama kemudian anak itu membalas. Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.

“Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.

Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.

“Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.

Aku mengecup bibir anak itu.

“Liat aja bentar lagi”, jawabku.

Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.

“Happy birthday Tasha..”

Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku. Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.

“Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.

“Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mm.. mm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu. Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik.

Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku. Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.

“Sshh.. oohh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.

Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo. Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu.

Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu. Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan geMas. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel. Mmm.. mm.. enak sekali. Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya. Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku. Ahh.. nikmat sekali. Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.

Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku. Aahh.. aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama. Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhh.. rasanya ketat sekali di dalam.

“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahh..”, Daniel mendesah di telingaku.

Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya. Ohh..ohh..oohh.. nikmat sekali. Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.

“Aahh.. ahh.. Daniel.. aahh.. enak sekali sayang.. aahh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa.

Baru kali ini aku merasa seperti ini. Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.

“Gila, kamu hebat sayang.. mmhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahh.. asyik sekali.

“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.

Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.

“Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”,http://www.arenapost.com/ cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.

“Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.

Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.

“Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.

Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya. Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak daripadaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

“Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba.

Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi.

Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film. Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel.
Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya. Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini.

Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu. Kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.

“Stanley?” tebakku.

Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.

“Awww.. Chris!”, teriakku.

Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme. Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain. Setelah orgasme, permainan dilanjutkan.

Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

“Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan.

Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.

“Tante curang ih..”, rajuknya manja.

Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu.

Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue. Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.

Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam. Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya.

Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau. Baca juga Cerita Dewasa Porno Kisah Cintaku Dengan Pak Kades    &    Foto Bugil Artis Barat Telanjang Body Mantab

Tamat

Cerita Seks Hot Desahan Terlarang

$
0
0

Cerita Seks Hot Desahan Terlarang

Cerita Seks Hot Desahan Terlarang – Kejadian ini kualami pada tahun 2000-an. Ketika itu aku berumur 31 tahun dan sudah memiliki 2 orang anak yang sudah masuk sekolah dasar. Suamiku, sebut saja namanya Bang Iwan, adalah seorang karyawan di suatu perusahaan yang termasuk terkemuka di Tangerang. Seperti halnya orang-orang yang berkarir, Bang Iwan pun jarang di rumah karena setiap hari berangkat pagi pulang malam dan terkadang ada tugas dinas sampai 3 hari.

Blog Cerita hot sex, cerita porn sex, cerita igo sex, cerita abg suka sex, cerita abg berani bugil, cerita orisex, cerita haus sex, cerita novel sex terlengkap, cerita sex online, cerita hot bokep, cerita panas sex, cerita abg bispak, cerita syur sex, cerita sex binal

Sebagai ibu rumah tangga aku mengerjakan pekerjaan rumah dengan tulus, demi pengabdianku pada suami dan wujud kasih sayang pada anak-anakku. Tetapi namanya juga wanita, walau bagaimanapun juga butuh perhatian dan dimanjakan oleh suami. Berhubung suamiku sibuk, kebutuhan itu jarang kudapatkan, bahkan bisa dikatakan langka, walaupun dalam hal urusan ranjang tak ada masalah. Bang Iwan tergolong perkasa di ranjang dan memang dialah lelaki pertama yang menikmati tubuhku sejak pacaran hingga menikah saat ini.

Kami melakukan hubungan suami istri paling tidak 2-3 kali seminggu dan biasanya Bang Iwan tahan sampai 1 jam setiap rondenya. Jika sedang tergesa-gesa paling cepat 30 menit ia bertahan, sementara aku termasuk wanita yang mudah sekali orgasme. Percaya atau tidak, dulu waktu masih pengantin baru Bang Iwan sampai heran kok aku orgasme berulang-ulang kali dan suatu saat dia manghitung orgasme ku ketika kami berdua bersetubuh hingga 1 jam dan hasilnya memang membuat kami terkejut, karena dalam satu jam aku bisa sampai 30-40 kali orgasme.

Hal itu tak pernah kusadari sebelumnya dan sebenarnya aku bukanlah maniak seks, tapi hanya gampang orgasme saja dan tak lebih dari itu. Namun yang kubutuhkan lebih dari pada aktivitas ranjang. Walau sekedar tatapan mesra, aku ingin sekali merasakannya. Atau pujian pada masakan dan penampilanku. Seiring dengan berjalannya waktu, hal itu makin jarang kudapatkan.

Meskipun kadang aku merasa tersiksa dengan keadaan itu, tapi tetap kujalani juga dengan hati ikhlas. Semua pekerjaan rumah biasanya sudah selesai jam 10 pagi dan setelah itu biasanya aku pergi ke tetangga untuk hanya ngerumpi. Kadang-kadang jalan bareng dengan teman- temanku ke mall untuk membeli kebutuhan sehari- hari ataupun untuk beli untuk baju dan kebutuhan pribadiku yang lain. Karena seringnya ditinggal suami dan kebanyakan ngerumpi dengan teman-temanku di mall atau di cafe jadi banyak tahu tentang pengalaman mereka yang juga bernasib sama sepertiku, yaitu kesepian di rumah. Bahkan ada yang lebih parah dari aku.

Dari situlah mereka terkadang berkenalan dengan pria-pria baik yang masih muda dan single maupun yang sudah sama-sama berkeluarga dan mapan. Aku tak begitu tertarik pada awalnya dengan cerita mereka, tapi karena selalu tergoda dengan sensasi selingkuh yang mereka ceritakan, aku jadi seperti penasaran. Iseng-iseng aku minta nomer HP seorang pria yang juga sudah berkeluarga dan mapan yang kata teman- temanku berprofesi sebagai kontraktor. Menurut temanku, sebut saja namanya Rani, yang memberiku nomor HP Indra (nama samaran), si kontraktor itu, Indra orangnya gagah, tinggi besar dan juga agak lebih tampan dari suamiku. http://www.laksanaberita.com/

Bagiku masalah ketampanan tak terlalu kuhiraukan. Yang bikin aku penasaran adalah “burungnya” yang kata Rani selalu bikin dia hampir mati lemas. Tanpa kusadari, aku memulai petualanganku dengan Indra. Dari hari ke hari sampai hampir satu bulan lamanya aku dan Indra saling berkirim SMS dan menelepon saat Bang Iwan sedang ngantor atau dinas ke luar kota. Suatu hari Bang Iwan pulang ke rumah dengan membawa kabar kalau dia akan pergi keluar kota selama 3 hari. Aku agak sedikit senang karena aku akan ketemuan dengan Indra untuk pertama kalinya. Memang selama kami saling kontak melalui HP sudah seperti orang pacaran karena begitu mesra. Bahkan kadang-kadang nyerempet ke masalah ranjang.

Dari hubungan melalui HP tersebut aku menyimpulkan kalau Indra seorang yang humoris. Seperti malam-malam biasanya bila suami ingin berangkat ke luar kota akupun sudah memakai baju seksiku di kamar untuk melayani suamiku. Hanya saja, saat Bang Iwan menyetubuhiku aku malah membayangkan sedang disetubuhi oleh Indra. Jam sepuluh pagi ketika pekerjaan rumahku sudah beres aku berangkat ke depan kompleks perumahan dengan becak. Di sana sudah terparkir mobil Indra yang berwarna hitam seperti yang ia sebutkan dalam SMS-nya saat janjian untuk ketemuan denganku. Dengan hati berdebar-debar aku langsung membuka pintu belakang mobil. Di jok belakang kulihat Indra tersenyum menyambutku, sementara sopirnya duduk di belakang kemudi. Aku agak canggung ketika pertama kali bertemu dan tampaknya Indra juga begitu.

Dari pandangan pertama aku nilai Indra lumayan ganteng. Ia pun pandai mencairkan suasana yang canggung jadi seperti sudah kenal lama. Di mobil aku sempat gelagapan saat Indra tanya kenapa aku tak mau dijemput di depan rumahku, karena dia pengen tahu di mana rumahku. Kubilang saja kalau aku tak mau tetangga curiga aku dijemput laki-laki tak dikenal yang datang ke rumah ketika suamiku pergi. Mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah restoran. Memang tujuan kami ketemuan untuk pertama kalinya itu adalah makan siang berdua. Sambil makan kami ngobrol macam- macam. Indra sering melemparkan joke-joke segar dengan gaya jenaka, walaupun kadang bicaranya nyerempet-nyerempet masalah ranjang, sehingga membuat perutku sakit karena tertawa terus.

Hal itu membuatku makin tertarik padanya dan tak kuasa menolak saat Indra mengajakku check in hotel di sekitaran Jakarta Barat. Jangan tanya apa aku gugup atau apa, karena selama selesai dari makan siang hingga masuk kamar jantung berdetak dengan kencang seperti pertama kali aku ingin melakukan hubungan intim dengan suamiku ketika pacaran dulu. Begitu masuk kamar, aku langsung ke toilet untuk buang air kecil. Di situ pikiranku kacau, apakah harus kulanjutkan atau tidak.

Meskipun belum ngapa-ngapain, tapi aku sudah dihantui rasa bersalah pada Bang Iwan. Rupanya rasa bersalah itu kalah oleh rasa kesepianku yang tiba- tiba terobati dengan adanya Indra. Aku bahkan mempersiap diri dengan memanfaatkan sabun khusus kewanitaan untuk mengharumkan sekaligus mengencangkan organ kewanitaan yang ada di wastafel. Ketika keluar dari toilet, Indra ganti yang masuk. Kurebahkan tubuhku di ranjang dengan pikiran yang terus berkecamuk. Aku sedikit terhenyak saat melihatnya keluar dengan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Pakaian yang tadi dikenakannya ditenteng dan diletakkan di atas sofa hotel yang di atasnya ada jam besar. Kulihat sudah menunjukkan jam 1 siang.

Jantungku berdetak makin kencang saat Indra rebah di sebelahku dan langsung mengecupi leherku dengan lembut, seakan memancingku untuk relaks dan juga menikmati.

“Jangan di cupang yah… Takut nanti suamiku tau”, kataku.
“Iya, sayang…”, jawabnya halus dan agak berbisik mesra.

Tak hanya gampang orgasme, aku juga gampang terangsang. Ketika Indra mencumbuiku, aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang agak tebal dan terlihat seksi di mataku. Aku pun kemudian merasakan sensasi berciuman yang beda dengan Bang Iwan. Indra begitu pandai memainkan bibirnya dan lidahnya dalam rongga mulutku yang tak henti-hentinya mendesah akibat terbakar bara birahi. Dengan cekatan tangan Indra membuka satu-persatu kancing blouse yang kupakai hingga terlepas semua sambil terus melumat bibirku. Kubantu dia melepas kait bra-ku hingga aku telanjang dada.

“Susumu bagus banget, lebih gede dari istriku”, dengusnya.
“Jangan gitu, dia kan istrimu..”, kataku sambil menggelinjang dalam kenikmatan.

Indra tidak menjawab. Mulutnya beralih ke payudaraku dan menghisap- hisapnya dengan penuh gairah. Jelas saja hal itu makin membuatku terbuai dalam sebuah sensasi rangsangan yang meletup- letup. Sensasi selingkuh yang sudah sangat kunanti- nanti dan makin merasuk jauh dalam diriku, hingga aku tak sadar sudah telanjang bulat. Tahu-tahu Indra sudah berada di selangkanganku dan lidahnya terasa mencabik- cabik lembut miss V-ku. Dalam waktu singkat aku orgasme dibuatnya, tapi Indra terus saja menjilati miss V-ku, hingga aku orgasme lagi. Apalagi ketika jari-jari Indra mengocoki liang kemaluanku, aku malah lebih cepat orgasme lagi.

“Kok kamu gampang banget dapetnya (orgasme)?”, tanya Indra.
“Aku emang gampang dapet… Gak tau kok aku gampang banget dapetnya”, kujawab dengan nafas terengah-engah.

Sesaat kemudian Indra membuka handuk penutup bagian bawah tubuhnya, lalu telentang di ranjang. Itulah untuk pertama kalinya aku melihat penis yang bukan penis suamiku. Penis indra memang agak lebih panjang dan besar dari suamiku. Persis seperti yang diceritakan Rani padaku. Bahkan Rani bilang kalau dia sampai kelenger merasakannya. Melihat batang yang begitu keras, besar dan panjang membuatku makin mabuk kepayang. Kulumat penis Indra dalam mulutku. Dengan kehalusan liukan lidahku di sepanjang batangnya membuat Indra menggeliat tak tahan.

“Udah-udah…aku bisa keluar nanti”, katanya disertai erangan lirih.

Sebetulnya aku masih ingin lebih lama melakukan oral padanya, seperti yang kulakukan pada Bang Iwan, di mana mulutku sampai pegal sementara ia tenang- tenang saja, tapi dengan Indra malah ia ingin aku menyudahi. Aku pun beringsut duduk di atas selangkangannya dan langsung mengarahkan penisnya untuk kumasukkan ke dalam miss V-ku yang sudah sangat basah. Rasanya memang berasa lebih sesak dan dalam sekali masuknya, tak seperti biasanya dengan penis suamiku. Aku memang menyukai posisi di atas karena dapat mengatur kenikmatan diriku sepuas- puasnya hingga aku kelelahan.

Ketika penisnya sudah masuk semua aku meluruskan pahaku agar vaginaku dapat mencengkram dengan lebih rapat. Bang Iwan sangat menyukai saat aku melakukan itu. Setelah terasa rapat, aku mulai bergoyang. Memang apa yang dikatakan Rani bukanlah bualannya saja, karena penis Indra kurasakan lebih nikmat dan mengasyikkan. Bahkan aku hanya bergerak sebentar saja sudah orgasme. Kugerakkan lagi beberapa genjotan hingga sesaat kemudian aku orgasme lagi. Jangan tanya reaksi Indra karena dia seperti orang kesurupan. Kedua tangannya memegangi dan meremas-remas pantatku, mengikuti setiap goyanganku. Aku terus bergoyang sampai berdesir lagi merasakan orgasme dan goyang lagi sampai dapat lagi. Perut dan paha Indra sampai basah hingga sprei ranjang hotel pun ikut basah. Sensasi nikmat yang luar biasa itu membuatku terus goyang-goyang hingga orgasme entah yang ke berapa kali, sampai tangan Indra menepuki pantatku.

“Yang, udah yang … Ganti posisi yuk?”, ajaknya sambil sedikit menyeringai, entah karena keenakan atau menahan ejakulasi.

Aku yang memang sudah kelelahan beranjak dari atas tubuh Indra yang basah kuyup, lalu berbaring telentang di ranjang. Indra berlutut dan menyusupkan pahanya di selangkanganku. Saat aku mengangkang Indra menghunjamkan lagi penisnya ke miss V-ku dan mulai melakukan gerakan memompa yang membuat payudaraku berguncang- guncang. Seperti halnya yang dilakukan suamiku, Indra langsung menyergap kedua payudaraku dengan mulutnya sambil terus bergoyang. Sesaat kemudian Indra memintaku untuk merapatkan kedua payudaraku hingga kedua putingku saling menempel. Saat itulah Indra kembali melahap kedua putingku sekaligus sambil terus memompa batangnya. Nikmat ganda yang kurasakan membuatku cepat orgasme dan berulang- ulang.

“Say … Aku mau keluar nih … keluarin di mana?”, tanyanya dengan nafas memburu.
“di dalem aja … Gak papa kok”, kataku dengan nafas tak kalah ngos-ngosan Indra semakin menggempur miss V-ku dengan cepat yang tentunya membuatku orgasme lagi dan lagi.

Sesaat kemudian terasa miss V-ku dihujam sangat dalam dengan penisnya yang diikuti dengan denyutan dan semburan cairan hangat yang keras dari penisnya di ujung miss V-ku.

“Kamu nikmat banget, say. Bahkan lebih nikmat dari istriku sendiri. Kamu ganas …” kata Indra.
“Hus… Istri sendiri jangan dijelek-jelekin”, kataku sambil tersenyum.
“Abis … kamu emang enak banget. Mana ganas pula…” katanya.

Ronde pertama berakhir sudah. Kulihat jam dinding menunjukan waktu 1.30, berarti aku dan Indra sudah setengah jam bergumul. Sebenarnya Indra tak setangguh suamiku, tapi karena penisnya yang besar itu ternyata mampu membuatku merasa lebih nikmat walau hanya dengan durasi setengah jam. Indra yang berusia 34 tahun itu tampaknya ketagihan dengan layananku. Setengah jam kemudian ia mengajak bergumul lagi sampai- sampai ranjang basah kuyup oleh cairanku. Setelah Indra ejakulasi lagi, kami bercengkerama sebentar sambil tiduran telanjang. Begitu deru nafas kami reda, kami pun check out.

Tepat jam 4 sore Indra mengantarku sampai di depan kompleks peumahan tempat aku tinggal. Dengan becak aku menuju rumahku. Di rumah kulihat kedua anakku menyambutku dengan keceriaan khas anak- anak. Tiba-tiba saja aku tercenung dan hati ini serasa menanggung beban rasa bersalah, hingga terbersit pertanyaan, “Pantaskan aku jadi ibu yang baik bagi mereka?” Pertanyaan itu mengiang terus dalam hatiku tapi selama 3 hari itu. Anehnya aku tak mampu menolak ajakan Indra untuk mengulangi lagi di hotel yang sama dan ketika kembali ke rumah dihinggap rasa bersalah lagi.

Apakah aku sudah terkena virus ketagihan selingkuh? Tak dapat kusangkal kalau rayuan dan keroyalan Indra selalu meluluhkan hatiku untuk dapat berdua dengannya di hotel. Kadang dia membelikan baju seksi ketika dia mengajakku berbelanja di hotel. Suamiku tak curiga karena pikirnya itu dari gajinya yang memang lebih dari cukup unuk itu. Hubunganku dengan Indra sempat putus dan tak berselang lama aku memutuskan untuk mangakhirinya, karena ketika masa lost contact dengan Indra aku menemukan pria lain yang sedikit lebih gagah darinya.

Meski begitu, cinta ini masih ada untuk bang Iwan, suamiku, dan tak pernah tergantikan oleh siapapun. Hanya saja nikmatnya pergumulan di ranjang dan sensasi selingkuh itulah yang membuatku tergoda untuk mengulanginya lagi dan lagi. Nikmatnya perselingkuhan dan rasa bersalah seolah seperti iblis dan malaikat yang terus bertarung dalam batinku. Dan entah kenapa, pada akhirnya malaikatlah yang menjadi pemenang, karena beban rasa bersalah yang kutanggung terasa makin berat dan menyesakkan dada. Aku bertekad untuk berhenti dari petualanganku mencari sensasi kenikmatan berselingkuh.

Suatu malam, ketika aku dan Bang Iwan sedang menikmati persetubuhan kami, kuberanikan diri untuk menceritakan perselingkuhanku dengan Indra sedetil yang kumampu. Berat rasanya menanggung beban itu dalam hatiku dan lebih berat lagi aku ketika menceritakannya pada Bang Iwan. Aku bisa mengerti perasaannya ketika ia terlihat marah yang ketika itu sedang di bawah dan sedang kugoyang penisnya dengan vaginaku. Tak heran jika ketika selesai bercinta dia tak memelukku seperti biasanya dan mendiamkan aku hingga 3 hari. Aku bersimpuh di depan kakinya untuk meminta maaf. Bang Iwan dengan berat hati dan pertimbangan kedua anak kami, memaafkanku. Baca juga   Cerita Dewasa Hot Terpanas Membalas Selingkuhnya Suamiku    &    Foto Hot Cewek Cantik Tobrut Bikin Sange

Tamat

Cerita Seks Hot PSK Sexy Kelas Atas

$
0
0

Cerita Seks Hot PSK Sexy Kelas Atas

Cerita Seks Hot PSK Sexy Kelas Atas – “Lily, ada tamu minta nginap malam ini bisa nggak ?” tanya GM melalui hp pada suatu sore.
”bisa sih tapi agak maleman, mungkin setelah jam 9 malam gitu, gimana ?” jawabku karena udah ada bookingan dari GM lain nanti jam 6 di Hotel Sahid tapi nggak nginap.
”lebih sore nggak bisa ?” jawabnya lagi dengan nada memaksa
“terlalu mepet waktunya, ntar dibilang nggak bisa on time”
”lagi ada orderan yaaaa, dari siapa sih” tanyanya penasaran
”ada deeeeh, di mana nanti ?”
”Sheraton, ntar telpon aku kalo udah selesai, bikin lebih cepat ya, orderan gede nih”
”ya bossss” jawabku mengakhiri pembicaraan.

Situs Cerita hot sex, cerita porn sex, cerita igo sex, cerita abg suka sex, cerita abg berani bugil, cerita orisex, cerita haus sex, cerita novel sex terlengkap, cerita sex online, cerita hot bokep, cerita panas sex, cerita abg bispak, cerita syur sex, cerita sex binal

Usai melayani tamuku di Hotel Sahid (tidak perlu diceritakan bagaimana jalannya permainan karena biasa biasa saja, tidak ada yang istimewa), aku langsung meluncur ke Hotel Sheraton, hanya perlu 10 menit untuk mencapai tujuan.

Cerita sex- Setelah kuberikan mobil pada Valet Parking aku masuk ke lobby menuju Bongo’s, tidak banyak tamu yang ada disitu, maklum masih terlalu sore untuk tempat macam Bongo’s. Jarum jam masih menunjukkan pukul 19:50 saat aku memesan minuman kesukaanku, 10 menit kemudian si GM datang menghampiriku, tak lama, lalu kami menuju ke lantai 8.

”Pak Jacky, ini Lily yang kuceritakan tempo hari, aku nggak bohong kan ?” sapanya ketika pintu kamar di buka.

Seorang laki laki menyambut kedatangan kami di kamarnya, dia berbicara sebentar dengan GM yang membawaku, tak lama kemudian tinggallah kami berdua di kamar.

”aku mau kamu temani kami selama di Surabaya, mungkin sampai lusa, nggak apa kan ?” tanyanya sambil menyalakan Marlboro-nya.
”kami ?” aku sedikit terkaget, si GM itu tak memberitahukannya.
”ya, aku dan istriku” jawabnya sambil mengepulkan asapnya tinggi tinggi.
”jangan khawatir, istriku tidak tahu siapa kamu, ntar bilang aja kita teman lama, beres kan” lanjutnya seolah menjawab keterkejutanku.
”seharian penuh ?” tanyaku, kukira cuma nemanin malam saja.
”ya, siangnya kamu ajak dia jalan jalan ntar malamnya temanin aku di kamar ini, udah kubooking 2 malam”

Aku yang sudah biasa menemani tamu yang agak aneh kali ini masih juga terkejut dengan kenekatan tamuku ini, sudah diikuti si istri masih juga mencari wanita lain. Dengan booking 24 jam seperti itu berarti aku tidak mungkin menerima tamu lain, berarti hilanglah orderan yang rata rata 2-4 kali sehari.

”terserah BApak saja, aku sih ngikutin” jawabku lalu permisi ke kamar mandi.Di kamar mandi diam diam kuhubungi si GM, menceritakan rencana tamuku ini.

Dia hanya tertawa saja ketika kutanyakan soal pengaturan pembayarannya, tentu dia harus bisa mengganti “kerugian” ku akibat tidak terima tamu selama menemani mereka.”jangan khawatirkan itu, yang jelas akan lebih banyak dibanding kalo kamu terima tamu 3 kali sehari, aku jamin itu” katanya menenangkan hatiku.

Siraman air hangat yang membasahi tubuhku sangat menyegarkan dan menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja melayani 2 tamu. Sekeluar dari kamar mandi dia sudah di ranjang tertutup selimut, kulihat pakaiannya tergeletak di sofa, berarti dia tidak mengenakan pakaiannya lagi dibalik selimut itu.Tanpa banyak bicara, Pak Jacky menarikku ke pelukannya, handuk yang menutupi tubuhku melayang sedetik kemudian seiring dengan cumbuan dan lumatan di bibirku.

Tubuhku segera mengikutinya masuk dalam selimut, dibawah selimut kami saling berpelukan dan berciuman penuh gairah.

“kamu memang secantik dan se-sexy apa yang diceritakan” katanya sambil melumat bibir, lidahnya menyusuri leher hingga berhenti di putingku, dikulumnya dengan gigitan gigitan ringan, akupun mulai mendesis dan semakin keras dikala bibirnya mulai menyentuh klitorisku.

Aku sebenarnya agak risih juga bila seorang laki laki dengan gairahnya mengulum dan menjilati vaginaku padahal belum satu jam yang lalu laki laki lain menumpahkan spermanya di lubang yang sama, tapi kebanyakan mereka salah mengerti penolakanku mengenai hal ini, tentu saja aku tak mungkin bicara terus terang.Justru semakin aku menolak kebanyakan mereka semakin bergairah memainkan lidahnya, akhirnya akupun tak peduli, toh aku sudah peringatkan.Cukup lama juga kepala Pak Jacky berada di selangkanganku sebelum kami ber-69, penisnya yang tidak terlalu besar begitu keras kurasakan saat mulai keluar masuk mulutku, begitu juga lidahnya semakin liar menari nari di bawah.

Beberapa menit kemudian dia sudah mengocokku dari atas, tak ada yang istimewa darinya, tapi kulihat Pak Jacky begitu bersemangat, tak lebih 3 menit keringat sudah mengucur mambasahi tubuhnya. Wajahnya yang putih tampan terlihat memerah terbakar nafsu dan 2 menit kemudian menyemprotlah sperma Pak Jacky menyirami liang vaginaku. Aku menjerit terkaget mengiringi jeritannya, banyak sekali sperma yang ditumpahkannya, lebih dari 10 denyutan kuhitung, sebelum tubuhnya lemas menindihku dengan napas yang masih menderu.

“kamu memang menggairahkan” komentarnya setelah turun dari tubuhku dan telentang disamping.

Aku tidak menanggapi komentarnya,kuusap keringat dari tubuhnya dengan sprei lalu kumasukkan penisnya ke mulutku, dia terkaget menjerit namun tak menolak, hanya desah geli yang kudengar, tapi tak berlangsung lama saat dia minta berhenti.

“gila, belum pernah aku dikulum setelah keluar gitu” katanya sambil membelai rambutku yang tergerai di atas dadanya.
Kami berpelukan telanjang, menurunkan tegangan yang ada.

Setelah beristirahat hampir satu jam, babak kedua berlanjut, kali ini aku aku diposisi atas.Perlahan tubuhku mulai naik turun dan semakin cepat, dia mendesah sambil meremas remas buah dadaku.

”ooouuuhhhh…sssssshhhh…trusss…yaaaa…trusss Lita…trusss..ya gitu Lita” desahnya menyebut nama seseorang entah siapa, tapi aku tak pedulikan, toh kuanggap bagian dari fantasy laki laki.

Dengan posisi di atas aku memegang peranan, begitu kulihat dia sudah hampir mencapai puncak, kuhentikan gerakanku untuk menurunkan tegangannya, untungnya dia mengikuti permainanku sehingga bisa berlangsung lebih lama dari tadi, namun demikian tak lebih 10 menit diapun harus menyerah dalam serbuan birahinya sendiri. Orgasme kedua dia alami, padahal aku belum apa apa.

Babak ketigapun kami lalui dengan tanpa “greget” bagiku, semua biasa biasa saja meskipun aku tahu Pak Jacky berusaha keras untuk memuaskanku tapi dia tidak berhasil melakukannya.Hingga pukul 12 tengah malam kami melakukannya sekali lagi, 4 babak telah kami lalui dengan cepatnya tanpa satu orgasmepun kuraih, apalagi babak terakhir dia minta orgasme di mulut.

Beberapa menit kemudian dia meninggalkanku sendirian di kamar itu, untuk kembali ke pelukan istrinya yang tinggal satu lantai di atas kamar ini. Laki laki, kalau sudah dilanda birahi, nalarpun terabaikan, begitu nekat dia melakukan hal seperti ini, belum pernah aku menemui tamu yang senekat ini.http://www.laksanaberita.com/

Akupun karena kelelahan kurang tidur sejak kemarin, tertidur pulas tak lama sepeninggal Pak Jacky, bekas sperma masih tersisa di vaginaku tanpa sempat membersihkannya.

Keesokan paginya aku terbangun bunyi telepon, hanya Pak Jacky dan si GM yang tahu aku dikamar ini, pasti salah satu dari mereka.

“Pagi sayang” sapa suara yang tak kukenal yang aku yakin suara Pak Jacky
“pagi juga sayang” jawabku tak kalah mesra meski kubuat buat.
“gimana tidurnya ? nyenyak ? kalau kamarnya kurang enak upgrade aja kamarnya ntar siang” lanjutnya
“kok pagi pagi udah bangun Pak” tanyaku kembali ke kebiasaanku yang hampir selalu memanggil Pak pada tamu yang baru kukenal.
“sekarang udah jam 8 sayang, udah waktunya kerja cari duit” jawabnya, aku hanya tersenyum karena memang jam segini bagiku masih sangat terlalu pagi untuk cari duit.
“gimana tidurnya ? nyenyak ? atau malah belum tidur ngelanjutin sama ibu ?” godaku dengan nada canda
“mana bisa lagi, kamu habisin semuanya, udah nggak ada tenaga lagi, habis bis bis bissssss”

Akhirnya dia memberi tahu skenarionya dan acaranya selama di Surabaya.Dia berusaha menjelaskan tentang masa lalunya dan akupun berusaha mengingatnya supaya tidak canggung saat berhadapan dengan si istri, tak lupa dia berpesan supaya aku mengaku seorang bisnis woman,terserah apa saja asal bukan wanita panggilan seperti ini.

“oke, ntar makan siang aku kenalkan istriku, jangan bilang kalo kamu nginap disini dan jangan lupa pakai pakaian kantoran sewajarnya, kita ketemu di lobby jam 12 nanti” pesannya mengakhiri briefing.

Aku sama sekali tak mempersiapkan pakaian ganti apalagi pakaian kantoran, jadi terpaksa harus pulang dulu.Meskipun tempat kost-ku tidak jauh tapi aku tak mau terlambat janjian ntar siang, segera aku mandi dan bersiap pulang.Tepat pukul 9:30 pagi aku sudah berada di lobby, kulirik sekitar, tak terlihat Pak Jacky disekitar situ.

Ketika aku sedang menunggu mobil yang diambil petugas valet, hp-ku berbunyi.

“sombong ya nggak mau nyapa” kata suara dari seberang tanpa basa basi, kulihat dilayar hp tertulis nama Dodi, salah seorang tamu langganan favoritku.
“eh dimana kamu ?” tanyaku kaget, tumben sepagi ini sudah telepon
“ada disekitar kamu yang memakai kaos pink dengan celana jeans street, tampak sexy deh kamu kalau begitu” godanya, aku membalikkan badanku dan kembali ke lobby mencari cari sosok Dodi berada, namun tak kutemukan.
“nggak usah celingukan gitu, ntar dikira anak kehilangan bapaknya” katanya dari telepon, berarti dia memang di daerah lobby.

Kusapukan mataku ke pelosok lobby, namun tak kulihat juga tampangnya, hingga kurasakan colekan di pundakku dari belakang.

“sialan kamu” kataku sambil mematikan hp, kulihat panther-ku sudah siap di depan.
“habis kerja ya, kok tumben pagi pagi gini sudah beredar” godanya.

Hampir 1 bulan Dodi tak mem-booking-ku, terlihat wajahnya tambah segar dan ganteng, ingin rasanya kupeluk dan kurasakan kerinduan akan cumbuan serta permainan ranjangnya.

“kamu sombong sekarang nggak mau telepon aku lagi, terakhir kan saat di tretes itu, lama banget” sapaku, petugas valet mendatangi dan memberitahu kalau mobilnya sudah siap, aku suruh pinggirin dulu karena ingin ngobrol lebih lama dengan Dodi.
“kapan dong kita ulangi lagi” tanyaku merajuk
“sekarang juga boleh” jawabnya sambil menatapku tajam, kalau saja aku tidak sedang “on book” tentu kesempatan ini tak kusia siakan, apalagi semalam aku sama sekali tak mengalami orgasme meskipun main 4 babak.

Aku terdiam mempertimbangkan ajakannya sambil melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 10, berarti hanya tersisa 2 jam, padahal aku harus pulang mengambil pakaian dulu, terlalu buru buru.

“gimana, kalo oke mumpung aku lagi buka kamar untuk tamuku nanti siang, jadi bisa kita pake dulu” desaknya.

Aku bingung, di satu sisi aku harus menghormati Pak Jacky yang telah mem-booking penuh namun di sisi lain akupun ingin mereguk kenikmatan bersama Dodi, yang mana tidak kudapat dari Pak Jacky dan bakalan tak akan kudapatkan dalam 2 hari kedepan.

“jangan sekarang Dod, lusa aja ya, aku lagi banyak kerjaan nih” bujukku, tapi Dodi sepertinya tahu isi hatiku yang tengah haus akan kenikmatan birahi, dia maunya sekarang atau nggak.
“janji deh, lusa aku milikmu, seharian atau sehari semalam juga nggak apa” kataku sudah mulai lemah posisiku, tapi dia tetap bersikeras.

Karena sama sama bersikeras, akhirnya sama sama gagal, kulihat tatap kekecewaan dimatanya begitu juga aku, harus memendam kedongkolan, dasar laki laki tak mau mengalah sedikitpun.Awas kalau lusa jadi, akan kukerjain kamu, janjiku dalam hati.

Setelah menyelipkan 20 ribuan pada petugas valet yang sudah kukenal, kupacu mobilku menuju tempat kost. Sepanjang jalan aku menggerutu mengumpat Dodi yang keras kepala, padahal kalau dipikir tentu tak ada yang salah, toh lusa aku bisa menghubungi dia lagi dan dengan bujuk rayu seperti biasa hampir dipastikan aku dapat menggiring dia ke tempat tidur. Tapi itu masih 2 hari lagi, padahal aku perlu pelampiasan sekarang.

Sesampai di tempat kos, segera kupilih pakaian yang hendak kubawa, baik itu pakaian resmi, maupun santai termasuk pakaian dalam sexy dan lingerie.

Kukenakan rok biru tua selutut berpadu dengan blazer menutupi kaos putih yang ketat membalut tubuhku. Kuamati penampilanku di kaca, tampak seperti layaknya orang kantoran, rambutku kukuncir kebelakang dan kusapu wajahku dengan make up tipis untuk lebih memberikan kesan wanita kantoran.

Kupacu kembali mobilku menuju ke hotel, lebih baik aku menunggu di kamar daripada terlambat, pikirku.Tak lebih 30 menit kemudian aku sudah kembali berada di lobby hotel, dengan langkah kaki cepat seolah seorang bisnis woman sedang dikejar waktu, kulalui lobby hotel tanpa melihat sekeliling, langsung menuju Lift.Ketika aku sedang menunggu lift, kurasakan seseorang menggamit pundakku, ketika kutoleh ke belakang, ternyata berdiri di Dody dengan senyumannya yang masih menawan.

“eh kok kamu masih disini” tanyaku terkaget polos tak menyangka dia masih berada di situ.

Sebelum dia menjawab, pintu lift terbuka.”sorry aku duluan yaa” pamitku tanpa menunggu jawaban darinya, namun tanpa kuduga diapun ikutan masuk lift.Di dalam Lift, kebetulan hanya kami berdua, Dody langsung memelukku dari belakang, aku terkaget dan panik tapi dekapannya begitu kuat disusul remasan tangannya pada buah dadaku, bersamaan dengan itu dia menciumi tengkukku.

“gila kamu Dod, nekat” kataku disela kepanikan tanpa ada niatan untuk meronta, malah mulai menggelinjang ketika bibirnya menyentuh telinga.

Aku yang sedari tadi memang “kehausan”, tak menyia nyiakan kesempatan ini, tanganku segera menggapai diselangkangannya, begitu kudapati yang kutuju dan sudah mengeras segera kuremas remas.Lift berhenti di lantai 5, seorang bapak bapak masuk, sesaat dia menatapku tajam lalu berbalik membelakangi, tentu saja kami tak bisa melanjutkan lagi.

“ketempatku aja dulu” bisik Dody, aku menatapnya berusaha menolak tapi dia memegang tanganku erat.

Lantai 8 tempatku sudah berlalu dan ketika sampai di lantai 11 pintu lift terbuka, Dody memberiku isyarat untuk keluar, akupun hanya nurut saja tak mau terdengar ribut di depan bapak itu.

“Dod, aku nggak bisa sekarang, ada janjian jam 12 nanti” kataku terus terang sambil berjalan menuju kamarnya.
“sebentar aja kok, kita quicky deh” katanya sesampai didepan kamarnya.

Aku tak bisa mundur lagi saat dia menarikku masuk dan memang tak ada niatan mundur, masih ada waktu paling tidak 30 menit.

“oke tapi sebentar aja, swear ?” kataku karena aku tahu tidaklah mungkin bagi dia hanya menikmati diriku selama itu, jauh dari cukup.
“swear, bahkan sebelum kamu melepas pakaianpun aku udah selesai” katanya sambil mengacungkan dua jarinya seperti orang bersumpah.Sebelum sempat aku melepas baju, Dody sudah menubrukku hingga tersandar di meja kerja.
“Dod, ntar bajuku kusut nih” kataku ditengah sergapan penuh nafsu bibirnya yang menghunjam di bibirku, tapi dia tak peduli malahan semakin liar meremas remas buah dadaku menambah kusut baju katun yang memang mudah kusut itu.
“kamu terlihat lain dengan pakaian seperti ini, makin sexy dan menggemaskan” bisiknya sambil menciumi leherku, tangannya tak pernah beranjak dari dadaku.

Aku menyerah pasrah saat 2 kancing atas terlepas dan kepala Dody menyusup diantara kedua bukitku, desah perlahan mulai meluncur dari bibirku ketika putingku tersentuh lidah dan bibirnya. Kuremas remas kepalanya dan kulebarkan kakiku saat jari jemari Dody berada diselangkangan.Semenit kemudian, aku sudah telentang di atas meja dengan kaki terpentang lebar dan kepala Dody berada di antaranya.

Desah kenikmatan semakin lancar meluncur dari bibirku karena jilatan Dody pada vagina, sesekali kujepit kepala itu dengan kedua pahaku. Celana dalam yang super mini tidaklah terlalu mengganggu meski tak dilepas dan memang tak terlihat ada niatan Dody untuk melepasnya. Bibir dan lidah itu dengan liar menari nari, menyusuri daerah selangkangan membuatku semakin menggelinjang dalam nikmat.Aku tak mau terlalu terhanyut dalam buaian birahi Dody, waktu semakin pendek sebelum pukul 12 siang, tak sempat lagi untuk foreplay yang lama seperti biasanya.

“ugh..masukin Dod” pintaku, tapi dia masih juga asik menikmati selangkanganku, maka kutarik kepalanya naik.”nggak ada waktu lagi” bisikku manja, untung dia mengerti dan membalas dengan tersenyum nakal.

Tanpa melepas celana dalamku dan hanya mengeluarkan penis dari lubang resliting celananya, dia menyapukan penisnya ke bibir vaginaku yang sudah basah kuyup.Bersamaan dengan melesaknya penis yang besar itu mengisi vaginaku, hp-ku berbunyi, aku yakin betul bahwa itu Pak Jacky. Kuminta Dody mengambilkan tas Eigner-ku, tanpa menghentikan sodokannya dia meraihnya dan memberikan padaku, segera kuambil hp, ternyata benar dugaanku, Pak Jacky.

“halo sayang” sapanya dari seberang sana
“ya sayang…..” jawabku karena dia juga memulai dengan kata yang sama.
“udah sampai mana ?” tanyanya
“…..aku udah dijalan kok,macet nih…..tapi udah dekat, paling 15 menit lagi nyampe” jawabku sambil merasakan nikmatnya kocokan Dody dengan penisnya yang semakin keras menghunjam diiringi remasan kuat di buah dadaku.

Pak Jacky kembali mengingatkan skenarionya tapi aku tak bisa sepenuhnya konsen pada ceritanya karena perhatianku terbagi dengan Dody yang semakin nakal mempermainkan emosiku.

“ya..ya…mengerti..trus…apa ? yaa….beres Pak…” hanya itulah kata kata yang bisa kuucapkan, antara menanggapi ucapan Pak Jacky dan sodokan Dody.
“….siap Boss, ntar aku kabari begitu sampai….daaaag sayang” kataku mengakhiri pembicaraan, takut aku tak tahan lagi menahan kenikmatan yang tengah melanda.

Meja itu bergoyang keras seirama gerakan Dody terhadapku,di atasnya kami masih bersetubuh dengan pakaian lengkap meski pakaianku sendiri sudah berantakan tak karuan, antara pakai atau tidak sepertinya tak ada bedanya, dengan bebasnya dia mengacak acak penampilan dan make up yang sebenarnya untuk Pak Jacky. Dan dengan bebas pula dia mengaduk aduk vaginaku yang seharusnya masih “jatah” Pak Jacky. Akhirnya akupun tak peduli, siapa yang membayarku dialah yang berhak mendapatkannya, money is money and fun is fun.

Kegairahan Dody ikut memacuku dan serasa menantang untuk segera menyelesaikannya tidak lebih dari 15 menit seperti janjiku pada Pak Jacky, biasanya kami melakukan lebih dari 30 menit dan sekarang harus dipercepat. Aku lebih nyaman kalau bercinta dalam keadaan telanjang tapi dia tak mengijinkanku melepas pakaian.Dengan pakaian berantakan, akupun mengimbangi permainannya, kami berdua bergerak liar seakan berkejaran dengan setan birahi. Dari posisi telentang, Dodi membalik tubuhku hingga tengkurap di atas meja, dalam posisi tak berdaya seperti itu dia menyodokkan penisnya semakin keras dan cepat, tak dihiraukan desah dan jerit kenikmatan yang meluncur dari mulutku.

“rasakan ini Pelacur !!!!” hardiknya sambil menghentak keras, aku menggeliat, sudah menjadi kesenangannya untuk selalu mengumpat dengan kata kata kotor saat kami bercinta, dan itu membuatnya semakin bergairah.

Tak jarang dia meludahi tubuh dan wajahku ketika bersetubuh, bagiku semua itu adalah bagian dari fantasy laki laki yang merasa superior di atas wanita, meski itu tidaklah selalu benar dan selama tidak ada kekerasan fisik aku masih bisa menerima segala macam penghinaan seperti itu, toh itu hanyalah sesaat dan dia pasti minta maaf setelah kami selesai melakukan persetubuhan.Beragam kata kata hina dan melecehkan terus meluncur deras dari mulutnya selama kami bersetubuh, dan selalu dibarengi dengan sodokan keras yang membuatku menggeliat.

Dua kali kudapatkan orgasme darinya ketika akhirnya Dody menumpahkan spermanya memenuhi vaginaku, entah berapa denyutan kurasakan melanda kuat didalam, hanya kenikmatan dan kenikmatan yang kurasa.Tanpa mempedulikan aku yang tengah mengerang dalam lautan kenikmatan, dengan kasarnya dia menarik keluar penisnya, bergeser ke arah kepala lalu menyapukannya ke wajahku. Make up yang sudah awut awutan semakin berantakan bercampur cairan sperma, terakhir yang dia lakukan adalam memasukkan penis itu ke mulutku dan mengocoknya, semakin berantakanlah lipstik yang menghiasi bibir merahku.

Vaginaku masih terasa panas agak pedih saat Dody memasukkan penis kembali ke sarangnya, tanpa dibersihkan, mungkin dianggap sudah bersih dengan mulutku.Beberapa saat aku masih tetap tengkurap di atas meja sampai nafasku normal kembali, Dodi sudah merapikan pakaiannya yang memang tidak terlalu acak acakan.

“kalau udah selesai, tutup pintunya” katanya sambil melemparkan beberapa lembar 50-ribuan, lalu diapun meninggalkanku seorang diri dikamar, tak ada sama sekali romantisme darinya seperti biasanya, mungkin dia cemburu atau entahlah.

Kupunguti satu demi satu lembaran uang yang berserakan dikamar, tak kuhitung lagi lalu kumasukkan ke dalam tas eigner yang selalu setia menemani.Pakaian yang menempel di tubuhku benar benar acak acakan, tak tampak lagi keanggunan yang kuperlihatkan 15 menit yang lalu, aku berusaha merapikan tapi kusut sekali dan tak mungkin dirapikan begitu saja. Akhirnya kuputuskan untuk berganti pakaian, kucari pakaian yang sesuai dari dalam tas pakaian yang kubawa tadi.

Setelah membersihkan diri tanpa mandi, ber-make up dan ganti pakaian, aku keluar kamar itu. HP berbunyi saat aku menuju didepan lift hendak turun.

“ya Pak, udah sampai sih, ini mau turun kok” jawabku tanpa sadar kalau sebenarnya aku harus naik dan bukan turun.

Lift terbuka, ada 2 orang laki laki di dalam, mereka menyambutku dengan senyum ramah cenderung nakal, apalagi sorot mata yang genit melototi lekuk tubuhku. Dengan mengenakan rok agak mini, sejengkal di atas lutut dan tank top yang ditutupi blazer biru, tentu tak bisa menyembunyikan lekuk dan kemontokan tubuhku.Aku tak risih dipolototi seperti itu, tapi tetap diam saja acuh, kalau saja mereka tahu siapa diriku, aku sangat yakin mereka akan tertarik untuk mem-booking. Tatapan mata itu harus berakhir saat lift berhenti di lantai 8, dan aku keluar.

Ketika kuhubungi hp Pak Jacky, ternyata yang menerima seorang wanita, aku langsung berpikir cepat bahwa itu adalah istrinya.

“mbak Lita Ya ? Jacky ada mbak ?” tanyaku sok akrab dengan memanggil Jacky tanpa Pak, supaya dia tidak curiga”oh, mbak Lily ya, dia lagi mandi tuh, naik aja deh kesini aku juga baru bangun kok, nggak tahu tumben dia mandi lagi setelah dari luar tadi” ajaknya akrab sambil menyebut nomer kamarnya.

Aku terdiam, sejenak mulai curiga jangan jangan mereka termasuk pasangan suami istri yang nyeleneh yang harus kulayani berdua seperti yang kualami sebelumnya.

“mbak mau naik atau nunggu di lobby ?” sambung Lita, tentu saja dia tidak tahu kalau aku lagi di kamar yang semalam kupakai memacu nafsu dengan suaminya.
“em, kalau nggak ngganggu sih, lagian nggak enak bengong sendirian disini” kataku”ya udah, naik aja” katanya sambil mengakhiri pembicaraan, akupun segera beranjak menuju kamar yang disebutkan.

Begitu pintu kamar itu dibuka, tampaklah sosok wanita cantik dengan wajah polos tanpa make up, masih mengenakan gaun tidur yang sexy, aku tertegun dengan kecantikannya. Wajah itu serasa begitu kukenal tapi aku agak samar samar dimana.”Dasar laki laki, udah punya istri cantik masih juga cari sampingan” umpatku tentu saja dalam hati.

“Lily ya, masuk dulu mbak, dia mandinya lama biasanya, oh ya aku Lita istrinya” sapanya sambil mempersilahkan masuk dan kamipun berciuman pipi.
“sorry berantakan nih, habis tadi aku masih tidur hingga tak sempat nyuruh room boy untuk ngeberesin” katanya sambil membereskan beberapa baju yang berserakan dan dimasukkan ke lemari, sepintas ada juga pakaian dalam sexy diantaranya,akupun berprasangka kalau mereka barusan bercinta.

Aroma asap rokok masih kuat tercium di kamar, kulihat setengah rokok seperti baru saja dimatikan karena masih ada sedikit asap yang mengepul, sepertinya Lita yang barusan merokok.Beberapa majalah tertumpuk di meja, barulah aku menyadari kalau Lita adalah salah seorang peragawati yang menghiasi salah satu sampul majalah itu, pantesan tak asing lagi wajah cantiknya.

“itu memang aku, tapi sudah 2 tahun yang lalu sih” rupanya Lita menangkap kekagumanku saat melihat foto di cover yang cantik itu sambil menyalakan sebatang rokok putih.
“mbak cantik, malahan lebih cantik aslinya lho” kataku ikutan menyalakan rokok saat dia menghembuskan asap pertamanya.
“kamu juga, pantesan Jacky sejak kemarin banyak cerita tentang kamu, bahkan dia mempromosikan kamu untuk jadi peragawati atau model paling tidak”
“aku cuma orang udik, mana pantes berlenggak lenggok di atas catwalk kayak mbak Lita ini”
“betul lho mbak, postur dan wajah mbak Lily udah memenuhi syarat kalau menurutku”
“aku nggak mau bermimpi mbak, bisnis gini aja udah kewalahan kok, bahkan sepertinya nggak sempat untuk bernapas aja” jawabku jujur, tapi pasti dia mempunyai persepsi lain tentang usaha bisnisku.
“ya kalau udah ngetop bisnis ini kan bisa ditinggalkan atau diserahkan ke anak buah”
Selama pembicaraan kami sama sama mengepulkan asap rokok, ruangan jadi terasa pengap, apalagi tak ada ventilasi untuk ruangan ber-AC seperti ini.
“kalau mbak memang berminat, aku bantu deh, jangan khawatir”

Pembicaraan terpotong saat Pak Jacky keluar kamar mandi dengan tubuh berbalut handuk.

“eh kamu udah datang rupanya” katanya kaget, aku yakin dia pura pura karena rasanya nggak mungkin dia tak tahu.
“ih kamu jorok deh, masak ada tamu kok pake gituan aja, kan ada piyama di dalam” hardik Lita pada suaminya.
“aku tunggu di loby aja deh” potongku, nggak enak rasanya dalam suasana seperti ini, tapi Lita mencegahnya.
“nggak usah, wanita secantik kamu sendirian di lobby bisa berbahaya, mengundang para hidung belang, disini aja dan anggap rumah sendiri” cegahnya sambil menggandeng suaminya ke kamar mandi.

Tak lama kemudian mereka keluar, Jacky sudah mengenakan piyama.

“oke kamu temenin dia dulu, ganti aku yang mandi” kata Lita lalu menghilang dibalik pintu kamar mandi, membiarkan aku dan suaminya berdua.

Kami saling terdiam sesaat, hanya sorot mata penuh arti yang berbicara.Begitu terdengar suara gemericik air shower yang sudah dinyalakan, serta merta Pak Jacky menarikku dalam pangkuannya.

“Gila, kamu nekat, ada istrimu tuh” bisikku saat bibirnya mulai menyentuh leherku.
“anggap saja rumah sendiri” bisiknya pula

Kembali kualami ketegangan kedua hari itu setelah tadi di lift sama Dody, kini dengan Pak Jacky di kamar sementara istrinya berada di kamar mandi.

Pak Jacky menciumi tubuhku yang berada di pangkuannya, baru kusadari ternyata dia tidak mengenakan celana dalam. Segera kuraih penisnya, kubiarkan dia menjamah dan meremas remas buah dadaku tapi kucegah saat dia hendak menyelipkan tangannya dibalik pakaian, terlalu berbahaya, bisikku.

Kami berpindah ke sofa di pojok ruangan, menghindari pandangan langsung dari pintu kamar mandi, paling tidak sebagai persiapan kalau istrinya sewaktu waktu keluar. Aku duduk di sofa dengan kaki terangkat tertumpu pada sandaran tangan di kiri kanan sedangkan rok-ku yang tersingkap ke atas, rambut kemaluanku tampak dari balik celana dalama mini yang tidak mampu menutupi keberadaannya. Sudah kucegah Pak Jacky untuk melakukan oral, rasanya kok nggak etis kalau vagina yang baru saja dipenuhi sperma laki laki lain kok harus diberikan padanya, tapi dia memaksa, maka akupun menyerah, toh udah aku peringatkan, pikirku.

Dari celah celah celana dalam lidah Pak Jacky mulai menyusuri daerah selangkanganku, tidak seperti Dody, Pak Jacky menjilati dengan penuh perasaan, sedikit demi sedikit penuh kesabaran lidah itu menari nari dengan lembut, aku hanya menggigit bibir saat klitorisku mulai tersentuh, semakin lama semakin nikmat apalagi saat jari jari tangannya ikutan mengocok vagina. Kalau saja tak ingat istrinya sedang mandi, mungkin aku udah menjerit keras dalam nikmat, semakin lama bibirku kugigit semakin kuat menahan desahan.Meskipun demikian aku masih cukup tersadar untuk memonitor suara di kamar mandi, selama suara gemericik air masih terdengar, berarti masih aman, artinya Lita belum selesai mandi. Sambil meremas remas buah dadaku sendiri, kubenamkan kepala Pak Jacky semakin dalam ke vaginaku.

Pak Jacky minta ganti posisi, aku langsung jongkok diantara kakinya dan tak lama kemudian penis Pak Jacky yang tidak besar itu sudah mem-porak porandakan lipstik yang ada di bibir, keluar masuk memenuhi mulutku, namun demikian aku tetap menjaga supaya make up-ku tetap terjaga rapi. Tangan Pak Jacky begitu rajin menjamah di dada, aku hanya berharap supaya pakaianku tidak kusut di bagian itu. Kulirik Pak Jacky sudah merem melek merasakan kulumanku, seperti halnya aku, dia memegang kepalaku dan menekan semakin masuk penis itu di mulut. Hampir semua penis itu memenuhi mulutku, karena memang tidak besar, bahkan jauh bila dibandingkan punya Dody barusan.

“aaagh….” tiba tiba aku dikagetkan teriakan Pak Jacky setelah beberapa menit kukocok dengan mulut, secara reflek kututup mulutnya dengan tangan supaya teriakan itu tidak keluar. Selagi aku masih berkonsentrasi pada teriakan Pak Jacky, tanpa kusangka dia memuntahkan spermanya di mulut, akupun terkaget dan berusaha menarik keluar tapi tangannya begitu kuat menahan kepalaku, tanpa bisa berbuat banyak akupun pasrah menerima semburan demi semburan sperma memenuhi mulutku.Sebelum sampai pada tetesan terakhir, kudengar suara air shower dimatikan, berarti Lita sudah selesai mandi, agak panik juga aku, apalagi dengan mulut penuh sperma, tak pernah kusangka hal ini sebelumnya. Tak ada pilihan, Lita bisa keluar setiap saat sementara aku masih harus merapikan pakaian yang agak awut awutan, terpaksa kutelan spermanya.

Setelah menelan habis sperma yang ada dimulut, aku beranjak ke cermin di depan meja, kurapikan pakaian dan kupoles kembali bibir dengan lipstik. Sebenarnya Pak Jacky masih menginginkanku duduk dipangkuannya tapi kutolak sambil memberi isyarat tangan ke kamar mandi, Lita bisa keluar anytime.

Ternyata Lita tidak langsung keluar, sehingga masih ada waktu bagi Pak Jacky untuk kembali mem-briefing aku skenarionya. Sesaat Lita keluar, tapi hanya mengambil baju lalu masuk kembali ke kamar mandi, namun kali ini pintu kamar mandi tidak ditutup, dari tempat dudukku aku bisa melihat postur tubuh Lita yang masih bagus dan sexy, meski buah dadanya tidak semontok punyaku, kecil tapi sudah agak turun, mungkin terlalu sering tidak mengenakan bra, apalagi kalau ada show.

Setengah jam kemudian, kami bertiga sudah duduk di coffea shop, sambil makan siang Pak Jacky menceritakan tentang diriku semasa sekolah dulu, tentu saja dengan bualannya sendiri, termasuk menyebut nama guru guru yang tidak kutahu namanya, aku hanya tersenyum dan salut akan kebohongannya.

Selesai makan siang, Pak Jacky meninggalkan kami berdua karena ada meeting dan sesuai rencana kuajak Lita keliling kota Surabaya. Seperti halnya wanita pada umumnya, Lita lebih tertarik pada Mall dan shopping center, maka kuajak dia ke Mall Galaxy. Tak ada yang istimewa baginya, sama seperti halnya Mall lainnya, meski demikian dia sempat memborong beberapa sepatu dan lingerie, dari pilihan lingerie-nya aku bisa menebak bagaimana sexy-nya dia diatas ranjang. Ketika dia hendak membeli tas kulit, aku menyarankan supaya kita melihat dulu di Tanggulangin, Sidoarjo, pusat kerajinan kulit, mungkin itu bukan kelas dia tapi tak ada salahnya dicoba dulu, tapi bukan sekarang, besok aja.

Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika kami sampai di lobby hotel, entah sudah berapa jam kami habiskan di Mall tadi, perut udah berontak minta diisi, tanpa naik ke kamar kami makan malam di Coffea shop. Lita menelepon suaminya yang ternyata sudah datang sedari tadi, aku sudah mengetahuinya karena berulang kali dia kirim sms dan telepon tapi tak pernah kubalas karena memang tak ada kesempatan untuk itu, terakhir kuterima saat menyerahkan kunci mobil ke Valet, isinya, “aku sudah ada di hotel, hubungi bila nyampe”, tapi tak kutanggapi, takut Lita curiga.

“oke say, kamu turun deh gabung kami” kata Lita pada suaminya via telepon.

Tak lama kemudian Pak Jacky datang.

“wah ngeborong nih” sapanya melihat tas belanja yang ada disamping kami
“nggak kok, cuma sepatu dan itu tuh, kesukaan kamu” katanya sambil mencium suaminya

Sembari makan, Lita menceritakan rencana besok ke Tanggulangin, kuamati kedua pasangan itu, sebenarnya mereka pasangan yang serasi, cantik dan ganteng, apalagi si istri yang begitu manja pada si suami, ada rasa iri dengan suasana dan kemesraan seperti itu, kemesraan yang sangat lama tidak kurasakan, bahkan sudah kulupakan tapi naluri kewanitaanku yang haus akan belaian kasih sayang seperti itu tetap ada dan tak mungkin kulupakan begitu saja, entah kapan kudapatkan kembali.

“nanti kita ke discotique yuk, udah lama nih aku nggak clubbing, mau kan kamu temanin kami ?” tanya Lita padaku, tentu saja aku tak bisa memutuskan, semua tergantung pada Pak Jacky, tapi tak mungkin kutanyakan padanya di depan Lita.
“terserah mbak Lita aja, aku sih ngikut kok selama nggak mengganggu acara kalian berdua” kataku sambil meneguk air dan melirik ke arah Pak Jacky, sekedar ingin tahu responnya, karena berarti malam ini aku tidak bisa melayani dia.
“oke tapi janji tak lebih dari jam 12, besok aku ada meeting pagi pagi” kata Pak Jacky pada istrinya sambil melirik ke arahku.
“yaaaa, jam segitu kan lagi rame ramenya, apalagi biasanya hari begini kan ladi’s night” protes Lita tapi suaminya tetap bersikukuh. Akhirnya Lita menyerah.
“kamu nggak usah pulang, mandi aja di tempatku, soal pakaian aku kira ukuran kita hampir sama kok” katanya padaku, tentu saja aku bingung, tak mungkin bilang kalau aku juga ada pakaian di kamar lain, menyesal juga tadi nggak beli pakaian sekalian, habis nggak tahu rencananya sih.

Selesai makan kami kembali ke kamar mereka, kali ini kamar itu sudah rapi tidak seperti tadi pagi yang masih berantakan.

Lita mempersilahkanku mandi duluan, meski aku menolak tapi dia memaksa. Dengan cepat aku membersihkan tubuh, tak lebih 10 menit, jauh lebih cepat dari biasanya kalau aku mandi sendirian. Kukenakan piyama yang ada di kamar mandi, lalu aku keluar, ternyata Lita sedang mencoba lingerie yang baru dia beli dihadapan suaminya, dia terlihat begitu cantik, sexy dan anggun mengenakan lingerie itu.Beberapa stel pakaian sudah disiapkan di atas ranjang untuk kupilih, semuanya pakaian casual yang sexy, ternyata dia juga menyukai jenis pakaian seperti itu, tak jauh beda dengan koleksiku.

“selagi kamu pilih, aku mandi dulu ya” katanya kembali meninggalkan kami berdua, entah sengaja atau tidak, dalam keadaan normal tentu saja aku tak bisa berganti pakaian didepan suaminya.

Begitu terdengar bunyi “klik” pintu kamar mandi ditutup, Pak Jacky segera memelukku dari belakang dan menyusupkan tangannya dibalik piyamaku, meraih buah dada dan meremasnya.

“ssst, jangan dia belum mandi” bisikku, dan benar saja kembali terdengar bunyi pintu terbuka, dengan gugup dia menarik keluar tangannya, berpura pura memilihkan baju untukku.
“Ly, kalau mau ganti, masuk aja, nggak dikunci kok” teriaknya dari dalam kamar mandi, kami seakan sudah akrab tidak lagi memanggil mbak.
“ya mbak, bingung nih milihnya” kataku masih tetap memanggil mbak karena memang dia lebih tua dariku.
“minta Jacky milihin, dia pintar tuh memadukan pakaian” katanya kemudian terdengar pintu ditutup kembali, disusul bunyi air shower.

Tanpa membuang waktu lagi, Pak Jacky kembali memeluk dan memasukkan tangannya ke dadaku, ditariknya lepas tali pengikat piyama dan dibaliknya tubuhku hingga kami berhadapan. Tubuhku yang terbuka di bagian depan seakan menantangnya, Pak Jacky meraih buah dadaku, sambil menatap penuh nafsu tangannya menggerayang didada, mengelus dan meremas remas, sesekali dia memainkan putingku.

“kamu makin cantik dan sexy aja” bisiknya disusul lumatan pada bibirku, tanpa mempedulikan si istri di kamar mandi, kamipun sudah berciuman, saling melumat dan beradu lidah.Tangan Pak Jacky sudah beralih ke selangkangan, hampir saja aku mendesah, untung masih tertutup bibirnya. Meskipun demikian konsentrasiku masih terpecah pada gemericik air dari kamar mandi, beruntung si Lita tidak berendam di bathtub.

Gemericik air masih terdengar ketika Pak Jacky mulai mengocokku dari belakang, tanpa membuka piyama tentu saja kecuali tali yang terlepas tadi, hanya menyingkapnya hingga pinggang. Antara kenikmatan dan ketegangan datang silih berganti, kutelungkupkan mukaku ke bantal untuk meredam desahan yang hampir tak mungkin kutahan.

Sambil mengocokku, sesekali Pak Jacky berbicara keras sendirian, berpura pura seakan sedang denganku, tentu saja aku tak bisa mengikutinya, takut suara desahanku malahan yang keluar.

Sekitar 5 menit kemudian, vaginaku sudah dibanjiri spermanya, diiringi remasan kuat pada buah dada, aku menjerit tertahan dibalik bantal merasakan denyutan kuat yang melanda dinding dinding kenikmatanku.Sehabis denyutan itu, dia mencabut penisnya lalu mengusap usapkan pada wajah dan dadaku dan berakhir di mulut. Sisa sisa sperma yang ada di tubuhku hanya kubersihkan dengan piyama yang kukenakan, sia sia saja aku tadi mandi karena sekarang sudah kotor lagi, tapi nggak mungkin kalau mau mandi lagi, tentu Lita akan curiga.

Setelah merapikan piyama yang kukenakan, aku memilih pakaian yang disediakan Lita, semua terlihat berpotongan press body, yang menonjolkan lekuk tubuh, dipadu dengan rok mini.Pak Jacky memilihkan kaos You Can See yang berbelahan dada rendah, aku yakin dengan sedikit membungkuk pasti terlihat buah dadaku, sambil memilih tangannya tak pernah berhenti menggerayangi tubuhku, apakah itu di dada ataupun pantat, apalagi tanpa pakaian dalam dibalik piyama.Sebenarnya bisa aja aku langsung ganti pakaian tapi tentu saja Lita akan curiga kalau itu kulakukan. Sambil menunggu istrinya keluar kamar mandi, kami kembali berciuman dan berpelukan, kurasakan sperma Pak Jacky meleleh keluar dari vaginaku tapi kubiarkan saja.

Ternyata cukup lama juga Lita mandi, hampir 30 menit dia belum juga keluar, kalau tahu dia mandi begitu lama tentu kami bisa melakukan babak kedua, tapi itu justru memberi kami kesempatan untuk saling meraba lebih lama lagi, penis Pak Jacky sudah mulai kembali menegang.

Untuk mengurangi kecurigaan, kuketuk pintu kamar mandi.

“mbak, aku mau ganti baju yaaa” kataku minta permisi”masuk aja Ly, aku udah selesai kok” jawab suara dari dalam,

ketika pintu kubuka ternyata mbak Lita memang udah selesai, mengenakan piyama seperti halnya aku, rambutnya basah tergerai semakin menambah pesonananya. Meski agak canggung, akupun berganti pakaian meskipun mbak Lita masih mengeringkan rambutnya.

“body kamu bagus, nggak kalah lho sama peragawati” komentarnya melihat tubuh telanjangku dari belakang.

Aku hanya diam saja mengingat suaminya telah menikmati kehangatan tubuh yang baru saja dikatakan bagus itu, dan itu juga telah terjadi hanya berselang beberapa menit yang lalu.

Setengah jam kemudian kami bertiga sudah berada di lobby, Bongo’s terlihat cukup ramai apalagi ada live musik seperti biasanya. Pak Jackie terlihat sangat menikmati suasananya, apalagi ada 2 wanita cantik dan sexy mengapitnya, meskipun satu istrinya dan satunya lagi adalah “teman bobok”. Bergantian kami dance, saat slow music mengalun diapun mengajakku. Diantara keremangan lampu Pub, tubuh kami menempel erat, agak ragu kusandarkan kepalaku di dadanya, entah istrinya melihat atau tidak. Aku tak kuasa menolak saat tangan Pak Jackie dengan nakal meremas remas pantatku, jangankan cuma meremas, lebih dari itupun dia sudah melakukan, tapi ini di depan istrinya, nekat juga dia.

Alunan musik berubah menghentak ketika mbak Lita meminta suaminya kembali, tentu saja aku harus menyerahkannya, duduk sendirian tentulah akan mengundang mata mata jalang yang banyak beredar di tempat seperti ini. Meskipun dalam remang remang, aku sangat yakin banyak mata laki laki yang memperhatikanku, tentu kalau mereka berpikir aku wanita yang bisa di booking, pasti dia akan berpikir begitu juga pada mbak Lita yang datang bersamaku, apalagi pakaian kami yang memang sangat mengundang birahi.Tak lama kami di Bongo’s, terus berpindah ke Fire Discoutik yang letaknya tidak jauh.

Bagiku Fire Diskotik bagaikan halaman bermain, seperti halnya di Kowloon, meski aku tak pernah mencari tamu disitu tapi itulah tempat bagiku menumpahkan segala kekesalan dan keruwetan hidup. Dari pengamatanku, pengunjung diskotik rata rata orangnya sama dari hari ke hari, meskipun tidak tahu nama kami hanya mengenal wajah saja.Terus terang saat itu aku khawatir kalau ada ex-tamu atau langgananku yang berada disana, tentu akan membuka penyamaranku dimata mbak Lita.Tak ada yang menarik di dickotik itu, kecuali beberapa laki laki iseng ataupun germo yang coba mengajak kencan atau menawari tamu, aku sudah khawatir saja tapi ternyata mbak Lita hanya ketawa ketawa saja menghadapi ajakan ajakan seperti itu, sepertinya dia sudah terbiasa dan dengan cueknya dia tidak menggubris ajakan para laki laki itu.

Entah pukul berapa kami meninggalkan Fire, terlalu malam untuk jalan kaki kembali ke hotel, meskipun jaraknya dekat demi keamanan kamipun mengambil taxi yang stand by disitu.

“Jack, kita antar lily pulang dulu ya, kasihan udah jam segini pasti nggak aman kalo naik taxi sendirian” kata mbak Lita saat kami didalam taxi, dia terbiasa memanggil suaminya Papa atau hanya namanya saja.

Sesaat kami terdiam, nggak tahu harus menjawab gimana, mengantar ke rumah tentu saja akan menimbulkan kecurigaan karena aku memang sewa kamar di tempat yang kebanyakan penghuninya tak jauh berbeda dengan profesiku, pasti dia akan curiga melihat suasana tempatku.

“nggak usah repot repot, lagian udah terlalu larut, nggak enak sama tetangga, aku buka kamar aja deh” jawabku sekenanya tanpa minta persetujuan Pak Jacky.
“good idea, lagian jam segini nggak baik dilihat orang, ntar dikirain wanita apaan” Pak Jacky menimpali pertanda setuju.

Sesampai di hotel aku langsung check in, tentu saja hanya pura pura saja mendatangi meja receptionis, hanya ngobrol tanya tanya sedikit supaya dikira mbak Lita sedang check in, beruntung dia terlalu capek untuk ikutan ke receptionis, dia hanya menunggu di sofa.

Aku berkeras tak mau diantar mereka sampai ke kamar.”kalian kan capek, nggak usahlah, toh kita cuma beda beberapa lantai saja kok, dan disini kan aman” elakku, kalau sampai mbak Lita masuk ke kamarku tentu dia tahu kalau aku sebenarnya sudah check in.

Sesampai di kamar aku langsung tidur tanpa berganti pakaian, terlalu lelah dan terlalu menegangkan untuk kulalui.
Entah berapa lama aku tertidur ketika kudengar hp-ku berbunyi, ternyata dari Pak Jacky.

“bangun bangun non, aku udah didepan pintu nih” kata suara dari seberang.

Dengan mata masih berat kupaksakan berdiri dan membuka pintu, Pak Jacky sudah berdiri di depan dengan pakaian lengkap memakai jas segala.

“jam berapa sih Pak kok pagi pagi begini udah rapi” sapaku dengan suara yang masih parau ngantuk.

Tanpa menjawab Pak Jacky langsung mendekapku dari belakang, disibaknya rambutku dan bibirnya mulai menciumi tengkuk, aku yang masih setengah tersadar menggelinjang geli. Sebelum aku sempat berbuat apa apa, tangannya sudah menyusup di balik kaos dan menggerayangi buah dadaku yang memang tidak mengenakan bra.

“sudah sejak semalam aku ingin melakukan ini” bisiknya sambil mengulum telinga, membuat aku semakin menggelinjang.Secara reflek tangankupun mulai menggerayangi selangkangan Pak Jacky, ternyata sudah mengeras. Ketika kubuka resliting celananya, ternyata dia sudah tidak mengenakan celana dalam.

Pak Jacky membalik tubuhku, diciuminya leher dan bibirku, hilang sudah rasa kantuk yang tadi masih menggelayut, berganti dengan gairah di pagi hari. Tak sampai semenit dia berhasil melucuti pakaian yang menutupi tubuhku dan ditariknya tubuh telanjang ini dalam pelukannya.

Puas menyusuri leher, buah dada dan melumat bibirku, Pak Jacky membopong tubuh telanjangku ke ranjang dan langsung menindih.Tanpa melepas jas yang dikenakannya, dia melanjutkan kulumannya pada buah dada, perut hingga ke selangkangan dan berhenti pada liang kenikmatanku. Gelinjang dipagi hari bertambah desahan dan rintihan nikmat, kuremas remas kepala yang ada diantara kedua pahaku.

Pantatku turun naik mengimbangi permainan lidah yang tengah menari nari menyalurkan hasrat birahi yang menggebu, sesekali kakiku menjepit dan tak jarang pula naik ke kepala, dalam keadaan begini siapa yang peduli dengan apa yang namanya sopan santun.Desahan demi desahan meluncur deras dari mulutku, hingga dikagetkan bunyi hp-ku, sambil menerima jilatan di vagina, kuraih hp yang ada di meja dekat ranjang, pasti dari salah satu GM pagi pagi gini udah nelpon.

Tanpa melihat siapa yang menelepon langsung kujawab.

“halooo” jawabku dengan suara agak parau sambil sedikit menahan desah “pagi nyonya besar, baru bangun ya” ternyata mbak Lita, untung dia mengira suara parau itu suara bangun tidur bukannya suara desahan nikmat.

Spontan kudorong kepala Pak Jacky yang masih berada diselangkanganku, aneh rasanya bicara sama mbak Lita sementara suaminya tengah berada dalam jepitan pahaku, tapi rupanya dia tak peduli.

“eh mbak Lita, udah bangun ?” tanyaku dengan suara agak keras supaya Pak Jacky tahu kalau istrinya yang telpon, namun bukannya berhenti tapi malahan memperhebat serangannya, tangannya mulai ikut ikutan keluar masuk vagina.
“he eh…ya mbak…ya….he he…” hanya itulah yang keluar dari mulutku sambil mendengar omongan mbak Lita bersamaan dengan permainan oral suaminya di vagina, sesekali kujepit atau kuremas kepalanya.

Cukup lama mbak Lita bicara dan aku hanya menjawab sekenanya atau lebih tepatnya cuma jawaban pendek dan selama itu pula suaminya mempermainkan vaginaku. Namun begitu aku agak panik ketika Pak Jacky tanpa mempedulikan aku yang tengah bicara dengan istrinya tiba tiba membuka kakiku lebar lebar dan bersiap memasukkan penisnya. Aku berusaha menutup kakiku rapat rapat tapi tangan dia lebih kuat untuk mementangkannya kembali.

Mataku melotot ke arahnya pertanda marah tapi dia hanya membalas dengan senyum kemenangan sambil mulai menyapukan penisnya ke vagina, akupun terpaksa menyesuaikan posisi tubuhku.Kupejamkan mata dan kugigit bibirku saat Pak Jacky perlahan melesakkan penisnya, sementara diseberang telepon istrinya terus nyerocos tanpa henti, aku yang berada diantaranya jadi serba salah.

Pikiranku sudah tak konsentrasi lagi pada apa yang dibicarakan mbak Lita karena kocokan Pak Jacky yang semakin menghebat, semampuku menahan desahan kenikmatan, sungguh siksaan tersendiri. Hanya sesaat kudengar mbak Lita mengajakku ikut ke Jakarta saat pulang nanti malam, aku hanya menjawab “he eh, ya deh, terserah aja” jawabku pasrah lebih dikarenakan Pak Jacky.

“…Jacky sekarang makin hot lho….menyerah aku dibuatnya…nggak rugi deh ikut di Surabaya…dia sangat berbeda saat di
Jakarta….” lamat lamat kudengar suara mbak Lita dari seberang, aku tak terlalu menanggapi karena suaminya sedang mengocokku dari belakang dengan posisi dogie sambil meremas remas kedua buah dadaku.

Entah apalagi yang diucapkan mbak Lita aku tak bisa menerima dengan jelas apalagi menanggapi.

“… eh mbak ada telepon masuk nih, ntar aku sambung lagi ya” kataku berusaha memutus hubungan saat Pak Jacky memintaku di atas.
“… oke deh aku yakin kamu dan Jacky pernah dekat tapi it was past, past is past but thanks anyway” katanya memutuskan pembicaraan.
“kamu gila…gilaaaaaaaaaaaaaaa” Begitu hubungan telepon terputus, kulempatkan telepon ke ranjang dan langsung saja kuambil kendali, tubuhku dengan liar bergerak menari nari naik turun diatas Pak Jacky, diapun mulai berani mendesah, begitu juga aku.

Pagi itu kami bercinta dengan penuh gairah dan nafsu, apalagi setelah tahu nanti malam mereka balik ke Jakarta dengan last flight, Pak Jacky menumpahkan semua nafsu birahi yang masih tersisa seakan menghabiskan semua yang ada padaku. Dan akupun menerima segala limpahan birahi tanpa mempedulikan istrinya yang tengah sendirian di kamar lain, kunikmata saat spermanya membanjiri vagina dan mulut.

“kamu hebat, belum pernah aku melakukan seperti ini dengan Lita” katanya sebelum meninggalkan kamarku seraya meninggalkan sebuah check di meja yang nilainya jauh lebih tinggi daripada kalau aku menemani tamu lain dalam waktu yang sama, sungguh diluar dugaanku.

Pukul 2 aku bersiap check out setelah beristirahat melayani Pak Jacky tadi pagi, Lita sudah menunggu di Lobby hotel, mereka juga akan check out tapi ntar sore.Untuk menghindari kecurigaan mbak Lita, kuminta room boy membawa pakaianku terlebih dahulu, jadi aku bisa turun tanpa membawa pakaian yang sudah kubawa beberapa hari.

“Li, kamu ntar ikut kami ke Jakarta, nanti aku perkenalkan pada temanku, siapa tahu dia tertarik dan bisa menjadikan kamu salah satu modelnya, body dan wajah kamu sangat menunjang, sayang kalau disia siakan dan terbuang percuma apa yang kamu miliki, apalagi kamu masih muda. Aku jamin deh pasti temanku mau” ajaknya saat kami makan siang.

Sebenarnya dunia modeling bukanlah terlalu baru bagiku, sebelum aku kawin aku pernah ikut model dan jadi peragawati amatir di kotaku dulu, sebuah kota kecil di Jawa Timur, meski hanya meraih runner up, tapi cukup membuat bangga saat itu dan merasa aku adalah paling cantik di kota itu.

Aku sering mendengar, meski tidaklah bisa dipukul rata, bagaimana kehidupan para model atau peragawati yang tak jarang juga menerima bookingan tidur para laki laki dengan harga tinggi, apalagi kalau pernah tampil di majalah. Kesempatan emas serasa terbentang lebar di depan mata.Tapi entah mengapa rasanya terlalu berat meninggalkan kota Surabaya yang sudah mengukir berbagai macam pengalaman dalam hidupku.

“kamu coba aja, ntar ikut aku dan kuperkenalkan sama beberapa photographer dan modelling agent yang menanganiku” lanjut mbak Lita melihat keragua raguanku.

Aku diam saja tak menjawab, terus terang pikiran berkecamuk untuk mempertimbangkan tawaran itu.

“udah, nggak usah diputusin sekarang, ikut aja 2-3 hari setelah itu kamu putuskan setelah melihat bagaimana kehidupan Jakarta dengan dunia modellingnya” katanya.

Aku hanya menurut saja dalam kebimbangan.

“kamu pulang dulu ntar malam kita berangkat sama sama, biar bill hotel aku jadikan satu aja” katanya. Aku panik, kalau sampai bill hotelku dibayari, tentu saja dia akan tahu kalau aku sebenarnya menginap beberapa hari.
“permisi mbak aku ke toilet dulu” kataku selanjutnya.

Tanpa setahu mbak Lita, aku langsung menyelesaikan bill hotel kamarku dan bergegas menghampiri concierge untuk minta tasku dan kutaruh di mobil. Kutelepon Pak Jacky minta pertimbangan karena mbak Lita mengajakku ke Jakarta, tapi tanpa menceritakan ajakan menjadi model, toh dia akan tahu juga nantinya.

Seperti dugaanku, Pak Jacky langsung mendukung, tentu saja dia akan bisa mencumbuku lebih lama lagi, kesempatan menikmati tubuhku lebih jauh.

Akhirnya, malam harinya aku ikut suami istri itu terbang ke Jakarta, kuabaikan bookingan yang datang. Kami duduk di deret bangku yang sama, karena Lita menyukai duduk di dekat jendela (meski malam hari tak bisa melihat apa apa diluar kecuali hanya gelap), maka Pak Jacky duduk ditengah antara aku dan Lita. Tentu saja menyenangkan Pak Jacky karena bisa duduk disampingku.

Setelah sajian makan malam (waktu itu pesawat masih menyajikan makan pada penerbangannya, tidak seperti sekarang yang hanya sekedar kue dan aqua) dan lampu mulai redup, kurasakan tangan Pak Jacky mulai menggerayang di pahaku, apalagi istrinya seperti mulai terlelap. Tanpa perlu berkata kata, berulang kali tangan Pak Jacky berhasil meremas remas buah dadaku, padahal istrinya ada disamping. Aku membiarkan saja dan menggoda sambil meremas remas selangkangannya, dia pura pura tertidur dengan menutupkan koran pada paha, sebenarnya untuk menutupi tanganku yang berada diselangkangan.Sungguh tindakan berani pada celah yang sempit seperti di pesawat dengan istri yang duduk disamping.

Untung perjalanan hanya satu jam, kalau tidak, mungkin Pak Jacky sudah orgasme di celana, apalagi sengaja kulepas bra saat aku ke toilet, sehingga Pak Jacky bisa makin leluasa mempermainkan putingku meski dari luar.
Sopir sudah menunggu ketika kami keluar dari airport dan langsung menuju ke Hotel Mandarin, hotel yang dipilihkan Pak Jacky, belakangan baru kutahu kalau itu dekat dengan kantornya dan dia bisa segera menemuiku sepulang kantor atau sebelum ke kantor.

Malam itu aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa “gangguan” dari Pak Jacky, inilah pertama kali aku merasakan kesepian di kamar hotel, belum pernah aku sendirian begini di kamar, selalu ada laki laki yang menemani dan harus kulayani.

Baru kusadari kenapa laki laki ingin ditemani bila perjalanan ke luar kota, karena sendirian di kamar tidaklah menyenangkan. Tak heran bila banyak tamuku yang ingin kutemani sampai pagi, meski hanya sebatas teman ngobrol maupun dengan all night long sex.Ingin rasanya kutelepon teman teman untuk sekedar teman ngobrol, pasti banyak yang masih bangun meski sudah pukul 11 malam, karena bagiku jam segitu masihlah sore, diskotik baru mulai.

Kalau saja aku tahu seluk beluk Jakarta, tentu aku sudah keluar ke diskotik tapi Jakarta sangatlah asing bagiku. Meski beberapa kali aku menginap di Jakarta, belum pernah aku ke diskotik sendirian, selalu ada yang menemani dan selalu baru bisa tidur selepas pukul 3 pagi karena masih harus menyelesaikan “kewajiban”. Justru lebih banyak rute Airport-Hotel-Airport tanpa tahu yang namanya Monas dimana, apalagi Ancol atau Taman Mini.

Pukul 8.30 pagi Pak Jacky sudah berada di kamar sebelum ke kantor, bersamaan dengan mbak Lita yang menelepon. Maka kejadian morning fuck seperti di surabaya kemarin terjadi lagi.Sambil merasakan cumbuan dan nikmatnya kocokan suaminya, aku mendengarkan rencana mbak Lita hari ini, mengenalkan aku pada teman temannya.

Selama di Jakarta, setiap pagi aku melayani nafsu birahi Pak Jacky sebelum ke kantor, tidak bisa lama lama karena setelah itu pukul 9-10 mbak Lita menjemput dan memperkenalkan pada teman temannya. Banyak pramugari,model bahkan para artis yang sudah punya nama dikenalkan, mereka yang selama ini hanya bisa aku lihat di majalah dan iklan, kali ini aku temui secara langsung. Begitu juga photografer, pokoknya siang hari aku berada dilingkungan selebrity, mengenal pergaulan mereka hingga malam larut dengan dunia malamnya ala selebrity yang sebenarnya menurutku tidaklah jauh berbeda dengan kehidupan malam yang selama ini aku jalani.

Hanya bedanya, malamku hampir selalu berakhir dipelukan laki laki sedangkan mereka setelah clubbing aku tak tahu kemana mereka pergi.Tak kuduga sambutan teman teman mbak Lita sangat baik dan welcome, bahkan beberapa photographer telah langsung melakukan beberapa pemotretan.

Seperti yang kuduga, selalu ada 1-2 ajakan agen atau photographer untuk tidur dengannya bila ingin cepat meng-orbit, entah dengan atau tanpa setahu mbak Lita. Aku hanya tersenyum saja menganggapi ajakan itu, meski tidaklah kaget tapu cukup kagum dengan kenekatan mereka yang mengajak dengan terus terang (aku tidak bermaksud mendeskreditkan siapapun yang terlibat dalam profesi seperti ini, tapi inilah pengalaman yang kualami).

Selama 3 hari di Jakarta, entah sudah berapa ajakan tidur yang kutolak, dan selama itu pula setiap pagi kulayani birahi Pak Jacky. Dan akupun merasakan kesepian setiap kali kembali ke kamar hotel dari clubbing tanpa ada sentuhan dan belaian dari laki laki. Sebenarnya aku bisa saja mendapatkan laki laki, tapi rasanya aku masih memandang mbak Lita dan menjaga citra dihadapannya. http://www.arenapost.com/ Aku tidak tahu dan tidak mau tahu apakah mbak Lita juga mengalami hal yang sama denganku atau bahkan tidur dengan laki laki lain selain suaminya, itu bukanlah urusanku. Makanya aku tak pernah bercerita pada mbak Lita mengenai ajakan ajakan tidur itu.

Sebenarnya pada hari kedua, mbak Lita mulai menyadari kesepianku sendirian di Hotel, dia menawari supaya tidur di rumahnya yang luas dibilangan Menteng tapi aku menolak, begitu juga ketika kutanyakan pada Pak Jacky (tanpa setahu mbak Lita tentu saja), dia tidak setuju karena tidak bisa bebas menemuiku sebelum ke kantor dan tak mungkin dilakukan di rumah.

Hari ketiga aku sudah tidak tahan lagi dan ingin kembali “berbisnis” di Surabaya, apalagi selama di Jakarta tidaklah jelas bayaran yang aku terima selama melayani Pak Jacky dipagi hari, dan yang pasti sudah banyak kerugian karena tidak menerima tamu selama 3 hari selain Pak Jacky.

Pagi itu pada hari ketiga, setelah melayani suaminya, akupun utarakan rencanaku untuk kembali ke Surabaya sore hari nanti, dia terkejut karena berharap aku bisa tinggal lebih lama lagi, paling tidak seminggu, masih banyak yang ingin ditunjukkan padaku mengenai dunianya yang penuh glamour, tapi aku bersikeras untuk pulang sore itu, maka mbak Lita-pun tak bisa menahan lebih lama lagi.

Mbak Lita minta maaf karena tidak bisa mengantarku ke Airport, ada pemotretan iklan, sebenarnya dia ingin mengajakku juga karena pemotretannya dilakukan di Puncak.

“sorry ya Ly, tapi aku bisa kirim sopir untuk mengantarmu ke airport” katanya via hp”ah nggak usah merepotkan mbak, aku bisa naik taxi kok”Meski mbak Lita memaksa aku tetap menolak dan kuputuskan naik taxi karena ada perasaan nggak enak dengan kebaikan mbak Lita selama ini dan aku masih tidur dengan suaminya, meski hanya sekedar bisnis.
“Thanks ya mbak selama di Jakarta mau menemaniku dan memberiku wawasan baru, salam untuk Pak…eh Jacky” kataku hampir keceplosan.
“oke deh kalau gitu, tolong pertimbangkan tawaranku selama ini, please, oke bye bye and see you ” katanya.

15 menit kemudian, dia meneleponku.

”Ly, kebetulan Jacky ada acara mendadak harus ke Ujung Pandang, aku minta dia menjemputmu biar sekalian berangkat ke Airport, daripada kamu sendirian” katanya”pokoknya tunggu aja dia pasti datang menjemput kok” katanya tanpa menunggu persetujuanku.

Satu jam kemudian aku sudah kembali duduk di samping Pak Jacky dalam BMW-nya menuju airport.

Dia menyuruhku menunggu sebentar selagi dia beli tiket, aku kaget saat ditunjukkan dua tiket dengan tujuan Denpasar atas nama dia dan namaku.Pak Jacky hanya tersenyum melihat kekagetanku.

”kata mbak Lita kamu mau ke ………….””………ujung pandang ? itu hanya alasanku saja supaya dia tidak curiga, dan aku ingin bulan madu denganmu di Bali, 3 hari cukupkan, kalau nggak bisa kita extend kok” jawabnya dengan senyum penuh kemenangan.

Maka jadilah aku menemani Pak Jacky kembali, hari pertama kami habiskan dengan penuh nafsu di Nusa Dua, Bali, sedangkan hari berikutnya atas usulku, kamipun menyebrang ke Lombok, berbulan madu di Hotel Sheraton. Dia benar benar menggunakan waktu sebaik baiknya atas diriku, seakan tak mau meluangkan waktu terbuang tanpa menyentuhku.

Gairah dan birahinya benar benar ditumpahkan padaku tanpa mengenal lelah, seakan mewujudkan semua fantasy-nya selama ini pada diriku. Akupun mengimbanginya dengan godaan godaan penuh nafsu, setiap pagi kami sunbathing di pantai, sebagaimana turis yang ada disana, akupun mengikuti topless saat berjemur, meskipun aku mencari tempat yang teduh.Kami benar benar merasakan berbulan madu yang sesungguhnya.

3 hari di Lombok kami rasa tidaklah cukup tapi ada pekerjaan yang menuntutnya untuk segera kembali ke Jakarta, maka kamipun terpaksa harus meninggalkan Pulau Lombok yang exotic.Kamipun berpisah di Surabaya karena memang mencari pesawat yang transit di Surabaya, aku pulang dan kembali melanjutkan profesiku selama ini dan dia kembali ke istrinya yang cantik itu.

Mengenai tawaran mbak Lita terpaksa harus aku abaikan karena banyak hal yang harus kupertimbangkan (belakangan aku menyesali keputusanku ini, seandainya aku terima tawaran mbak Lita, mungkin aku sudah masuk lingkungan selebrity sekarang ini, toh lingkungan itu tidak jauh berbeda dengan lingkunganku di surabaya meski dengan nuansa yang berbeda, namun penyesalan selalu datang belakangan).

Pada saat cerita ini ditulis, Pak Jacky sedang meringkuk di penjara karena terlibat korupsi dan KKN, maklum anak pejabat di masa Orde Baru, tahu sendirikan sepak terjangnya. Sedangkan mbak Lita, aku tak pernah lagi mendengar sepak terjangnya ataupun melihatnya di media masa. Sesekali kupandangi majalah lama dengan cover wajahnya yang cantik dan sexy itu. Baca juga  Cerita Dewasa Hot Aku Dihamili Partner Usaha Suamiku    &   Foto Memek Belahan Memek Cewek Cantik

Tamat

Cerita Seks Terhot Bikin Sange Aku dan Keingginanku

$
0
0

Cerita Seks Terhot Bikin Sange Aku dan Keingginanku

Cerita Seks Terhot Bikin Sange Aku dan Keingginanku – Panggil saja namaku Dewi, umurku 25 tahun, tapi aku sudah mempunyai satu orang anak laki-laki umur 5 tahun. Suamiku namanya Toni, bekerja disebuah perusahaan elektronik sebagi salaes manager. Kalau dibilang kehidupanku sangatlah lebih dari cukup. Soal diranjang, suamiku memanglah sangat bisa memuaskan aku, aku jadi terbuai setiapkali dia memperlakukan aku saat kami bercinta.

Tapi memang dasarnya aku yang hyper sex, aku selalu tergila-gila akan hal yang berbau sex, dari hal-hal yang kecil hingga kebiasaanku yang yaaahh… boleh dibilang agak sedikit eksibis, aku sangat terangsang sekali apabila ada seorang laki-laki yang memperhatikan tubuhkan yang sexy. Payudaraku ukuran 36A, pinggangku yang sintal, pantatku yang padat berisi, kulitku yang putih bersih dan mulus membuat orang-orang disekitarku sangat tergila-gila bila mereka berlalu didekatku.

Cerita sex – Aku tinggal disebuah perumahan yang sederhana. Suamiku tidaklah orang yang suka meninggalkan istrinya berlama-lama dirumah. Suamiku pergi pagi, pulang sore, terkadang agak malam tapi jarang sekali ia meninggalkan aku berhari-hari karena urusan dinas keluar kota. Tapi aku yang sejak dari SMP yang sudah tergila-gila akan sex ini gak pernah puas akan permainan yang dibuat suamiku. Kalau diingat pernah sewaktu SMP, tanpa sengaja dikelasku dudukku agak sedikit terbuka, yaah… namanya juga anak SMP, masih sembarangan dalam sopan santun.

Tapi hal ini yang bikin aku pertama kali merasakan ada yang aneh pada diriku, aku merasa puas saat pak rudi, guru Fisikaku melihat kearah memekku.. saat itu celanaku terasa basah, putingku mengeras… aku biarkan hal tersebut terjadi hingga pelajaran selesai. Saat itu aku belum tahu apa namanya eksibis. Sepulang sekolah aku lihat pada bagian memekku terdapat cairan yang agak kental keluar, aku mencapai orgasme pertamaku.. tapi tidak melakukan sex… aku puas. Hal itu aku ulang kembali saat keesokan harinya aku pergi sekolah… aku yang tidur sendirian dikamar selepas mandi hendak pergi kesekolah.. aku lepaskan handuk yang melilit tubuhku.

Jelas sekali aku telanjang bulat, aku sengaja membuka gorden jendela kamarku sehingga yang lewat pastilah melihat jelas apa yang aku lakukan dari dalam, aku biarkan teman-teman tetanggaku melihat saat mereka berlalu lalang hendak pergi sekolah, aku berjoget ria didepan cermin tanpa mempedulikan siapa saja yang melihat dari luar sana… aku hanya membayangkan seseorang yang dengan sengaja mengintip dari balik jendela kamarku sambil mengocok penisnya sampai mereka puas…. Aku puas. Hal tersebut barulah aku ketahui dari seorang teman tetangga perempuanku yang sama sekolah denganku bilang padaku.

‘’Kurang ajar si andri… gak tau kamu wi kalo kamu tadi pagi diintipin sama dia… ya ampun sambil keluarin tongkolnya lagi… aku malu… kamu sih tukar baju gak tutup..’’ aku hanya geli mendengarnya.

Pernah sekali waktu saat aku pergi berenang, aku berfikir kenapa aku gak berbuat hal yang sedikit eksrim ya… biasanya aku yang berpakaian lengkap pakai kaos ketat untuk berenang dan celana pendek, kali ini aku tidak memakai pakaian dalam, alias aku tidak memakai bra dan celana dalam. Saat keluar dari kamar ganti hal tersebut m asih biasa saja bagi mereka melihatnya, tapi ini bedaa… saat aku mulai membasuhi tubuhku dengan air di pancoran kolam berenang. Putting susuku terlihat dengan jelas sekali, belahan memiawku tercetak dengan jelas disana.. orang sekitarku pada melihat kelakuanku.. aku cuek aja.

Aku lalu melanjutkan kedalam kolam berenang… hal ini aku ulangi didalam air…diam2 aku melepaskan celanaku, otomatis apabila ada yang menyelam didalam air akan melihat jelas memiawku, benar saja ada 2 orang laki-laki saat itu menyelam disekitarku..mereka melihat dengan jelas apa yang aku lakukan, malah aku dengan sengaja melebarkan pahaku… tapi tidak lama, aku langsung menghindar, aku gak mau dianggap terlalu gampangan.. dipojokan aku mulai masturbasi, berkhayal seolah ada seorang laki-laki yang nekad mengajakku ngent*t didalam kolam, entah berapa kali aku muncrat didalam air, aku puas.http://www.laksanaberita.com/

Kini, aku telah berkeluarga, tapi itu tidak berarti aku menghilangkan kebiasaan atau kesukaanku. Didepan rumahku terdapat kos-kosan anak laki-laki. Tiap pagi aku sengaja melakukan hal yang paling aku suka, sudah barang tentu hal tersebut aku lakukan setelah suamiku pergi ke kantonya. Kalau tiap pagi aku selalu memakai daster yang sangat tipis dan pendek, yang biasa aku pakai kalau aku ingin merayu suamiku kalau aku pengen ngent*t dengannya. Aku selalu membersihkan teras rumah ataupun menyapu halaman.

Dengan gaya seperti orang yang tanpa sengaja, aku selalu membungkukkan menghadap belakang tubuhku kearah rumah kos-kosan tersebut, aku sudah barang tentu mendengar sedikit suara gaduh dari dalam, ada yang cengengesan, ada yang bersiul…saat itulah aku sangat terangsang. memiawku selalu basah, aku selalu mempermainkan mereka seakan-akan aku tidak tahu kalau mereka ada didepan rumahku…

Aku masih ingat hal yang paling nekad aku lakukan dulu, saat itu hamil 4 bulan, aku merasa sangat terangsang saat itu, tapi aku lagi gak mood untuk ngent*t dengan suamiku, aku harus melampiaskan sifat eksibisku ini lebih gila lagi. Aku punya ide… saat itu aku pengen memeriksakan kehamilan \ku kepada dokter kandungan… aku minta izin dengan suamiku kalau hai ini aku ingin memeriksakan kandunganku, suamiku memberi izin. Tapi aku malah mencari dokter kandungan yang laki-laki bukan perempuan.

Setelah aku dipanggil ke ruangan.. aku diperiksa, namanya dokter Reza, orangnya ganteng, masih muda, tapi sepertinya dia sudah punya istri…

‘’Kandungan ibu sehat, gak ada yang perlu ditakutkan’’… disinilah aku punya ide.
‘’tapi dokter..maaf nih saya punya keluhan’’ kataku.
‘’Sepertinya dikelamin saya ini ada sedikit benjolan..’’ kataku, dokter itu mendengar..
’’Bisa dokter periksa?’’ kataku seperti orang yang mempunyai keluhan yang sangat dikhawatirkan.

Dokter itu sepertinya agak ragu,

‘’Hmmm… baiklah, tapi maaf sebelumnya..’’. Aku lalu disuruh untuk berbaring. Oh..ya.. sebelum bepergian aku sengaja untuk memakai celana khusus ibu hamil, hal itu aku lakukan agar aku bisa membuka semuanya bagian bawahku, sehingga dokter bisa melihat dengan jelas.

Lalu dokter itu memeriksa bagian memiawku. Aku melihat gerakan tenggorokannya naik turun menahan rangsangannya. Tangannya mulai bermain di memiawku, aku merasakan sensasi yang luar biasa, mungkin dokter reza tau kalau saat tangannya menyentuh memiawku, memiawku sedikit bergerak dan pinggangku agak naik turun. Aku tau dia mulai terangsangsang, kulihat dibalik celananya mulai padat, sepertinya tongkolnya mulai menegang, tangannya terus…yah seperti orang memeriksa dan tidak, mengelus memiawku… sedikit mulai sedikit cairan orgasmeku mulai keluar… dan ya ampuuunn… mungkin aku agak sedikit malu karena aku mengeluarkan sedikit lenguhan… aaaahh… aku cepat tersadar..

‘’Gimana dok?’’ saat kutanya dokter itu gugup, mukanya merah padam. Aku puas saat melihat dokter itu gugup. ‘’Sepertinya hal biasa, karena perut ibu mulai membesar makanya kelamin ibu seperti terlihat agak benjolan, semuanya besih kok..’’ aku menangkap ada sesuatu yang menggoda dengan kata-katanya.

Beberapa waktu lalu aku pernah melakukan lagi hal yang menurut aku paling aku sukai. Yaitu menjemu pakaian, yaah… menjemur pakaian ini aku lakukan di belakang rumahku. Tentu tidak ada orang yang lalu lalang dibelakangnya, karena tembok belakang tembok rumahku agak tinggi, tapi hal ini tidak menyurutkan keinginan aku untuk melaksanakan hal sexsualku, hal ini aku lakukan untuk menggoda tetangga baruku yang baru beberapa waktu lalu menikah. Rumahnya bertingkat, sudah barang tentu saat dia melongok dari jendela rumah tingkatnya pasti akan melihat aku hanya mengenakan celana dalam saja.http://www.arenapost.com/

Aku tahu istrinya pasti tidak ada dirumah, istrinya juga bekerja sedangkan dia bekerja dengan sistem 10/5, artinya 10 hari kerja 5 hari libur. Saat jadwal dia libur itulah aku selalu menggodanya, aku sangat jelas kalau tetanggaku ini sedang mengintipku dari balik jendelanya. Karena aku melihat ada sedikit bayangan dari gordennya. Aksi ini aku buat lebih tambah nekad lagi, aku telanjang bulat… aku masturbasi sambil berdiri.. aku kocokkan memiawku, sedangkan tangan yang satu lagi memeras susuku. Aku puas diperhatikan seperti itu… aku klimaks… aku muncrat.

Pernah sekali waktu aku bertandang kerumah tetanggaku ini… yah sekedar mengobrol antar wanitalah…sambil mengantar makanan waktu itu. Sesampainya didepan pintunya… aku ketok, tak ada jawaban.. Cuma aku mendengar suara gaduh dari dalam rumahnya… plak..plak..plak… ooohhh.. aaacchhh.. gila!! Mereka lagi ngent*t… aku sedikit agak mengintip kejendela rumahnya…mereka lagi ngent*t diruang tamu… televisi dibiarkan hidup, aku lihat film porno, sepertinya mereka lagi mempraktekkan adegan yang ada di film itu. Aku lihat tetanggaku ini lagi menyodok istrinya dari belakang, sedangkan istrinya menungging di sofa mereka.

Ya ampunnnn…. tongkol suaminya terlihat jelas olehnya… besar, gemuk, panjang… dan ooohh…. Sepertinya aku ingin saja langsung masuk kedalamnya dan bergabung… tapi ini tidak mungkin terjadi. Dan sekarang, istri tetanggaku ini berada diatas bersama suaminya yang sedang duduk, yah mereka melakukan WOT (Women On Top)… Oooocchhh… kali ini tanpa sadar tanganku mulai mengocok memiawku sendiri… aku lihat penekanan memiaw itu pada batang tongkol suaminya sangat jelas… kepalanya menggelinjang ke atas dan kebawah… suaranya sangat menikmati apa yang dilakuka n suaminya.

Karena tidak tahan, aku buru-BURU untuk pulang, aku masturbasi dirumah sendirian, membayangkan seandainya tetanggaku itu lagi ngent*t denganku.

Sepertinya hal tersebut memang terjadi, selang beberapa hari kemudian, tetanggaku itu ditinggalkan istrinya siang untuk bekerja, sedangkan aku sendiri ditinggalkan suamiku juga siang bekerja. Klop sudah..hehehe… pintuku di ketok… aku lihat dari dalam… dari balik keca jendela rebenku…. Anto.. ya ampun.. aku sekarang lagi bugil, aku tak mau dong buka pintu langsung bugil, kesannya pasti dengan sengaja mengundang, aku langsung mengambil handuk… ya handuk yang pendek tentunya yang kalau diangkat sedikit saja sudah barang tentu terlihat memiawku…

‘’Ada apa anto’’ kataku, aku lihat matanya melirik kearah bawahku, tapi dia segera tersadar…
‘’anu mbak… mau pinjam martil, pintu rumahku rusak..’’
‘’oo..tunggu sebentar ya’’ aku tau kalau matanya melirik kearah pantatku saat aku berpaling darinya.

Aku mengambil martil yang ada dibawah laci meja kerja suamiku, sudah barang tentu harus membungkuk… aku pastikan semua yang ada dibelakangku ini terlihat jelas oleh anto, yaahh… memiawku.. aku berpaling seketika, anto gugup… aku tertawa geli dalam hati… aku kasih martil yang dipintanya, tapi tangannya tak seirama dengan matanya yang tetap menatap kearah dadaku.

Pucuk dicinta ulam tiba… saat anto mengembalikan martil….

’’kamu bisa juga memperbaiki rumah?’’ tanya ku.
‘’Yah… begitulah mbak… dulu bapakku tukang… yah sedikit banyaknya anaknya sudah barang tentu bisa, kenapa mbak? Ada yang perlu di perbaiki?’’… tanyanya… wuih.. ini kesempatanku mengerjai dia.
‘’Iya nih… pintu kamar mandi yang ada di kamar kami agak berbunyi… gak tau tuh kenapa’’… kataku, tapi emang bener, pintu kamar mandi yang ada di kamar pribadi kami itu lagi rusak.
‘’ya sudah biar aku perbaiki..’’ katanya sambil aku mempersilakan dia untuk masuk ke kamarku, tapi tetap aku memakai handuk kecil yang ku kenakan tadi.

Saat dia memperhatikan pintunya aku bilang…http://www.arenapost.com/

’’oh ya tak apa khan aku membereskan tempat tidurku… berantakan… malu aku..’’…
‘’gak apa2 mbak silahkan..’’. sebenarnya hal ini aku sengaja untuk menggoda dia.

Aku bereskan spray tempat tidurku… sudah barang tentu agak membungkuk, dan memperlihatkan memiawku dari belakang… pastilah tongkolnya tegang… aku terus saja melanjutkan kerjaan mengganti spray tempat tidurku.. suara ketokan martilnya seperti tidak berirama lagi… aku menaaanggg…. Dalam hatiku.. selang beberapa lama suara ketokan itu tida terdengar… saat kutoleh kebelakang??? Yaaa ampun… anto sudah bertelanjang bulat… gila…tidak salah lagi kalau istrinya Arini terpekik saat tongkol suaminya masuk kedalam memiawnya. Kalau aku ukur panjangnya hampir sejengkalku, besarnya setengah pergelangan tanganku dan berurat. Sesaat aku terkesima dan menelan air ludah, tapi aku langsung tersadar, apakah dia akan memperkosaku? Antara tidak dan ya… antara mau dan menolak batinku ini, kalau aku menolak…memiawku sudah terlanjur basah…kalau aku jujur padanya, pastinya aku dianggap wanita yang tidak2. Aku berpura-pura menolak…

’’Antoooo!!…jangan….’’ tak sempat suaraku menyambung kata-kata, anto langsung saja memelukku dari belakang, menunggingkanku, memegang erat tanganku dari belakang… dan Ooooccchhh… aku rasakan sensasi yan luar biasa tanpa kata dari anto, lidahnya langsung bermain di memiawu dari belakang…

’’Jangan anto…aku..Ooocchh…bukan….Aaacchh….istrimu…..AAAAAccccchhh…’’ Anto seakan mengerti keinginanku kalau sebenarnya aku tidak menolak, dijilatnya, sedikit menggigit daging memiawku…menariknya… menghisapkan dalam2…menjulurkan lidahnya sangat dalam kedalam memiawku…. Oh..sialan aku langsung terangsang….suamiku belum pernah sekalipun melakukan hal seperti ini padaku karena aku tidak pernah memintanya, tapi ini?? Laki2 yang bukan suamiku berani untuk melakukan foreplay di memiawku, jilatannya sangat lembut..terkadang agak nakal dengan sedikit menggigit… dan Accchh…aku mendesah… dan oohhh my god… memiawku berdenyut.. aku orgasme… apa yang harus aku lakukan? Aku malu kalau anto tau… sudah barang tentu anto tau hal ini kalau aku menyukainya.

Tidak salah lagi…hal itu terjadi… entah mengapa saat pegangannya terlepas aku membiarkan saja diriku menungging dihadapannya.. dan bleessss…tongkol besar itu sedikit demi sedikit masuk kedalam memiawku, aku sedikit memiawik dibuatnya.. ya ampun.. sangat penuh mengisi memiawku, padat dan panjang, tidak seperti punya suamiku yang hanya besar saja tapi tak bisa mencapai kedalam titik ogasmeku… tapi ini seperti hampir tidak muat, pantas saja arini selalu berteriak saat mereka ngent*t.

Plak…plak..plak…kcpak..kcpak…seperti berjalan diatas jalan yang berlumpur… memiawku mulai becek…anto terus saja memaju mundurkan pantatnya seakan aku ini adalah istrinya… aku…ya tuhan..kenapa aku??? Aku sangat menikmatinya… aku tak bisa bohong… sedikit demi sedikit aku mengikuti permainannya…pantatku mulai aku maju mundurkan juga..pertanda kalau aku ini setuju diperlakukan seperti ini … seperti adegan dalam film porno..hal ini aku lihat dari cermin lemariku… wwwoooww…. Sangat indah gerakan anto saat memiawku di ent*tnya.

Sekarang aku yang tidak tahan lagi, aku tolak anto sehingga dia jatuh tertidur diatas tempat tidurku, aku arahkan tongkolnya kedalam memiawku… tapi aku tak mau buru2…aku mau merasakan setiap jengkal yang ada di tongkolnya, aku lambat2 memasukkannya, aku ingin menikmatinya… dan aku melenguh dengan kerasnya seakan aku ini ngent*t ditengah hutan rimba yang tiada berpenghuni….

Ooooccccccchhhh…..ssssssssss….. dengan sedikit demi sedikit gerakan tubuhku naik turun…semakin kencang..semakin nikmat… anto tidak mau tinggal diam dia langsung menaik turunkan pinggulnya kearah memiawku sehingga menimbulkan suara sensasi yang luar biasa…plak..plak…plak… hal itu berjalan cukup lama dan akhirnya aku …

’’antttttooooo…..aa..aa..aaa..akkuuu…mau keluar… oooccchhh nikmaaaattt….’’ Dan crot…crot…crott… keluar bunyi indah dari memiawku… memang sangat puas aku kali ini.

Anto lalumenidurkan aku… sekarang aku yang dibawah… dan tanpa basa basi… ccclleeeepp… batang itu… dan wwwuiiihhh….. seakan aku mendapat air dahaga di tengah padang tandus… aku puas aku berteriak kegirangan… aaah…aahh..aah… oohhh….yessss…..ooohhh… tanganku memukul tempat tidurku memberi tanda kalau aku puas akan permainannya. Digenjot seperti itu aku tidak tahan…maju mundur..semakin kencang..dan kencang…

’’mbaaakk….aku mau keluar aku tembak diluar yaaaa…..!!!’’ dalam hatiku…tiddak.. hal ini tidak boleh terjadi, aku harus merasakan bagaimana rasanya memiawku isempot oleh spermanya anto… aku tahan pantatnya, seakan aku suruh dia untuk tetap menahan tongkolnya didalam saat mengeluarkan spermanya… dan crooott….croottt….croottt.. aku merasakan dinding rahimku penuh sekali dengan spermanya…aku puas… aku bersama-sama berteriak…’’Aaaaaaacchhh…..’’…

Itulah pengalamanku dengan anto dan kegilaanku yang aku fikir baru kali ini aku wujudkan… yaahh… bercinta dengan lain pria. Baca juga   Cerita Dewasa Terlangka Mantan Pacar SMP ku    &    Foto Hot Toket Bundar Montok

Tamat

Viewing all 183 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>